Liputan6.com, Jakarta Ular merupakan salah satu hewan yang paling ditakuti kehadirannya di lingkungan tempat tinggal manusia. Meskipun tidak semua ular berbisa, namun kemunculannya yang tiba-tiba tetap menimbulkan rasa panik. Di Indonesia, fenomena ular masuk ke rumah sering kali terjadi terutama saat musim hujan atau ketika habitat aslinya terganggu. Maka dari itu, mengetahui cara mencegah ular masuk ke rumah menjadi hal penting demi menjaga keselamatan keluarga.
Sebagian besar masyarakat mengira bahwa garam bisa digunakan untuk mengusir ular. Sayangnya, mitos ini keliru. Menurut berbagai studi, ular tidak terpengaruh oleh garam karena mereka bukan makhluk berlendir seperti siput. Cara yang lebih efektif adalah dengan memanfaatkan aroma tajam dari bahan-bahan alami yang tidak disukai ular.
Salah satu solusi yang semakin populer adalah memanfaatkan bumbu dapur yang memiliki aroma menyengat sebagai pengusir ular. Selain mudah ditemukan, bahan-bahan ini juga relatif aman bagi manusia dan lingkungan. Menurut catatan Wildlife Services, unit dari USDA (United States Department of Agriculture), beberapa bahan alami seperti minyak kayu manis, cengkeh, dan eugenol terbukti efektif mengusir ular, terutama jenis invasif seperti brown treesnake di Guam dan Kepulauan Mariana Utara.
Berikut ulasan Liputan6.com tentang bumbu dapur yang dapat digunakan untuk mengusir ulasr, Kamis (17/7/2025).
1. Bawang Putih dan Bawang Merah
Dua bahan dapur ini dikenal karena aromanya yang menyengat. Saat dihancurkan, bawang putih dan merah melepaskan senyawa sulfur yang kuat. Studi menunjukkan bahwa ular sangat sensitif terhadap bau-bauan dan akan menghindari area yang beraroma tajam. Selain itu, minyak dari bawang yang menempel pada tubuh ular dapat menyebabkan disorientasi, mirip dengan efek semprotan merica pada manusia.
2. Kayu Manis
Minyak kayu manis merupakan salah satu bahan aktif yang telah diuji oleh Wildlife Services dan disebutkan dalam Tech Note APHIS USDA. Ketika disemprotkan langsung ke ular, minyak kayu manis mendorong mereka untuk melarikan diri. Metode ini efektif untuk mengusir ular dari area terbatas seperti kontainer atau ruang bawah rumah. Komposisi ideal untuk larutan semprot adalah 1% minyak kayu manis, 1% sodium lauryl sulfate, dan 98% air.
3. Cengkeh dan Eugenol
Seperti kayu manis, minyak cengkeh dan eugenol (turunan dari cengkeh) juga telah digunakan sebagai pengusir ular. Dalam studi oleh Clark et al. (2017), ketiga minyak ini – kayu manis, cengkeh, dan eugenol – dapat digunakan dalam bentuk semprotan atau fumigasi untuk mengusir ular dari area tertutup. Kandungan ini juga masuk dalam kategori minimum-risk pesticide menurut EPA AS.
4. Peppermint dan Daun Mint
Aroma mint yang menyegarkan bagi manusia ternyata tidak disukai oleh ular. Tanaman peppermint dapat ditanam di pot-pot sekitar rumah atau dijadikan minyak esensial yang disemprotkan ke sudut-sudut rumah. Selain mengusir ular, peppermint juga efektif untuk menghalau tikus dan serangga lain.
5. Kemangi (Basil)
Tanaman kemangi, terutama jenis Ocimum tenuiflorum atau holy basil, memiliki aroma yang kuat dan terbukti efektif mencegah ular masuk ke pekarangan rumah. Kemangi dapat ditanam di pot atau kebun serta digunakan sebagai minyak atsiri untuk semprotan.
6. Serai (Lemongrass)
Lemongrass mengandung citronella yang lazim digunakan dalam pengusir nyamuk. Namun ternyata, citronella juga tidak disukai oleh ular. Tanaman ini mudah tumbuh di iklim tropis dan bisa ditanam di pekarangan rumah sebagai penghalang alami.
7. Adas (Fennel)
Adas menghasilkan aroma khas yang juga dibenci oleh ular. Anda bisa menanam adas di sekitar pintu masuk rumah atau pagar sebagai penghalang alami.
8. Cuka dan Jeruk Nipis
Meskipun bukan bumbu dapur utama, cuka dan jeruk nipis sering digunakan dalam pengolahan makanan. Aromanya yang tajam dan kandungan asamnya dapat menjadi penolak ular yang efektif, khususnya ketika disemprotkan di area-area rawan seperti garasi, gudang, atau halaman belakang.
FAQ Seputar Pencegahan Ular Masuk ke Rumah
1. Apakah benar ular takut garam?
Tidak benar. Ular tidak memiliki kulit berlendir seperti siput, sehingga garam tidak memiliki efek mengusir pada mereka.
2. Apakah tanaman herbal seperti mint dan serai benar-benar efektif?
Ya. Aroma kuat dari tanaman seperti peppermint, serai, dan kemangi telah terbukti efektif mencegah ular, terutama jika ditanam di sekitar rumah.
3. Bagaimana cara menggunakan minyak esensial untuk mengusir ular?
Campurkan 1% minyak (kayumanis, clove, atau peppermint), 1% surfaktan seperti sodium lauryl sulfate, dan 98% air, lalu semprotkan langsung ke area rawan atau bahkan ke ular jika terlihat.
4. Apakah aman menggunakan minyak ini di dalam rumah?
Secara umum aman, tetapi hindari paparan langsung pada hewan peliharaan dan anak-anak. Jangan semprotkan langsung ke peralatan makan atau sumber air.
5. Apakah ular akan kembali jika sudah pergi?
Ular cenderung tidak kembali ke lokasi dengan aroma yang tidak disukainya. Namun, untuk hasil maksimal, periksa juga celah-celah di rumah yang bisa menjadi akses masuk ular dan tutup rapat.
Sumber Rujukan
- Wildlife Services Tech Note, APHIS, USDA – Snake Repellents using Cinnamon Oil, Clove Oil, and Eugenol www.aphis.usda.gov
- Clark, L., Clark, C., & Siers, S. (2017). Brown Tree Snakes: Methods and Approaches for Control. In: Pitt, W. C., Beasley, J., & Witmer, G. W. (Eds.). Ecology and Management of Terrestrial Vertebrate Invasive Species in the United States. CRC Press.
- U.S. Environmental Protection Agency – Minimum Risk Pesticides www.epa.gov/minimum-risk-pesticides
- Times of India. Plants That Repel Snakes. timesofindia.indiatimes.com