Cara Membuat Bakwan ala Kafe Estetik: Cocok Buat Menu Jualan Online

1 month ago 27

Liputan6.com, Jakarta Bakwan bukan lagi sekadar gorengan rumahan biasa. Kini, tampilannya bisa diubah jadi lebih premium ala menu kafe kekinian yang estetik. Sentuhan plating, bahan pilihan, dan cara penyajian yang elegan membuat bakwan bisa jadi produk jualan online yang menggiurkan.

Strategi menjual makanan lewat media sosial atau aplikasi pemesanan sangat bergantung pada tampilan visual. Jika bakwan disajikan dengan tampilan menarik—layaknya sajian brunch di kafe Instagramable, potensi penjualannya melonjak tajam. Inovasi ini bisa jadi peluang besar untuk UMKM kuliner, terutama di era digital seperti sekarang. Berikut 7 langkah membuat bakwan ala kafe estetik yang bisa kamu jadikan inspirasi menu jualan online, dirangkum Liputan6, Kamis (17/7).

1. Pemilihan Sayuran Segar Mempengaruhi Tekstur Bakwan

Sayuran yang digunakan berperan penting dalam menentukan tekstur dan kualitas akhir bakwan. Pilihlah wortel muda, kol segar, dan daun bawang yang masih renyah. Hindari sayuran yang sudah layu karena akan membuat tekstur bakwan menjadi lembek dan tidak menggugah selera.

Potong sayuran dengan ukuran seragam agar hasilnya rapi dan enak dilihat saat dipajang di foto produk jualan. Teknik julienne atau potongan korek api cocok digunakan untuk tampilan lebih profesional. Jangan lupa untuk mencuci bersih dan mengeringkan sayur sebelum dicampur agar adonan tidak terlalu basah.

Dengan penggunaan sayuran segar dan pemotongan yang estetis, kamu sudah selangkah lebih dekat dengan hasil akhir bakwan yang terlihat cantik dan bernilai jual tinggi. Ini akan memberikan kesan premium meskipun menggunakan bahan sederhana.

2. Komposisi Tepung dan Air Menentukan Renyahnya Lapisan Luar

Jika ingin menghasilkan bakwan yang teksturnya garing sempurna di luar namun tetap lembut di dalam seperti yang disajikan di kafe estetik, maka hal paling krusial yang harus diperhatikan adalah takaran dan jenis tepung yang digunakan, termasuk bagaimana kamu menambahkan air sedikit demi sedikit sampai mendapatkan konsistensi adonan yang tepat.

  • Gunakan kombinasi dua jenis tepung: Campurkan 3 bagian tepung terigu protein sedang dengan 1 bagian tepung beras untuk hasil akhir yang renyah dan tidak berminyak. Tepung beras membantu memberikan efek crispy, sementara tepung terigu menjaga struktur dan rasa.
  • Tuangkan air secara bertahap: Tambahkan air dingin sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung dan aduk perlahan hingga mencapai kekentalan sedang, tidak terlalu cair namun cukup encer untuk membalut sayuran. Konsistensi yang tepat akan membuat bakwan matang merata dan tetap renyah lebih lama.
  • Uji adonan sebelum digoreng banyak: Ambil satu sendok adonan dan goreng sebagai tester. Jika hasilnya garing di luar namun tetap lembut dan tidak terlalu berminyak, berarti komposisi sudah ideal. Jika terlalu keras, tambahkan air; jika lembek, tambahkan sedikit tepung.

3. Bumbu Dasar yang Unik Dapat Meningkatkan Cita Rasa

Untuk menjadikan bakwan sebagai produk jualan yang tidak hanya estetik namun juga memorable secara rasa, kamu perlu menyusun bumbu dasar yang tidak biasa namun tetap familiar di lidah konsumen, sehingga menghasilkan cita rasa khas yang membuat orang ingin membeli kembali.

  • Mulai dari dasar yang kuat: Gunakan bawang putih, bawang merah, ketumbar bubuk, merica putih, dan sedikit garam laut sebagai bumbu dasar. Haluskan seluruh bumbu agar meresap ke dalam adonan.
  • Tambahkan umami boost: Campurkan sedikit kaldu jamur bubuk atau ebi bubuk ke dalam adonan untuk memberikan aroma gurih alami yang dalam. Tambahan ini memberikan rasa “naik kelas” tanpa mengubah identitas bakwan.
  • Eksplorasi bahan kejutan: Jika ingin lebih inovatif, parutan keju parmesan kering dalam jumlah kecil bisa menjadi sentuhan modern yang membuat rasa bakwan semakin kaya dan tak biasa, cocok dengan tren comfort food kekinian.

4. Teknik Menggoreng Bertahap Bantu Jaga Warna dan Tekstur

Rasa enak dan tampilan cantik akan sia-sia jika proses menggoreng tidak dilakukan dengan benar. Sebab warna keemasan yang menggoda dan tekstur krispi hanya bisa dicapai dengan teknik menggoreng dua tahap yang sistematis dan tepat waktu, bukan asal celup ke dalam minyak panas.

  • Goreng setengah matang dulu: Panaskan minyak pada suhu sedang (sekitar 160°C), lalu goreng bakwan hingga setengah matang, cukup hingga bagian luar mulai mengeras namun belum terlalu cokelat. Angkat dan tiriskan.
  • Biarkan dingin sebentar: Setelah batch pertama selesai digoreng setengah matang, diamkan bakwan selama 5–10 menit agar suhu internalnya turun dan tekstur bagian dalam mengikat sempurna. Ini mencegah bakwan pecah saat digoreng ulang.
  • Goreng kembali dengan suhu tinggi: Naikkan suhu minyak hingga sekitar 190°C, lalu masukkan bakwan kembali untuk digoreng sebentar hingga permukaannya menjadi keemasan dan super krispi. Teknik ini menciptakan lapisan luar yang renyah dan tidak mudah lembek meskipun bakwan disimpan agak lama.

5. Penyajian dengan Garnish Estetik Menambah Daya Tarik Visual

Tampilan visual menjadi kunci utama dalam menjual makanan secara online. Untuk bakwan, plating bisa ditambahkan garnish seperti daun parsley, taburan cabai kering bubuk, atau saus cocolan dengan warna kontras.

Gunakan piring atau alas kayu dengan gaya rustic untuk memperkuat kesan handmade dan premium. Sajikan dengan posisi tumpuk asimetris agar terlihat natural, bukan terlalu simetris seperti fast food. Beri sedikit efek glossy dengan olesan minyak wijen tipis.

Sentuhan visual ini memberikan efek “Instagrammable” yang sangat ampuh untuk menarik perhatian calon pembeli. Bahkan sebelum mencicipi, orang sudah tergoda untuk membeli hanya karena tampilannya yang menggoda.

6. Foto Produk dalam Pencahayaan Alami Tingkatkan Engagement

Untuk menarik perhatian di marketplace atau media sosial, kualitas foto menjadi elemen vital. Gunakan pencahayaan alami dekat jendela untuk menampilkan tekstur dan warna makanan secara optimal. Hindari penggunaan flash karena bisa membuat bakwan terlihat berminyak.

Pakai alas foto seperti linen putih, keranjang bambu, atau papan kayu untuk menambah kesan homely dan estetik. Jangan lupa set kamera pada mode portrait atau gunakan bantuan lensa makro untuk mempertegas detail.

Editing pun perlu minimal saja, cukup atur kontras dan exposure. Foto produk yang menggugah selera akan jauh lebih efektif mendatangkan pembeli daripada sekadar tulisan promosi. Kekuatan visual akan mempengaruhi keputusan beli secara langsung.

7. Strategi Harga dan Kemasan Estetik Dukung Repeat Order

Setelah produk siap, strategi pemasaran terakhir adalah menentukan harga yang sesuai dan kemasan yang mendukung tampilan premium. Gunakan kemasan kertas daur ulang, pita kain kecil, atau stiker dengan branding khas agar terlihat profesional.

Harga bisa disesuaikan dengan target pasar, namun pastikan nilai visual dan rasa produk mencerminkan harga tersebut. Misalnya, harga Rp12.000 untuk 3 pcs bakwan estetik masih tergolong terjangkau untuk segmen kelas menengah atas.

Tambahkan kartu kecil dengan pesan personal atau QR code ke akun Instagram agar pembeli merasa lebih dekat. Unsur ini mendorong repeat order karena menciptakan pengalaman emosional yang menyenangkan dan memorable.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Bakwan Estetik (People Also Ask)

1. Apa rahasia bakwan tetap renyah meski sudah dingin?

Gunakan campuran tepung beras dan teknik double-fry agar lapisan luar tetap krispi walau sudah lama disimpan.

2. Bagaimana membuat bakwan cocok dijual online?

Fokus pada bahan segar, plating estetik, foto berkualitas, dan kemasan yang rapi agar menarik di marketplace.

3. Apakah bakwan bisa diberi isian selain sayur?

Bisa, tambahkan udang kecil, jagung pipil, atau keju parut untuk variasi rasa dan meningkatkan nilai jual.

4. Bagaimana cara memotret makanan agar menarik di IG?

Gunakan cahaya alami, komposisi rapi, serta sudut dari atas atau 45 derajat agar tekstur dan warna terlihat jelas.

5. Kemasan seperti apa yang cocok untuk bakwan kekinian?

Kemasan ramah lingkungan dengan desain simpel dan tambahan stiker branding cocok untuk segmen milenial dan Gen Z.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|