Habemus Papam Berkumandang, Apa yang Terjadi Setelah Paus Baru Terpilih?

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Suara lonceng berdentang dan asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina, pertanda bahwa Gereja Katolik telah memiliki pemimpin baru. Di tengah kerumunan umat yang memenuhi Lapangan Santo Petrus, momen ini menggetarkan hati jutaan orang. Namun, di balik simbol sakral tersebut, ada rangkaian proses mendalam yang terjadi.

Pemilihan paus adalah puncak dari konklaf yang penuh pertimbangan spiritual dan diplomatik. Tetapi begitu suara mayoritas tercapai dan calon terpilih menerima jabatan, proses beralih dengan cepat dari rahasia menjadi terang. Setiap langkahnya diatur oleh tradisi berusia ratusan tahun yang kaya akan makna simbolik dan spiritual.

Apa saja yang sebenarnya terjadi setelah "Habemus Papam" dikumandangkan? Dari Ruang Air Mata hingga berkat Urbi et Orbi, berikut adalah perjalanan penuh makna menuju pengukuhan seorang Paus, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (10/5/2025)

Asap putih mengepul dari Kapel Sistina, menandakan Paus baru telah terpilih: Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat. Ia resmi menjadi Paus ke-267 dengan nama Paus Leo XIV. Namun, satu pertanyaan klasik kembali muncul: mengapa wanita tidak bisa m...

1. Konfirmasi & Penerimaan Jabatan

Begitu seorang kardinal terpilih mencapai dua pertiga suara, dia akan ditanya apakah bersedia menerima jabatan sebagai Uskup Roma dan Pemimpin Gereja Katolik. Jika ia menerima, saat itu juga otoritas kepausannya dimulai. Proses ini berlangsung secara tertutup di dalam Kapel Sistina.

Setelah itu, ia diminta memilih nama pontifikalnya. Nama ini biasanya mencerminkan teladan atau nilai yang ingin ia bawa. Misalnya, Paus Fransiskus memilih nama dari Santo Fransiskus dari Assisi, berbeda dari tradisi memilih nama Paus terdahulu.

2. Ruang Air Mata dan Vestimentum Suci

Sang paus kemudian dibawa ke Stanza delle Lacrime, atau Ruang Air Mata—sebuah ruangan kecil tempat ia mengenakan pakaian kepausan untuk pertama kalinya. Disebut demikian karena banyak paus yang diliputi emosi mendalam di sana.

Tiga ukuran jubah putih telah disiapkan sebelumnya: kecil, sedang, dan besar, karena tidak ada yang tahu siapa yang akan terpilih. Di sinilah penampilan publik pertama mulai dipersiapkan, lengkap dengan sepatu dan stola khas kepausan.

3. Pemberian Cincin Nelayan

Cincin Nelayan, simbol otoritas paus yang merujuk pada Santo Petrus, diberikan di Kapel Sistina. Cincin ini dikenakan di jari manis tangan kanan oleh camerlengo, lalu dicium sebagai bentuk penghormatan.

Setelah itu, para kardinal memberi penghormatan satu per satu, sebagai bentuk kesetiaan. Ini menjadi momen sakral pertama antara Paus dan para pemimpin Gereja lainnya.

4. Pengumuman Resmi: "Habemus Papam!"

Sekitar satu jam setelah asap putih terlihat, Kardinal Diakon Senior muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus dan mengucapkan deklarasi bersejarah,"Habemus Papam!" yang artinya “kami memiliki paus”.

Ia kemudian mengumumkan nama lahir dan nama pontifikal sang paus. Tak lama kemudian, Paus baru tampil untuk pertama kalinya di hadapan publik dan memberikan berkat Urbi et Orbi, untuk kota dan dunia.

5. Hari-Hari Pertama & Misa Inaugurasi

Dalam hari-hari pertama, paus mulai menjalankan tugas administratif: memilih staf, mengatur tempat tinggal, dan menerima tamu dari Vatikan dan luar negeri. Langkah pertamanya bisa bervariasi, Paus Fransiskus, misalnya, memilih mengunjungi Basilika Santa Maria Maggiore dan bahkan membayar tagihannya sendiri di hotel.

Sekitar seminggu setelah pemilihan, misa inaugurasi diadakan di Lapangan Santo Petrus. Upacara ini menandai dimulainya masa jabatan secara formal, meski tanpa mahkota atau takhta megah seperti dahulu.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|