Arti Walid dan Perbedaannya Dengan Panggilan Bapak dalam Bahasa Arab Lainnya

1 day ago 7

Dalam bahasa Arab, penyebutan kata “bapak” atau “ayah” tidak hanya terbatas pada satu istilah saja. Setidaknya, ada beberapa kata yang dapat digunakan, seperti walid (والد), abu (أب / أبو), aba’ (آباء), abati (أبتي), buya (بويا), hingga istilah seperti hamw dan nassib untuk ayah mertua. Masing-masing memiliki makna dan konteks penggunaan yang berbeda, tergantung pada hubungan darah, sosial, maupun budaya.

1. Walid (والد): Ayah Biologis atau Ayah secara Majazi

Secara bahasa, walid berarti ayah yang menjadi sebab langsung adanya anak, yakni ayah kandung secara biologis.

Al-walid dalam bahasa Arab adalah ayah langsung, yang menjadi sebab adanya seorang anak.”(والد: الأب المباشر، الذي هو سبب وجود الابن)

Namun, dalam konteks modern, walid juga bisa digunakan secara majazi, yaitu untuk menyebut seseorang yang mengasuh, membesarkan, atau mendidik, meskipun tidak memiliki hubungan darah, seperti ayah tiri, ayah angkat, atau guru.

Contoh penggunaan:

  • Walidī (والدي): Ayahku (bisa biologis atau ayah pengasuh)
  • Waladī (ولدي): Anakku (bisa murid, mahasiswa, atau anak asuh)

Dengan demikian, walid menekankan peran dan kedekatan emosional, bukan semata-mata hubungan nasab.

2. Abu (أب / أبو): Ayah Berdasarkan Nasab

Sementara itu, abu atau abū merujuk pada ayah yang memiliki hubungan darah atau nasab dengan anaknya. Ia adalah suami dari ibu kandung, dan ayah kandung secara hukum.

Abū adalah ayah kandungmu, suami dari ibumu, dan memiliki hubungan nasab yang sah.” Contoh: Abū ‘Umar (أبو عمر) = Ayahnya Umar.

Kata abū juga digunakan dalam silsilah untuk menyebut kakek atau leluhur (lihat QS Al-Hajj: 78 dan Al-Baqarah: 170), sehingga cakupannya lebih luas secara silsilah, tetapi tetap berada dalam garis darah.

3. Aba’ (آباء): Ayah Plural dan Umum

Aba’ adalah bentuk jamak dari ab (أب), digunakan untuk menyebut ayah secara umum atau dalam bentuk jamak (para ayah/leluhur). Dalam Al-Qur’an, istilah ini sering muncul untuk menyebut leluhur atau nenek moyang, misalnya:

"Kami mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami (آبائنا)." (QS. Al-Baqarah: 170)

4. Abati (أبتي): Panggilan Sayang dan Hormat

Abati adalah bentuk panggilan yang digunakan untuk ayah dengan nuansa kasih sayang dan penghormatan. Kata ini digunakan oleh anak kepada ayah kandungnya, namun mengandung kedekatan emosional yang mendalam.

5. Buya (بويا): Bapak yang Disayangi

Kata buya digunakan di banyak wilayah Arab (dan Indonesia seperti di Minangkabau) untuk menyebut bapak yang sangat disayangi, bisa memiliki atau tidak memiliki hubungan darah. Ini adalah bentuk panggilan budaya dan informal yang sarat kasih sayang.

6. Hamw (حمو) dan Nassib (نسيب): Ayah Mertua

  • Hamw (حمو): Digunakan untuk menyebut ayah mertua dari pihak suami.
  • Nassib (نسيب): Digunakan untuk menyebut ayah mertua dari pihak istri.

Ini adalah sebutan relasi kekerabatan melalui pernikahan, bukan berdasarkan nasab.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|