8 Model Rumah 7x10 Meter dengan Nuansa Japandi Earth Tone yang Cozy ala Pinterest, Estetik dan Kekinian

3 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta Desain hunian modern kini semakin beragam, menggabungkan fungsionalitas dengan estetika yang menarik. Salah satu tren yang sedang naik daun adalah gaya Japandi, yang merupakan perpaduan antara kesederhanaan Skandinavia dan keanggunan minimalis Jepang. Gaya ini menekankan penggunaan material alami dan palet warna netral untuk menciptakan ruang yang tenang dan nyaman.

Untuk lahan terbatas seperti ukuran 7x10 meter, penerapan nuansa Japandi dengan sentuhan earth tone dapat menciptakan hunian yang lapang dan nyaman. Kombinasi warna tanah seperti krem, cokelat muda, dan hijau zaitun, berpadu dengan elemen kayu dan tekstur alami, mampu menghadirkan suasana hangat dan menenangkan. Konsep ini tidak hanya memenuhi kebutuhan ruang yang efisien, tetapi juga menawarkan estetika yang tak lekang oleh waktu.

Jika Anda sedang mencari referensi hunian bergaya tersebut, kami coba hadirkan 8 model berikut sebagai acuan. Setiap model yang kami hadirkan serupa dengan platform Pinterest yang biasa menjadi rujukan. Simak setiap elemen desain Japandi yang bisa diaplikasikan untuk menciptakan hunian yang fungsional dan kekinian. Berikut selengkapnya, dirangkum Liputan6, Senin (28/7).

1. Model Minimalis Fungsional dengan Tata Letak Terbuka

Model rumah Japandi pertama berfokus pada tata letak terbuka yang memaksimalkan kesan lapang pada lahan 7x10 meter. Desain ini mengadopsi prinsip "less is more" dari minimalisme, di mana setiap elemen memiliki fungsi dan tujuan yang jelas. Ruang tamu, ruang makan, dan dapur disatukan dalam satu area tanpa sekat permanen, menciptakan aliran visual yang mulus dan memfasilitasi interaksi antarpenghuni.

Penggunaan furnitur multifungsi menjadi kunci dalam model ini, seperti meja kopi dengan penyimpanan tersembunyi atau sofa yang dapat diubah menjadi tempat tidur. Palet warna didominasi oleh nuansa netral seperti putih lembut, krem, dan abu-abu terang, yang membantu memantulkan cahaya alami dan membuat ruangan terasa lebih besar. Aksen kayu terang, seperti kayu ek atau birch, diaplikasikan pada lantai, panel dinding, atau furnitur, menambah kehangatan dan tekstur alami yang esensial dalam gaya Japandi.

Pencahayaan alami dimaksimalkan melalui jendela besar tanpa gorden yang berlebihan, memungkinkan sinar matahari masuk secara optimal. Tanaman hijau dalam pot sederhana juga ditempatkan di beberapa sudut, membawa elemen alam ke dalam ruangan dan meningkatkan kualitas udara, sekaligus memberikan sentuhan warna yang menyegarkan. Desain ini menciptakan suasana yang tenang dan fungsional, ideal untuk gaya hidup modern yang menghargai kesederhanaan dan efisiensi.

2. Model Japandi dengan Aksen Kayu Gelap dan Tekstur Kontras

Model kedua ini menawarkan variasi dengan memperkenalkan aksen kayu gelap yang lebih menonjol, memberikan kedalaman dan karakter pada desain Japandi. Meskipun palet warna dasar tetap netral, penggunaan kayu walnut atau jati pada beberapa elemen seperti bingkai jendela, pintu, atau detail furnitur, menciptakan kontras yang menarik dengan dinding berwarna terang. Kontras ini tidak membuat ruangan terasa sempit, melainkan justru menambah dimensi visual yang kaya.

Tekstur menjadi elemen penting dalam model ini, di mana perpaduan material kasar dan halus diaplikasikan secara strategis. Misalnya, dinding bertekstur plesteran kasar dapat dipadukan dengan lantai kayu yang halus, atau karpet wol tebal dengan furnitur berlapis linen. Konsep wabi-sabi, yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan dan material alami, sangat relevan di sini, terlihat dari penggunaan material yang menunjukkan karakter aslinya.

Pencahayaan buatan juga dirancang untuk menciptakan suasana yang hangat dan intim, dengan lampu gantung berdesain minimalis atau lampu lantai dengan cahaya lembut. Penempatan cermin besar dapat membantu memantulkan cahaya dan memperluas pandangan, sementara beberapa karya seni minimalis atau keramik buatan tangan dapat menjadi titik fokus yang menawan. Model ini cocok bagi mereka yang menginginkan nuansa Japandi yang lebih berani namun tetap mempertahankan esensi ketenangan dan kenyamanan.

3. Model Japandi dengan Sentuhan Industrial Ringan

Menggabungkan estetika Japandi dengan sentuhan industrial ringan dapat menghasilkan hunian yang unik dan modern. Pada model ini, elemen industrial seperti baja hitam atau beton ekspos digunakan secara minimalis sebagai aksen, bukan sebagai dominasi. Misalnya, bingkai jendela atau pintu geser dari baja hitam dapat dipadukan dengan dinding putih bersih dan lantai kayu terang.

Keseimbangan antara kekasaran industrial dan kehalusan Japandi dicapai melalui pemilihan material dan tekstur. Furnitur tetap mengedepankan garis bersih dan material alami seperti kayu dan linen, sementara elemen industrial memberikan sentuhan modern yang tidak berlebihan. Palet warna earth tone tetap menjadi dasar, dengan penambahan abu-abu gelap atau hitam sebagai aksen yang memperkuat nuansa industrial.

Pencahayaan dalam model ini seringkali menggunakan lampu gantung dengan desain industrial minimalis atau track lighting berwarna hitam yang kontras dengan langit-langit terang. Tanaman hijau berukuran sedang hingga besar, seperti Fiddle Leaf Fig atau bambu, dapat ditempatkan untuk melembutkan kesan industrial dan membawa keseimbangan alami. Model ini ideal bagi mereka yang menyukai perpaduan gaya yang kontemporer dan berkarakter, namun tetap menginginkan suasana yang tenang dan nyaman.

4. Model Japandi dengan Fokus pada Ruang Hijau Internal

Meskipun lahan terbatas, model ini menekankan integrasi ruang hijau internal untuk menciptakan koneksi yang kuat dengan alam. Sebuah taman kecil di dalam rumah, atau yang dikenal sebagai inner court atau courtyard, dapat dirancang di tengah denah 7x10 meter, memungkinkan cahaya alami dan sirkulasi udara optimal. Taman ini bisa berupa area terbuka dengan tanaman tropis minimalis atau taman Zen dengan bebatuan dan pasir.

Dinding kaca atau pintu geser transparan digunakan untuk memisahkan ruang hijau internal dari area fungsional lainnya, seperti ruang tamu atau ruang makan, sehingga pemandangan hijau dapat dinikmati dari berbagai sudut. Material alami seperti kayu, batu, dan kerikil digunakan secara ekstensif di area taman, memperkuat nuansa alami dan menenangkan. Konsep biophilic design, yang menghubungkan penghuni dengan alam, menjadi inti dari model ini.

Interior rumah tetap mengusung prinsip Japandi dengan palet warna earth tone dan furnitur minimalis. Namun, keberadaan ruang hijau internal ini menjadi titik fokus utama yang memberikan karakter unik pada hunian. Pencahayaan di sekitar taman internal dirancang untuk menonjolkan keindahan tanaman di malam hari, menciptakan suasana yang magis dan menenangkan. Model ini sangat cocok bagi pecinta alam yang ingin membawa ketenangan dan kesegaran lingkungan luar ke dalam rumah mereka.

5. Model Japandi dengan Pemanfaatan Vertikal dan Mezzanine

Untuk memaksimalkan ruang pada lahan 7x10 meter, model ini mengoptimalkan pemanfaatan ruang vertikal dengan desain mezzanine atau lantai gantung. Mezzanine dapat digunakan sebagai area tidur tambahan, ruang kerja, atau perpustakaan kecil, membebaskan area lantai dasar untuk fungsi-fungsi utama seperti ruang tamu dan dapur. Desain ini menciptakan kesan langit-langit yang tinggi dan memberikan nuansa lapang meskipun dengan jejak kaki yang terbatas.

Tangga menuju mezzanine dirancang dengan gaya minimalis, seringkali menggunakan material kayu ringan atau baja dengan desain terbuka agar tidak menghalangi pandangan. Penyimpanan terintegrasi, seperti rak buku built-in di bawah tangga atau lemari dinding yang menyatu dengan arsitektur, sangat penting untuk menjaga kerapian dan menghindari kesan berantakan.

Palet warna earth tone yang lembut diaplikasikan pada seluruh ruangan, termasuk area mezzanine, untuk menciptakan kohesi visual. Pencahayaan alami dari jendela tinggi atau skylight di atas mezzanine membantu menerangi kedua level, sementara pencahayaan buatan yang terencana dengan baik memastikan setiap sudut terang dan nyaman. Model ini ideal bagi individu atau keluarga kecil yang membutuhkan fleksibilitas ruang dan menghargai desain yang cerdas dalam keterbatasan lahan.

6. Model Japandi dengan Fasad Simpel dan Atap Datar

Model rumah Japandi ini menonjolkan kesederhanaan fasad dengan garis-garis bersih dan penggunaan atap datar. Atap datar tidak hanya memberikan tampilan modern dan minimalis, tetapi juga dapat difungsikan sebagai area multifungsi, seperti taman atap kecil atau area bersantai di luar ruangan. Fasad rumah didominasi oleh material alami seperti plesteran berwarna earth tone (misalnya krem atau abu-abu muda) dan aksen kayu horizontal.

Jendela besar dengan bingkai minimalis menjadi fitur utama fasad, memungkinkan cahaya alami masuk secara maksimal ke dalam interior. Desain fasad yang sederhana ini mencerminkan filosofi Japandi yang mengutamakan esensi dan fungsionalitas tanpa ornamen berlebihan. Pintu masuk dirancang dengan sederhana namun elegan, seringkali menggunakan pintu kayu solid dengan pegangan minimalis.

Lanskap di sekitar rumah juga dirancang dengan gaya minimalis, menggunakan tanaman yang mudah dirawat dan elemen batu atau kerikil untuk menciptakan kesan tenang dan harmonis. Model ini cocok bagi mereka yang menginginkan tampilan rumah yang modern, bersih, dan selaras dengan lingkungan, sekaligus efisien dalam penggunaan ruang dan energi.

7. Model Japandi dengan Integrasi Ruang Semi-Outdoor

Meskipun berukuran 7x10 meter, model ini berupaya mengintegrasikan ruang semi-outdoor untuk memperluas area fungsional dan menciptakan koneksi dengan lingkungan luar. Teras depan atau belakang dapat dirancang sebagai area bersantai yang nyaman, dilengkapi dengan furnitur outdoor minimalis dan tanaman pot. Penggunaan pintu geser kaca yang lebar memungkinkan transisi mulus antara area dalam dan luar ruangan.

Area semi-outdoor ini dapat dilengkapi dengan pergola kayu atau atap transparan untuk memberikan perlindungan dari cuaca, sekaligus memungkinkan cahaya alami masuk. Material lantai di area ini seringkali menggunakan kayu dek atau ubin dengan tekstur alami yang senada dengan interior rumah. Konsep engawa dari arsitektur Jepang, yaitu koridor atau teras yang menghubungkan interior dengan eksterior, dapat menjadi inspirasi dalam desain ini.

Pencahayaan di area semi-outdoor juga penting untuk menciptakan suasana yang nyaman di malam hari, dengan lampu dinding atau lampu gantung yang memberikan cahaya hangat. Model ini sangat cocok bagi mereka yang gemar menghabiskan waktu di luar ruangan dan ingin menciptakan transisi yang harmonis antara ruang pribadi dan alam.

8. Model Japandi dengan Penekanan pada Tekstur Alami dan Kerajinan Tangan

Model terakhir ini menempatkan penekanan kuat pada penggunaan tekstur alami dan elemen kerajinan tangan untuk menciptakan suasana yang sangat cozy dan personal. Selain kayu, material seperti bambu, rotan, linen, wol, dan keramik digunakan secara ekstensif. Misalnya, karpet wol tebal, bantal linen, keranjang rotan, dan vas keramik buatan tangan dapat menjadi elemen dekoratif utama.

Palet warna earth tone yang kaya, termasuk cokelat tanah, terakota, hijau zaitun, dan krem, diaplikasikan pada tekstil dan aksesori, menambah kehangatan dan kedalaman pada ruangan. Furnitur dipilih dengan cermat, mengutamakan kualitas dan pengerjaan tangan yang baik, mencerminkan filosofi keberlanjutan dan apresiasi terhadap keindahan material alami.

Pencahayaan lembut dan berlapis, menggunakan kombinasi lampu gantung, lampu meja, dan lampu lantai, menciptakan suasana yang intim dan menenangkan. Aroma alami dari lilin aromaterapi atau diffuser dengan minyak esensial juga dapat ditambahkan untuk melengkapi pengalaman sensorik. Model ini ideal bagi mereka yang mencari hunian yang tidak hanya estetis dan fungsional, tetapi juga memancarkan kehangatan, kenyamanan, dan sentuhan personal yang mendalam.

People Also Ask

Q: Apa itu desain Japandi?

A: Desain Japandi adalah perpaduan gaya interior antara minimalisme Jepang dan kesederhanaan Skandinavia.

Q: Warna apa saja yang termasuk dalam palet earth tone Japandi?

A: Palet warna earth tone Japandi mencakup krem, abu-abu, cokelat, dan hijau.

Q: Bagaimana cara membuat rumah Japandi terasa cozy?

A: Gunakan tekstil lembut dan nyaman serta pencahayaan berlapis yang lembut.

Q: Apakah desain Japandi cocok untuk rumah kecil?

A: Ya, desain Japandi sangat cocok untuk rumah kecil karena menekankan minimalisme dan fungsionalitas.

Q: Apa perbedaan utama antara desain Japandi, Jepang, dan Skandinavia?

A: Desain Japandi menggabungkan kehangatan Skandinavia dengan minimalisme Jepang.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|