Waktu Terdekat dengan Allah SWT
Salah satu keutamaan berdoa saat sujud terakhir adalah pada saat tersebut seorang hamba berada dalam posisi terdekat dengan Allah SWT. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia sedang sujud. Maka, perbanyaklah berdoa (ketika sujud)" (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa saat sujud, termasuk sujud terakhir, adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang muslim untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Pada saat tersebut, seorang hamba berada dalam posisi yang sangat dekat dengan Tuhannya, sehingga doa yang dipanjatkan memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Sujud merupakan bentuk penghambaan yang paling sempurna, di mana seorang hamba meletakkan bagian tubuhnya yang paling mulia, yaitu wajah, di atas tanah sebagai wujud kerendahan hati dan ketundukan kepada Allah SWT. Dalam posisi ini, seorang hamba menyadari betapa kecilnya dirinya di hadapan kebesaran Allah SWT, sehingga lebih mudah untuk mencapai kekhusyukan dalam berdoa.
Dengan memahami keutamaan ini, seorang muslim seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga saat sujud terakhir untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Setiap sujud dalam shalat, termasuk sujud terakhir, adalah momentum yang istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon apa yang diinginkan.
Wujud Ketaatan kepada Allah SWT
Keutamaan lain dari berdoa saat sujud terakhir adalah hal tersebut merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT. Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk bersujud dan mendekatkan diri kepada-Nya, sebagaimana yang tertuang dalam Al-Quran Surat Al-'Alaq ayat 19:
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ࣖ ١٩
Kallâ, lâ tuthi'hu wasjud waqtarib.
Artinya: "Sekali-kali tidak! Janganlah patuh kepadanya, (tetapi) sujud dan mendekatlah (kepada Allah)."
Ayat ini menegaskan perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk bersujud dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sujud, termasuk sujud terakhir, adalah bentuk ketaatan seorang hamba kepada perintah Allah SWT. Dengan melakukan sujud dan berdoa di dalamnya, seorang muslim telah melaksanakan perintah Allah SWT dan menunjukkan ketaatannya kepada-Nya.
Ketaatan kepada Allah SWT merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling utama dan sangat dicintai oleh-Nya. Dengan menunjukkan ketaatan melalui sujud dan doa di dalamnya, seorang muslim berharap mendapatkan keridhaan dan kasih sayang dari Allah SWT.
Selain itu, bersujud dan berdoa di dalamnya juga merupakan bentuk perlawanan terhadap kesombongan dan keangkuhan diri. Dalam sujud, seorang muslim menundukkan dirinya serendah-rendahnya di hadapan Allah SWT, menunjukkan kelemahan dan ketergantungannya kepada-Nya. Sikap ini bertentangan dengan kesombongan dan keangkuhan yang menjadi sifat tercela dan sangat dibenci oleh Allah SWT.
Peningkatan Derajat dan Penghapusan Dosa
Keutamaan lain dari berdoa saat sujud terakhir adalah hal tersebut dapat meningkatkan derajat dan menghapuskan dosa seorang muslim. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
"Kamu harus memperbanyak sujud kepada Allah. Karena, tidaklah kamu sujud kepada Allah sekali, kecuali Allah angkat kamu satu derajat dan hapus darimu satu dosa" (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa setiap sujud yang dilakukan oleh seorang muslim, termasuk sujud terakhir, memiliki dua manfaat utama: peningkatan derajat di sisi Allah SWT dan penghapusan dosa. Setiap kali seorang muslim bersujud kepada Allah SWT, Allah SWT akan mengangkat derajatnya satu tingkat dan menghapuskan satu dosanya.
Peningkatan derajat di sisi Allah SWT merupakan kemuliaan yang sangat besar. Semakin tinggi derajat seorang muslim di sisi Allah SWT, semakin tinggi pula kedudukannya di dunia dan di akhirat. Begitu juga dengan penghapusan dosa, semakin banyak dosa yang dihapuskan, semakin bersih pula jiwa seorang muslim dari noda-noda kemaksiatan.
Dengan memahami keutamaan ini, seorang muslim seharusnya tidak enggan untuk memperbanyak sujud kepada Allah SWT, baik dalam shalat wajib maupun shalat sunnah. Setiap sujud yang dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk akan menjadi sarana untuk meningkatkan derajat dan menghapuskan dosa.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Keutamaan terakhir dari berdoa saat sujud terakhir adalah saat tersebut merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
"Ingatlah bahwasanya aku dilarang untuk membaca Al-Quran ketika rukuk atau sujud. Adapun di dalam rukuk, maka agungkanlah Allah. Dan, adapun di dalam sujud, maka giat-giatlah berdoa, sebab (hal itu) pantas dikabulkan bagi kalian" (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa sujud, termasuk sujud terakhir, adalah waktu yang sangat baik untuk berdoa karena doa yang dipanjatkan pada saat tersebut "pantas dikabulkan" oleh Allah SWT. Kata "pantas dikabulkan" dalam hadits tersebut menunjukkan bahwa doa yang dipanjatkan saat sujud memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebagai seorang muslim yang beriman, tentunya kita ingin setiap doa yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, termasuk saat sujud terakhir dalam shalat.
Dalam sujud, seorang muslim berada dalam kondisi yang sangat khusyuk dan rendah hati di hadapan Allah SWT. Kondisi ini sangat kondusif untuk berdoa, karena kekhusyukan dan kerendahan hati merupakan dua faktor penting yang dapat meningkatkan peluang dikabulkannya sebuah doa.
Doa di sujud terakhir merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Saat sujud, termasuk sujud terakhir, adalah waktu di mana seorang hamba berada dalam posisi terdekat dengan Allah SWT, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa pada saat tersebut.