Doa Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah, Pahami Cara Melakukannya Sesuai Anjuran Islam

9 hours ago 2
Update Berita Live Cermat Online

Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, kelahiran seorang anak merupakan anugerah besar yang disertai dengan berbagai amalan syariat sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah aqiqah, yaitu penyembelihan hewan sebagai bentuk penebusan bagi sang anak. Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud, 

الْغُلاَمُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ اْلسَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسَهُ وَيُسَمَّى

Artinya: Seorang anak tergadaikan dengan (tebusan) aqiqah yang disembelih untuknya di hari yang ke tujuh, dicukur rambut kepalanya dan diberi nama.

Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran, bersamaan dengan pemberian nama serta pencukuran rambut bayi.

Mencukur rambut bayi bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Dalam praktiknya, mencukur rambut bayi saat aqiqah juga disertai dengan doa khusus. Doa ini menjadi wujud permohonan izin serta ungkapan syukur kepada Allah SWT atas karunia seorang anak yang diberikan kepada orang tua.

Lalu, bagaimana doa yang dianjurkan saat mencukur rambut bayi dalam pelaksanaan aqiqah? Simak ulasan selengkapnya yang telah dihimpun Liputan6.co dari berbagai sumber, Senin (17/3/2025).

Pengantin baru umumnya mendapat amplop uang maupun kado di hari pernikahannya. Namun pengalaman berbeda justru dialami pengantin berikut. Rekan-rekan pengantin justru datang membawa hadiah berupa anak kambing. Momen viral dan mengundang komentar kela...

Promosi 1

Doa Mencukur Rambut Bayi dalam Aqiqah

Berikut adalah bacaan doa yang dianjurkan dalam prosesi mencukur rambut bayi saat aqiqah:

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil 'alamîn. Allahumma nurus samawati wa nurusy syamsyi wal qamari, Allahumma sirrullahi nurun nubuwwati Rasulullahhi Shallallahu 'alaihi wasallam walhamdulillahi Rabbil 'alamin.

Artinya: "Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasulullah SAW, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Doa Aqiqah Lainnya

1. Doa Menyembelih Hewan Aqiqah

Sebelum mencukur rambut bayi, diawali dengan penyembelihan hewan aqiqah. Berikut doanya:

 بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [اللهم مِنْكَ وَلَكَ] اللهم تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ

 Bismillahi wallahu akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi 'aqiqatu (diteruskan dengan nama bayi).

Artinya: "Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah aqiqahnya... (sebutkan nama bayi)."

2. Doa Meniup Ubun-ubun Bayi

Setelah rambut bayi dicukur, disunnahkan untuk meniup ubun-ubunnya sambil membaca doa perlindungan berikut:

 اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

 Allahumma inni u'idzuha bika wa dzurriyyataha minasy syaithanir rajim.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk."

3. Doa Walimah Al-'Aqiqah

Sebagai penyempurna rangkaian aqiqah, orang tua dianjurkan membaca doa berikut:

اللهم احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللهم اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَا تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ 

Allahummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyani wa min jami'is sayyiati wal 'ishyani wahrishu bihadlanatika wa kafalatika al-mahmudati wa bidawami 'inayatika wa ri'ayatika an-nafidzati nuqaddimu biha 'alal qiyami bima kalaftana min huquqi rububiyyatika al-karimati nadabtana ilaihi fima bainana wa baina khalqika min makarimil akhlaqi wa athyabu ma fadldlaltana minal arzaqi. Allahummaj'alna wa iyyahum min ahlil 'ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur'ani wa la taj'alna wa iyyahum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyani.

Artinya: Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Alquran. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.

Cara Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah dalam Islam

Tidak hanya sebagai bagian dari ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT, mencukur rambut bayi juga memiliki manfaat kesehatan. Berikut adalah cara mencukur rambut bayi sesuai dengan tuntunan Islam.

1. Mencukur Rambut Bayi Laki-laki dan Perempuan

  • Bayi laki-laki dianjurkan untuk dicukur hingga gundul. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yang menganjurkan mencukur seluruh rambut bayi saat aqiqah.
  • Bayi perempuan juga disunnahkan untuk dicukur, tetapi tidak harus hingga gundul. Orang tua diperbolehkan untuk hanya memotong sebagian rambutnya.

Dalam proses ini, dianjurkan juga untuk meniup ubun-ubun bayi sambil membacakan doa agar bayi mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.

2. Menimbang Rambut dan Bersedekah

Setelah rambut bayi dicukur, potongan rambut tersebut ditimbang. Berat rambut ini kemudian dijadikan acuan untuk bersedekah dengan perak atau emas seberat rambut yang telah dicukur. Sebagaimana disebutkan dalam ensiklopedia fikih:

"Mencukur rambut kepala bayi pada hari ketujuh dan bersedekah seberat rambut berupa emas atau perak."

Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, terutama kepada fakir miskin.

3. Waktu yang Dianjurkan untuk Mencukur Rambut

Dalam Islam, waktu terbaik untuk mencukur rambut bayi adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Aqiqah pada hari ketujuh, keempat belas, atau kedua puluh satu." (HR. Thabrani)

Namun, jika karena kondisi tertentu mencukur rambut bayi tidak dapat dilakukan pada hari ketujuh, maka boleh dilakukan di hari ke-14, ke-21, atau kapan pun orang tua mampu melaksanakannya. Bahkan, ada yang mencukur rambut bayinya pada hari ke-40 setelah kelahiran.

Jika belum dicukur pada hari ketujuh, maka dapat dilakukan di hari ke-14 atau ke-21, sesuai dengan hadits yang menganjurkan aqiqah pada kelipatan tujuh hari.

Jika rambut bayi tetap belum dicukur hingga beranjak dewasa, Ibnu Hajar Al-Haytami menyarankan agar tetap mencukur rambut tersebut dan bersedekah dengan emas atau perak seberat rambut yang telah dicukur, meskipun tidak diketahui berat pastinya.

Tujuan Memotong Rambut Bayi saat Aqiqah dalam Islam

Mencukur rambut bayi saat aqiqah memiliki makna spiritual dan kesehatan, serta merupakan bagian dari rasa syukur atas karunia kelahiran anak. Meskipun tidak wajib, pelaksanaan sunnah ini memiliki banyak keutamaan yang penting untuk dipahami.

1. Menjalankan Sunnah Rasulullah SAW

Mencukur rambut bayi saat aqiqah adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Setiap yang dilahirkan tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya dan dicukur rambutnya serta diberi nama." (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan)

Dari hadits ini, mencukur rambut bayi menjadi bagian dari rangkaian ibadah aqiqah yang mengandung nilai kepatuhan terhadap ajaran Islam. Dengan mengikuti sunnah ini, orang tua menunjukkan keimanan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak mereka.

2. Membersihkan dan Menjaga Kesehatan Bayi

Secara medis, mencukur rambut bayi memiliki manfaat kesehatan, yaitu membersihkan kulit kepala dari kotoran dan selaput yang mungkin masih menempel sejak lahir. Mengutip dari buku Bimbingan Doa dan Wirid Ibu Hamil karya Ustadz M. Syukron Maksum, mencukur rambut bayi bertujuan untuk:

Membersihkan selaput kepala bayi agar rambut baru dapat tumbuh dengan lebih sehat.

Menghindari kemungkinan terjadinya infeksi kulit kepala akibat rambut bawaan yang mungkin menyimpan bakteri atau kotoran.

Dengan demikian, mencukur rambut bayi bukan hanya memiliki aspek keagamaan, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan bayi.

3. Simbol Penghapusan Kotoran dan Penyucian Diri

Dalam Islam, bayi yang baru lahir dianalogikan sebagai makhluk yang masih suci. Mencukur rambutnya memiliki simbol penghapusan segala kotoran yang mungkin menempel sejak lahir. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:

"Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya." (HR. Bukhari)

Yang dimaksud dengan "buanglah kotoran darinya" adalah mencukur rambut bayi. Tindakan ini melambangkan penyucian dan awal yang bersih dalam kehidupan sang bayi.

4. Menjalankan Anjuran Sedekah

Setelah mencukur rambut bayi, Islam menganjurkan agar rambut yang telah dicukur ditimbang dan nilainya disedekahkan dalam bentuk emas atau perak kepada fakir miskin. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan al-Hakim:

"Hai Fatimah, cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak sesuai dengan berat timbangan rambutnya kepada fakir miskin."

Tujuan dari sedekah ini adalah untuk berbagi rezeki dan kebahagiaan atas kelahiran sang bayi, sekaligus mendidik orang tua agar selalu peduli terhadap sesama.

5. Waktu yang Dianjurkan untuk Mencukur Rambut Bayi

Dalam Islam, waktu terbaik untuk mencukur rambut bayi adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Aqiqah pada hari ketujuh, keempat belas, atau kedua puluh satu." (HR. Thabrani)

Namun, jika karena kondisi tertentu mencukur rambut bayi tidak dapat dilakukan pada hari ketujuh, maka boleh dilakukan di hari ke-14, ke-21, atau kapan pun orang tua mampu melaksanakannya. Bahkan, ada yang mencukur rambut bayinya pada hari ke-40 setelah kelahiran. 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|