Ciri-ciri Ular Berbisa yang Mudah Dikenali dan Cara Menangani Jika Menemukannya di Rumah

1 month ago 30

Liputan6.com, Jakarta Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, termasuk berbagai jenis ular. Dari ratusan spesies ular yang hidup di Nusantara, beberapa di antaranya dikenal sangat berbisa dan mematikan. Sayangnya, tidak semua orang dapat membedakan ular berbisa dari yang tidak, padahal kesalahan ini bisa berakibat fatal.

Dalam jurnal Kasus Gigitan Ular Berbisa di Indonesia oleh Maula Haqul Dafa dan Slamet Suyanto, disebutkan bahwa gigitan ular berbisa menyumbang lebih dari 100.000 kematian setiap tahun secara global. Sebagian besar korban berada di wilayah tropis yang padat penduduk. Ini menunjukkan pentingnya pengetahuan tentang ciri-ciri ular berbisa agar masyarakat bisa bersikap waspada, terutama saat tinggal atau bepergian ke daerah rawan.

Tak hanya di alam liar, ular juga kerap ditemukan di sekitar permukiman manusia, bahkan masuk ke dalam rumah. Oleh karena itu, mengenali ciri ular berbisa serta mengetahui langkah yang tepat saat menghadapinya sangat penting untuk keselamatan diri dan keluarga. Berikut adalah beberapa indikator fisik dan perilaku ular berbisa yang bisa membantu dalam mengidentifikasinya, dirangkum Liputan6.com, Senin (14/7/2025).

Penting, Dokter Bedah Ungkap Penanganan Tepat Gigitan Ular Berbisa

1. Bentuk Kepala yang Triangular (Segitiga)

Salah satu ciri yang paling mudah dikenali dari ular berbisa, terutama yang tergolong pit viper seperti ular derik atau ular tanah di Amerika, adalah bentuk kepala yang menyerupai segitiga. Bentuk ini terlihat jelas karena bagian rahangnya membesar untuk menampung kelenjar bisa. Hal ini juga ditegaskan oleh laman Urban Jungle Wildlife Removal yang menyebutkan bahwa kepala ular berbisa biasanya lebih lebar daripada lehernya. Namun, pengecualian ada pada ular karang dan kobra yang memiliki kepala bulat tetapi tetap sangat berbisa.

2. Pupil Mata Vertikal seperti Mata Kucing

Dari jarak aman, kita bisa melihat bentuk pupil mata ular. Ular berbisa umumnya memiliki pupil berbentuk vertikal menyerupai mata kucing, seperti dijelaskan oleh Mahatma Gandhi Central University. Sebaliknya, ular yang tidak berbisa cenderung memiliki pupil bulat. Meski begitu, lagi-lagi ada pengecualian pada ular karang yang memiliki pupil bulat meskipun sangat berbisa. Karena risiko pengamatan jarak dekat terlalu tinggi, cara ini sebaiknya digunakan dengan sangat hati-hati.

Ular berbisa biasanya memiliki sisik ventral yang lebar dan menutupi seluruh bagian bawah tubuhnya. Ini memudahkan mereka untuk bergerak lebih gesit saat berburu. Sebaliknya, ular tidak berbisa seperti piton memiliki sisik ventral besar, tetapi tidak menutupi seluruh lebar perut, serta memiliki sisik-sisik kecil di ujungnya. Hal ini diulas dalam jurnal Snake-Bite with Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) oleh Hendra Subroto dan Leni Lismayanti.

4. Bentuk Ekor Pipih dan Runcing

Menurut laman Urban Jungle Wildlife Removal, ekor ular berbisa biasanya lebih pipih dan meruncing. Bentuk ini menunjukkan karakteristik fisik yang mendukung mobilitas dan ketangkasan saat menyerang. Sedangkan ular tidak berbisa umumnya memiliki ekor yang bulat dan tumpul di ujungnya.

5. Pola Warna dan Banding Tubuh

Warna tubuh ular juga bisa menjadi petunjuk. Ular karang, misalnya, memiliki pola warna merah, kuning, dan hitam. Untuk membedakan ular ini dari spesies tiruan yang tidak berbisa seperti scarlet king snake, masyarakat Amerika mengenal pepatah: “Red touches yellow, kills a fellow; Red touches black, friend of Jack.” (Merah bersentuhan dengan kuning: berbahaya. Merah bersentuhan dengan hitam: aman). Namun, cara ini tidak berlaku di semua wilayah dan tetap perlu hati-hati.

6. Adanya Pit atau Lekukan di Kepala

Sebagian besar ular berbisa dari kelompok pit viper memiliki lubang kecil atau "pit" di antara mata dan lubang hidung yang berfungsi untuk mendeteksi panas tubuh mangsanya. Fitur ini, meskipun kecil, menjadi penanda penting dari ular berbisa seperti yang ditemukan di wilayah Mississippi menurut MSU Extension Service.

7. Gigi Taring Besar dan Luka Gigitan Khusus

Ular berbisa memiliki dua gigi taring yang digunakan untuk menyuntikkan bisa ke tubuh korban. Bekas gigitannya biasanya berupa dua titik luka utama. Sementara itu, gigitan ular tidak berbisa hanya meninggalkan bekas luka gores atau bentuk lengkung dari gigi-gigi kecil.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Ular Berbisa di Rumah?

Menemukan ular di rumah, terutama yang diduga berbisa, adalah situasi darurat. Berikut langkah-langkah yang disarankan:

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Kepanikan bisa membuat ular merasa terancam dan menyerang. Sebisa mungkin, tenangkan diri dan perhatikan keberadaan ular dari jarak aman.

2. Jangan Mendekat atau Mencoba Membunuh

Mendekati atau mencoba membunuh ular berbisa adalah tindakan yang sangat berisiko. Beberapa jenis ular bahkan masih bisa menggigit meskipun sudah mati.

3. Evakuasi Keluarga dan Hewan Peliharaan

Segera pindahkan seluruh penghuni rumah, terutama anak-anak dan hewan peliharaan, ke tempat aman.

4. Hubungi Petugas yang Berwenang

Di Indonesia, kamu bisa menghubungi petugas pemadam kebakaran atau Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) untuk penanganan ular. Mereka biasanya memiliki perlengkapan dan keahlian menangani ular dengan aman.

5. Tutup Akses Masuk Ular

Jika memungkinkan tanpa membahayakan diri, tutup pintu ruangan tempat ular berada agar tidak menyebar ke bagian rumah lain. Jangan coba-coba memancing keluar dengan alat atau makanan.

FAQ Seputar Ular Berbisa

1. Apakah semua ular berwarna mencolok pasti berbisa?

Tidak. Beberapa ular berbisa seperti coral snake memang berwarna mencolok, tapi banyak ular tidak berbisa yang meniru warna tersebut sebagai bentuk kamuflase.

2. Apa beda ular berbisa dan ular beracun?

Secara ilmiah, ular disebut venomous (berbisa), bukan poisonous (beracun). Berbisa artinya mereka menyuntikkan racun melalui gigitan atau taring, sedangkan beracun berarti racunnya masuk melalui kontak, konsumsi, atau pernapasan.

3. Apakah bisa membedakan ular berbisa dari pupil matanya saja?

Secara teori bisa, karena banyak ular berbisa memiliki pupil vertikal. Namun, ini tidak dianjurkan karena mengharuskan pengamatan dari jarak dekat dan berisiko digigit.

4. Bagaimana jika saya tidak sengaja membunuh ular berbisa?

Hindari menyentuh tubuh ular, terutama bagian kepala. Taring ular masih bisa mengeluarkan bisa bahkan setelah mati. Segera buang dengan alat panjang dan gunakan pelindung.

5. Apa yang harus dilakukan jika digigit ular berbisa?

Segera cari pertolongan medis. Jangan menghisap luka atau menggunakan torniket. Tetap tenang, batasi gerakan, dan posisikan area gigitan lebih rendah dari jantung.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|