11 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otakmu

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele, justru bisa merusak kesehatan otak Anda? Kurang tidur, misalnya, bukan hanya membuat Anda mengantuk, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit seperti demensia dan Alzheimer. Begitu pula dengan pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, yang dapat memperlambat kinerja otak dan meningkatkan risiko gangguan kognitif. 

Otak, sebagai pusat kendali tubuh, bertanggung jawab atas berbagai fungsi penting, mulai dari berpikir, mengingat, hingga mengendalikan emosi. Sayangnya, banyak kebiasaan yang sering dianggap sepele justru berdampak buruk bagi kesehatan otak dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk menyadari dan mengubah kebiasaan buruk tersebut agar otak tetap sehat dan berfungsi optimal. Berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat merusak otak dan tips untuk mengatasinya.

Menjaga kesehatan otak sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Kebiasaan buruk yang dilakukan setiap hari dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan fisik secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tertentu dapat memicu gangguan seperti kecemasan, depresi, dan penurunan kemampuan kognitif. Maka dari itu, mari kita bahas lebih lanjut kebiasaan-kebiasaan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya seperti Liputan6.com lansir dari yourtango, Selasa (6/5/2025).

Sering lupa hal kecil, padahal masih muda? Ternyata, asupan makanan bisa berpengaruh besar ke kemampuan otak lho! Lantas apa saja yang harus kita konsumsi untuk menjaga dan meningkatkan daya ingat? Yuk simak Fimela Update kali ini!

1. Kerap Kritik Diri Sendiri

Sering mengkritik diri sendiri? Kebiasaan ini memicu stres yang merusak otak. Gantilah dengan afirmasi positif untuk meningkatkan kesehatan mental.

Bicara negatif terhadap diri sendiri dapat memicu stres dan kecemasan, yang berdampak buruk pada kesehatan otak. Cobalah untuk mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif dan menghargai pencapaian Anda.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Berfokus pada hal-hal positif dan menerima diri sendiri apa adanya akan membantu meningkatkan kesehatan mental dan otak.

2. Terlalu Sering Berada di Ruangan Gelap

Kurangnya paparan sinar matahari dapat menurunkan produksi serotonin, hormon yang memengaruhi suasana hati. Luangkan waktu untuk berjemur di pagi hari.

Serotonin berperan penting dalam mengatur suasana hati dan kesejahteraan mental. Kurangnya paparan sinar matahari dapat mengurangi produksi serotonin, sehingga meningkatkan risiko depresi dan gangguan suasana hati lainnya.

Berjemur di pagi hari selama 15-20 menit dapat membantu meningkatkan produksi serotonin dan memperbaiki suasana hati. Namun, jangan lupa untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berlebihan.

3. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kafein memang dapat meningkatkan kewaspadaan, tetapi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kecemasan, insomnia, dan masalah kesehatan lainnya.

Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan kecemasan. Selain itu, kafein juga dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia.

Batasi konsumsi kafein Anda, dan pertimbangkan untuk mengganti minuman berkafein dengan air putih atau teh herbal.

4. Memakai Ponsel Sebelum Tidur

Cahaya biru dari ponsel dapat mengganggu siklus tidur dan mengurangi kualitas tidur. Matikan ponsel Anda setidaknya satu jam sebelum tidur.

Sinar biru dari layar ponsel dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Hal ini dapat menyebabkan sulit tidur dan mengurangi kualitas tidur.

Untuk memperbaiki kualitas tidur, matikan ponsel Anda satu jam sebelum tidur dan hindari penggunaan perangkat elektronik lainnya di kamar tidur.

5. Mendengarkan Musik dengan Volume Tinggi

Mendengarkan musik dengan volume tinggi melalui headphone dapat merusak pendengaran dan melelahkan otak.

Mendengarkan musik dengan volume tinggi dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam, yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan gelombang suara menjadi sinyal saraf.

Gunakan headphone dengan volume rendah dan berikan waktu istirahat untuk telinga Anda agar terhindar dari kerusakan pendengaran.

6. Konsumsi Berita Negatif Berlebihan

Terlalu banyak mengonsumsi berita negatif dapat memicu stres kronis dan mengganggu kesehatan mental.

Berita negatif dapat memicu respons stres dalam tubuh, yang dapat menyebabkan pelepasan hormon kortisol. Hormon kortisol yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan otak dan tubuh.

Batasi konsumsi berita negatif dan fokus pada informasi yang membangun dan positif. Carilah sumber berita yang terpercaya dan hindari informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.

7. Tidur Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Kurang tidur atau tidur berlebihan sama-sama dapat mengganggu kesehatan otak. Usahakan untuk tidur 7-9 jam setiap malam.

Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan daya ingat, konsentrasi, dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif. Tidur berlebihan juga dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik.

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan otak. Buatlah jadwal tidur yang teratur dan pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.

8. Mengisolasi Diri dari Interaksi Sosial

Interaksi sosial penting untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif. Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.

Interaksi sosial merangsang otak dan membantu menjaga fungsi kognitif. Kurangnya interaksi sosial dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan penurunan kemampuan kognitif.

Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman, keluarga, atau komunitas Anda. Bergabunglah dalam kegiatan sosial atau kelompok yang sesuai dengan minat Anda.

9. Kurang Bergerak

Tahukah Anda bahwa gaya hidup kurang gerak bisa menjadi musuh bagi kesehatan otak Anda? Bayangkan aliran darah dan oksigen yang terhambat menuju pusat kendali tubuh Anda, meningkatkan risiko gangguan otak yang tentu tidak diinginkan siapapun.

Namun, ada kabar gembira. Dengan berolahraga secara teratur, Anda bisa memompa kehidupan baru ke dalam otak Anda. Bayangkan aliran darah segar yang mengalir deras, membawa nutrisi dan oksigen ke setiap sudut otak. Hasilnya? Fungsi kognitif yang lebih tajam dan risiko penyakit neurodegeneratif yang menurun drastis.

Jadi, sudah saatnya Anda bergerak. Luangkan waktu minimal 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Pilih aktivitas yang Anda sukai, apakah itu jalan kaki santai menikmati pemandangan, berlari melepas penat, berenang melawan arus, atau bersepeda menjelajahi lingkungan sekitar. Ingat, setiap langkah yang Anda ambil adalah investasi berharga untuk kesehatan otak Anda di masa depan!

10. Melewatkan Sarapan

Sarapan menyediakan nutrisi penting bagi otak, termasuk glukosa. Melewatkan sarapan dapat berdampak buruk pada fungsi otak.

Sarapan memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan otak untuk berfungsi optimal. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan daya ingat.

Konsumsi sarapan yang sehat dan bergizi setiap pagi untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kinerja.

11. Kurang Minum Air Putih

Tahukah bahwa otak Anda juga bisa haus? Cairan kehidupan bernama air ternyata memiliki peran vital dalam menjaga kejeniusan Anda.

Bayangkan otak Anda sebagai mesin canggih yang membutuhkan pelumas berkualitas tinggi. Tanpa asupan air yang cukup, mesin itu bisa mengalami kemacetan. Dehidrasi bisa mengacaukan sinyal-sinyal di otak, memicu sakit kepala yang mengganggu, dan membuat fokus Anda buyar seperti kabut.

Namun jangan khawatir! Solusinya sesederhana mengangkat gelas. Dengan memastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik, Anda memberi otak bahan bakar yang dibutuhkannya untuk berpikir tajam dan tetap waspada sepanjang hari.

Jadi, jadikan minum air sebagai ritual harian Anda. Setiap tegukan adalah investasi untuk kesehatan otak dan tubuh Anda. Bersiaplah merasakan gelombang kesegaran dan kejernihan pikiran yang akan mengubah hari-hari Anda!

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|