7 Model Rumah Tembok Minimalis Modern di Desa, Bikin Betah Penghuninya

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Di tengah geliat pembangunan perkotaan, tren rumah tembok minimalis modern justru berkembang pesat di desa. Banyak keluarga mulai meninggalkan konsep klasik rumah desa dan beralih ke model yang lebih efisien, fungsional, namun tetap estetis. Dari segi biaya hingga kenyamanan, rumah model ini makin diminati karena dianggap menyatu dengan lingkungan pedesaan namun tetap bergaya kekinian.

Rumah tembok minimalis tidak hanya soal tampilan, tapi juga efisiensi ruang dan kepraktisan penggunaan bahan bangunan. Desain-desain ini mengutamakan pencahayaan alami, ventilasi maksimal, dan tata ruang multifungsi yang cocok dengan kebutuhan hidup di desa. Model ini juga bisa dibangun bertahap, menyesuaikan dengan anggaran keluarga muda atau pasangan baru.

Berikut ini adalah 7 model rumah tembok minimalis modern di desa yang mampu membuat penghuninya merasa nyaman dan ingin menikmati slow living yang tenang.

1. Rumah Kotak Simetris yang Mempermudah Proses Bangun Bertahap

Banyak warga desa memilih rumah kotak dengan bentuk simetris karena mudah dibangun secara bertahap. Desain ini umumnya berbentuk persegi atau persegi panjang dengan atap datar atau miring satu arah. Proses pengerjaan struktur ini sederhana, dan cocok bagi keluarga yang ingin membangun rumah sesuai kemampuan finansial tanpa mengorbankan estetika.

Struktur kotak memudahkan penambahan ruang di kemudian hari. Misalnya, lantai dua bisa ditambahkan setelah beberapa tahun, tanpa mengubah struktur utama. Ini menjadi solusi jangka panjang yang cerdas untuk keluarga yang tumbuh dari waktu ke waktu.

Selain itu, rumah kotak juga ideal untuk memaksimalkan tata letak ruang. Penempatan jendela besar di sisi-sisi bangunan mendukung pencahayaan alami maksimal, sehingga menghemat listrik dan memberikan suasana rumah yang sejuk di siang hari.

2. Model Satu Lantai Terbuka dengan Ruang Tamu Langsung ke Teras

Gaya satu lantai terbuka yang menghubungkan ruang tamu langsung ke teras depan jadi pilihan favorit banyak keluarga. Konsep ini meniadakan sekat antara ruang luar dan dalam, sehingga menciptakan kesan luas dan terbuka yang menyatu dengan lingkungan desa.

Teras berfungsi ganda sebagai tempat menerima tamu informal sekaligus tempat bersantai sore hari. Dengan penataan furnitur simpel dan tanaman hijau di sekitar, rumah terasa lebih hidup dan segar tanpa perlu taman luas.

Desain ini juga memudahkan perawatan dan kebersihan rumah. Orang tua maupun lansia di desa pun merasa nyaman karena tidak perlu naik turun tangga dan seluruh ruangan bisa diakses dalam satu level.

3. Desain L-Shape yang Menciptakan Privasi Tanpa Sekat Berlebihan

Model rumah bentuk L (L-Shape) menjadi tren baru karena mampu menciptakan privasi antar ruang tanpa sekat-sekat tertutup. Denah ini biasanya memisahkan kamar tidur dengan area dapur atau ruang keluarga, sehingga setiap penghuni punya ruang personal yang nyaman.

L-Shape sangat efektif diterapkan di tanah sudut atau lahan desa yang lebar memanjang. Tata letak seperti ini juga memungkinkan penciptaan halaman kecil di bagian dalam, mirip inner court, sebagai area santai atau taman mini.

Privasi yang tercipta dari bentuk L membuat aktivitas rumah tangga lebih tenang, bahkan jika ada anggota keluarga yang bekerja dari rumah atau memiliki usaha rumahan seperti menjahit atau online shop.

4. Gaya Skandinavia Tropis yang Menyesuaikan dengan Iklim Desa

Model Skandinavia tropis menggabungkan tampilan simpel khas Eropa Utara dengan penyesuaian terhadap iklim panas dan lembap khas desa di Indonesia. Ciri khasnya adalah penggunaan warna netral, dinding putih bersih, dan material alami seperti kayu atau batu bata ekspos.

Atap miring dua sisi dan bukaan jendela besar membantu sirkulasi udara tetap lancar. Sementara itu, langit-langit tinggi mencegah panas berlebih di siang hari. Rumah tetap nyaman tanpa perlu pendingin buatan sepanjang waktu.

Dengan gaya ini, rumah terlihat elegan namun tetap bersahaja. Biaya pembangunannya pun relatif terjangkau karena minim ornamen, mengutamakan fungsionalitas dibandingkan dekorasi.

5. Konsep Industrial Sederhana yang Cocok untuk Usaha Rumahan

Rumah minimalis dengan sentuhan industrial kini mulai banyak diterapkan di desa karena cocok dijadikan sekaligus tempat usaha. Dinding plesteran ekspos, lantai semen aci, dan plafon terbuka memberi kesan modern sekaligus ekonomis.

Konsep ini memudahkan konversi sebagian ruang menjadi kios, warung kopi kecil, atau bengkel rumahan. Material yang digunakan cenderung tahan lama dan minim perawatan, sehingga cocok untuk aktivitas usaha yang berlangsung setiap hari.

Tampilan yang unfinished justru menjadi daya tarik tersendiri, apalagi jika digabungkan dengan lampu gantung besi, rak besi, dan furnitur dari kayu bekas yang estetik sekaligus fungsional.

6. Model Split Level untuk Maksimalkan Tanah Miring di Desa

Di daerah pegunungan atau perbukitan, tanah miring menjadi tantangan. Namun, rumah split level menawarkan solusi arsitektural yang cerdas. Dengan membagi rumah menjadi beberapa level setengah lantai, desain ini menyiasati kontur tanah tanpa perlu pengurugan besar.

Setiap level bisa digunakan untuk fungsi berbeda, misalnya garasi di bawah, ruang tamu di tengah, dan kamar tidur di atas. Tata letak ini membuat rumah terasa luas, meski dibangun di lahan terbatas atau miring.

Selain fungsional, rumah split level juga memberikan kesan unik dan modern. Tangga-tangga kecil yang menghubungkan level juga bisa jadi elemen desain menarik tanpa terasa melelahkan.

7. Rumah dengan Void Tengah sebagai Sumber Cahaya dan Udara

Void tengah atau lubang terbuka di tengah bangunan menjadi solusi inovatif untuk rumah desa yang ingin tetap terang dan sejuk tanpa pendingin udara. Desain ini memungkinkan cahaya alami masuk ke semua sudut rumah, sekaligus menjadi ventilasi silang yang optimal.

Void biasanya ditempatkan di bagian tengah atau sisi samping rumah, diapit oleh ruang keluarga atau dapur. Selain fungsional, void juga bisa dijadikan taman kecil, kolam ikan, atau tempat jemur tersembunyi.

Kehadiran void membuat rumah tetap sehat, bebas lembap, dan minim jamur meskipun berada di lingkungan lembap seperti desa yang dekat persawahan atau hutan.

5 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Ini (People Also Ask Google)

1. Apa itu rumah tembok minimalis modern?

Rumah tembok minimalis modern adalah hunian dengan desain sederhana, hemat ruang, dan material tembok permanen, mengutamakan fungsi dan estetika kontemporer.

2. Apakah model rumah minimalis cocok untuk desa?

Sangat cocok karena hemat biaya, mudah dirawat, dan bisa disesuaikan dengan kondisi iklim serta budaya setempat di pedesaan.

3. Berapa biaya bangun rumah minimalis di desa?

Biayanya sangat bervariasi, mulai dari Rp80 juta hingga Rp200 juta tergantung luas bangunan, bahan, dan desain yang dipilih.

4. Apakah rumah model L cocok untuk lahan kecil?

Cocok, terutama jika lahan berbentuk memanjang atau sudut, karena menciptakan privasi dan ruang terbuka sekaligus.

5. Bagaimana cara membuat rumah desa tetap sejuk tanpa AC?

Gunakan desain terbuka, banyak ventilasi silang, void tengah, atap tinggi, dan material alami seperti batu atau kayu.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|