Liputan6.com, Jakarta Ular dikenal sebagai salah satu hewan berbisa paling mematikan di dunia. Setiap tahunnya, jutaan orang terdampak oleh gigitan ular, baik ringan hingga yang mengancam jiwa. Tak heran, bahkan orang paling pemberani pun bisa panik saat berhadapan langsung dengan ular.
Karena itulah, aturan emas tetap berlaku: jaga jarak aman. Namun, beredar mitos yang menyebutkan bahwa lari dalam pola zigzag atau bentuk huruf 'S' bisa membantu lolos dari kejaran ular. Konon, ular tidak bisa mengikuti arah gerakan zigzag manusia. Tapi, benarkah ini efektif atau hanya sekadar mitos?
Dilansir Liputan6.com dari News18 pada Kamis (17/7/2025), menurut Keith Taylor, seorang ahli ular dengan pengalaman lima tahun di bidang herpetologi, mitos ini tidak hanya menyesatkan tapi juga berbahaya. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar ular sebenarnya menghindari manusia dan hanya akan menyerang jika merasa terancam.
Jika Anda berpapasan dengan ular, tetap tenang dan hindari gerakan mendadak. Cara terbaik adalah mundur perlahan dan beri ruang bagi ular untuk pergi. Dalam banyak kasus, ular justru memilih untuk kabur terlebih dahulu.
1. Ular Tidak Agresif, Tapi Defensif
Taylor menegaskan bahwa ular, termasuk jenis berbisa seperti kobra dan ular welang, bukan hewan yang agresif secara alami. Saat merasa terganggu, mereka akan menunjukkan sikap defensif, bukan menyerang tanpa alasan. Oleh karena itu, merespons dengan panik justru memperbesar risiko diserang.
Mitos tentang pola lari zigzag muncul dari anggapan bahwa ular sulit berbelok atau mengikuti arah gerak manusia. Faktanya, ular sangat lincah dan mampu menyesuaikan arah dengan cepat. Jadi, mencoba lari dalam pola S justru bisa membuat Anda tersandung atau memperlambat diri.
2. Jika Digigit Ular, Segera Cari Bantuan Medis
Hal terpenting yang perlu diingat: jika Anda digigit ular, jangan tunggu—langsung cari pertolongan medis. Racun ular bisa menyebar cepat dan mengancam nyawa dalam hitungan menit hingga jam.
Lebih dari itu, memahami perilaku ular dan tahu cara merespons dengan tepat bisa menjadi pembeda antara keselamatan dan bahaya. Jangan terpancing oleh mitos—pilih tindakan yang tenang, logis, dan sesuai dengan saran ahli saat menghadapi ular.
FAQ
Q: Benarkah ular bisa mengejar manusia?
A: Dalam kebanyakan kasus, tidak. Ular bukan hewan yang secara alami agresif. Mereka lebih suka menghindar daripada menyerang, kecuali jika merasa terpojok atau terancam.
Q: Apakah lari zigzag bisa membantu menghindari kejaran ular?
A: Tidak. Menurut ahli, lari zigzag atau pola S tidak efektif dan justru berbahaya. Ular sangat lincah dan bisa dengan mudah mengikuti arah gerak. Lebih baik tetap tenang dan mundur perlahan.
Q: Apa yang harus dilakukan saat bertemu ular?
A: Jangan panik, jangan bergerak mendadak. Tetap tenang, amati pergerakan ular, dan mundur perlahan menjauh. Jangan coba mengusir atau menyerangnya.
Q: Bagaimana jika ular terlihat seperti siap menyerang?
A: Ular biasanya hanya bersikap defensif. Selama Anda tidak mendekat atau membuat gerakan mengejutkan, ular akan lebih memilih kabur daripada menyerang.
Q: Apa yang harus dilakukan jika digigit ular?
A: Segera cari pertolongan medis. Jangan tunda, jangan coba menghisap racun, dan hindari bergerak terlalu banyak agar racun tidak cepat menyebar. Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa.
Q: Kenapa mitos tentang lari zigzag begitu populer?
A: Mitos ini kemungkinan muncul dari anggapan keliru bahwa ular sulit berbelok. Padahal faktanya, ular bisa bergerak cepat dan gesit, sehingga lari zigzag justru bisa memperlambat Anda dan membuat situasi makin berbahaya.