11 Hewan yang Ditakuti Ular, Bisa Jadi Penangkal Alami di Rumah

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta Ular adalah salah satu hewan yang sering membuat khawatir pemilik rumah, terutama di wilayah tropis. Namun, tahukah kamu bahwa di alam liar, ular ternyata juga memiliki musuh alami yang membuatnya enggan mendekat? Beberapa hewan tertentu memiliki insting alami sebagai predator atau pengganggu ular sehingga kehadirannya bisa menjadi penangkal alami di sekitar rumah.

Kehadiran hewan-hewan ini bisa membantu menjaga keseimbangan ekosistem di pekarangan dan mengurangi risiko ular masuk ke dalam rumah. Meski begitu, penting juga untuk memastikan lingkungan rumah tetap bersih dan tidak menciptakan habitat ideal bagi ular seperti semak rimbun atau tumpukan kayu.

Berikut ini deretan hewan yang ditakuti ular dan bisa kamu jadikan inspirasi solusi alami anti-ular.

1. Kucing

Kucing adalah hewan yang memiliki naluri berburu kuat dan refleks yang sangat cepat. Kucing sering kali bereaksi terhadap gerakan yang mencurigakan seperti pergerakan ular, dan bisa mengejarnya.

Meskipun tidak semua kucing akan menyerang ular, keberadaan mereka saja cukup mengganggu rasa aman ular. Bau, suara, dan aktivitas kucing di sekitar rumah membuat ular merasa tidak nyaman dan memilih pergi.

Kucing juga bisa menjadi teman bermain anak dan membantu mengurangi stres. Selain fungsional, kucing adalah peliharaan yang ramah dan menyenangkan.

2. Ayam

Ayam, terutama jenis ayam kampung, memiliki kebiasaan mematuk hewan-hewan kecil seperti ular, katak, dan tikus. Dalam beberapa kasus, sekelompok ayam bisa bekerja sama mengusir atau bahkan mematuk ular hingga mati.

Ular tidak suka suara gaduh dan gerakan ramai dari ayam, sehingga area kandang ayam sering dihindari ular. Aktivitas ayam yang terus bergerak juga membuat ular tidak punya tempat bersembunyi.

Banyak warga desa memelihara ayam di sekitar rumah sebagai penangkal alami. Selain menjaga lingkungan, ayam juga memberi manfaat lain seperti telur dan daging.

3. Mongoose (Musang India)

Mongoose dikenal sebagai musuh alami ular berbisa seperti kobra. Kecepatan, kelincahan, dan keberaniannya membuatnya mampu melumpuhkan ular dalam hitungan detik.

Di Indonesia sendiri, musang lokal juga dikenal punya insting kuat terhadap hewan kecil seperti tikus dan ular. Meski tidak seagresif mongoose India, mereka tetap bisa menjadi gangguan serius bagi ular.

Sayangnya, musang bukan hewan peliharaan umum karena sulit dijinakkan. Namun, kehadirannya di alam bebas seperti kebun atau hutan sekitar rumah tetap membantu mengusir ular.

4. Burung Hantu

Burung hantu adalah predator malam yang sangat efektif dalam menangkap hewan kecil, termasuk ular. Mereka memiliki penglihatan tajam dan cakar kuat yang bisa mencengkeram dengan presisi tinggi.

Burung ini biasanya aktif saat malam hari, waktu yang juga sering digunakan ular untuk berburu. Karena itu, kehadiran burung hantu bisa menjadi gangguan besar bagi ular di lingkungan sekitarnya.

Kalau kamu tinggal di dekat area kebun atau sawah, biarkan burung hantu tetap hidup di alam liar. Keberadaannya bisa jadi alarm alami yang menjaga keseimbangan ekosistem.

5. Elang

Elang ular (Spilornis) dikenal sebagai predator alami bagi ular. Mereka memiliki kemampuan terbang tinggi dan menangkap ular langsung dari tanah menggunakan cakar kuat.

Ular takut terhadap bayangan elang yang terbang di atas, sehingga area yang sering dilewati burung pemangsa biasanya dihindari ular. Bahkan ular besar pun bisa jadi mangsa bagi elang tertentu.

Meski tidak bisa dipelihara, kehadiran elang di langit terbuka sekitar rumah menandakan ekosistem sehat. Semakin banyak predator alami, semakin kecil peluang ular berkembang biak.

6. Anjing

Anjing peliharaan, terutama yang aktif dan punya insting penjaga, bisa mengenali bahaya dan menggonggong saat ada ular mendekat. Anjing juga cenderung mengejar makhluk asing yang bergerak di sekitar halaman.

Gonggongan dan aktivitas anjing membuat ular merasa terganggu. Meski anjing jarang menyerang langsung, suara dan gerakannya membuat ular enggan masuk ke pekarangan.

Anjing juga mudah dilatih dan bisa menjadi pelindung rumah yang setia. Dengan pelatihan ringan, anjing bisa diajarkan untuk mengenali dan memberi sinyal terhadap keberadaan ular.

7. Landak

Landak memiliki tubuh berduri yang tajam dan kuat sebagai pertahanan diri. Jika diserang, duri-duri tersebut bisa melukai predator, termasuk ular.

Ular tidak akan sembarangan mendekati hewan seperti landak karena bisa mengalami luka parah. Bahkan ular besar pun pernah ditemukan mati akibat terkena tusukan duri landak.

Meskipun tidak umum dipelihara, kehadiran landak di kebun atau hutan sekitar rumah menjadi indikator lingkungan aman dari ular. Mereka termasuk hewan defensif yang sangat efektif.

8. Katak Besar (Seperti Kodok Lembu)

Beberapa jenis katak besar seperti kodok lembu bisa memangsa ular kecil dan hewan kecil lainnya. Mereka memiliki mulut lebar dan refleks menangkap mangsa yang sangat cepat.

Ular kecil yang tidak waspada bisa langsung dimangsa oleh katak. Keberadaan hewan amfibi ini sangat membantu dalam menjaga ekosistem.

Sayangnya, jenis katak seperti ini sulit ditemukan di daerah perkotaan. Namun jika kamu tinggal di daerah pedesaan atau sekitar rawa, keberadaan mereka bisa jadi penangkal alami.

9. Luwak

Luwak atau musang pandan adalah hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Mereka dikenal memangsa tikus, serangga, dan sesekali ular kecil.

Insting berburu dan penciuman tajam membuat luwak jadi gangguan bagi ular yang mencari makan malam hari. Ular akan cenderung menjauh dari wilayah yang dihuni luwak.

Luwak bukan hewan peliharaan umum, tapi bisa ditemukan di sekitar hutan atau kebun. Kehadirannya sangat membantu dalam pengendalian hama dan reptil liar.

10. Bebek

Bebek ternyata juga cukup efektif dalam menghadapi ular kecil. Dengan paruh tajam dan gerakan berkelompok, bebek bisa mematuk ular hingga kabur atau terluka.

Seperti ayam, bebek juga bisa membuat gaduh saat ada gangguan. Suara dan keributan dari kandang bebek bisa jadi alarm bagi pemilik rumah terhadap ancaman ular.

Bebek mudah dipelihara dan bisa memberi manfaat tambahan seperti telur atau daging. Area rumah yang dipelihara bebek cenderung lebih aman dari ular.

11. Angsa

Angsa merupakan hewan peliharaan yang dikenal sangat agresif dan teritorial. Mereka memiliki naluri alami untuk melindungi wilayahnya, sehingga akan langsung bereaksi terhadap kehadiran makhluk asing, termasuk ular. Suara keras dan postur tubuhnya yang besar dapat menakuti ular serta mencegahnya mendekat ke area pemukiman.

Selain itu, angsa memiliki penglihatan tajam dan keberanian tinggi. Mereka tidak segan menyerang dengan paruh atau mengejar hewan yang dianggap ancaman. Sifat waspada ini menjadikan angsa pilihan efektif untuk menjaga kebun atau halaman rumah agar bebas dari gangguan ular.

People Also Ask

Apakah semua kucing bisa mengusir ular?

Tidak semua, tapi insting berburu pada kucing seringkali membuat ular merasa terancam dan menjauh.

Apakah aman memelihara ayam di halaman rumah?

Aman, selama kandang bersih dan tidak menjadi sumber bau menyengat. Ayam bisa jadi penjaga alami.

Bolehkah melatih anjing untuk mengenali ular?

Bisa, dengan pelatihan khusus anjing bisa diajarkan untuk tidak mendekati tapi memberi sinyal saat mendeteksi ular.

Apakah ular takut pada suara keras dari hewan?

Ya, ular cenderung menghindari suara dan getaran keras karena merasa terancam.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|