Liputan6.com, Jakarta Penyesuaian harga Pertamax menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia memasuki bulan April 2025. Sebagai salah satu bahan bakar non-subsidi yang banyak digunakan oleh masyarakat menengah, harga Pertamax mengalami dinamika yang cukup menarik pada bulan ini. Pertamina sebagai produsen utama BBM di tanah air awalnya memutuskan untuk tidak mengubah harga Pertamax pada awal April 2025, berbeda dengan SPBU swasta lainnya yang melakukan penyesuaian harga.
Perlu diketahui bahwa harga Pertamax di Indonesia ditetapkan berdasarkan beberapa faktor, termasuk harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan kebijakan pemerintah. Menariknya, pada pertengahan April 2025, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan harga untuk produk BBM ini. Penyesuaian ini memberikan angin segar bagi masyarakat di tengah kebutuhan mobilitas yang tinggi, terutama setelah masa Ramadhan dan Idul Fitri yang baru saja berlalu.
Meskipun demikian, fluktuasi harga Pertamax terus terjadi hingga akhir April 2025. Secara umum, harga Pertamax pada awal hingga pertengahan April 2025 berkisar antara Rp 12.500 sampai Rp 12.950 per liter, dengan variasi di beberapa wilayah akibat kebijakan lokal dan fluktuasi pasar minyak dunia.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Minggu (20/4).
Belum usai kegelisahan warga dengan adanya isu Pertamax yang dioplos Pertalite. Kali ini muncul isu Pertamax bercampur air. Kasus ini ramai di media sosial, setelah ada warga yang mengunggah video di medsos dengan narasi motornya rusak setelah mengis...
Keputusan Pertamina Terkait Harga BBM di Awal April 2025
PT Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan yang memutuskan untuk tidak mengubah harga BBM non-subsidi pada awal April 2025. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, yang menyatakan bahwa keputusan tersebut mengacu pada beberapa aspek penting, termasuk Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM.
Pertimbangan utama Pertamina untuk tidak menaikkan harga pada bulan April ini adalah dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat yang baru saja melewati masa Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini menjadi bentuk komitmen Pertamina untuk memberikan harga BBM terbaik bagi masyarakat Indonesia. Pada awal April 2025, harga Pertamax ditetapkan sebesar Rp 12.950 per liter untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%.
Daftar Rata-rata Harga BBM Pertamina per 19 April 2025:
- Pertalite: Rp 10.000 per liter
- Pertamax: Rp 12.500 per liter
- Pertamax Turbo: Rp 14.400 per liter
- Dexlite: Rp 14.550 per liter
- Pertamina Dex: Rp 15.100 per liter
- Pertamax Green 95: Rp 13.900 per liter
Meskipun tidak melakukan perubahan harga pada awal April, Pertamina tetap menetapkan harga yang kompetitif dan memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap berjalan maksimal. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab Pertamina sebagai BUMN yang bertugas menjaga stabilitas pasokan BBM di seluruh wilayah Indonesia.
Perbedaan Harga BBM di SPBU Swasta pada April 2025
Berbeda dengan Pertamina, SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia melakukan penyesuaian harga pada produk BBM mereka mulai 1 April 2025. Perubahan harga ini menjadi dinamika menarik dalam kompetisi harga BBM di tanah air, mengingat kini konsumen memiliki lebih banyak pilihan untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka.
Daftar Harga BBM Shell per 19 April 2025:
- Shell Super: Rp 14.530 per liter
- Shell V-Power: Rp 15.360 per liter
- Shell V-Power Nitro+: Rp 15.570 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 15.740 per liter
Shell Indonesia misalnya, menurunkan harga produk Shell V-Power dari yang sebelumnya Rp 15.370 per liter pada Maret 2024, menjadi Rp 15.360 per liter mulai 1 April 2025. Penurunan juga terjadi pada produk V-Power Diesel yang turun dari Rp 16.140 per liter menjadi Rp 15.740 per liter, serta Shell V-Power Nitro+ yang turun dari Rp 15.650 menjadi Rp 15.570 per liter. Sementara itu, harga Shell Super (RON 92) yang setara dengan Pertamax tetap di angka Rp 14.530 per liter.
Daftar Harga BBM BP-AKR per 19 April 2025:
- BP Ultimate: Rp 15.360 per liter
- BP 92: Rp 14.300 per liter
- BP Diesel: Rp 15.230 per liter
BP-AKR juga melakukan penyesuaian dengan menurunkan harga BP Ultimate dari Rp 15.370 per liter menjadi Rp 15.360 per liter. Produk BP Diesel juga mengalami penurunan dari Rp 15.610 per liter menjadi Rp 15.230 per liter. Untuk BBM setara Pertamax, BP-AKR menjual BP 92 dengan harga Rp 14.300 per liter.
Daftar Harga BBM Vivo per 19 April 2025:
- Revvo 90: Rp 12.800 per liter
- Revvo 92: Rp 14.300 per liter
- Revvo 95: Rp 15.100 per liter
Penyesuaian harga paling signifikan dilakukan oleh Vivo Energy Indonesia yang menurunkan harga Revvo 90 menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.300 per liter. Kemudian, Revvo 92 turun dari Rp 14.900 per liter menjadi Rp 14.300 per liter, dan Revvo 95 turun dari Rp 15.800 per liter menjadi Rp 15.100 per liter. Perubahan harga ini menunjukkan adanya kompetisi yang sehat di antara penyedia BBM di Indonesia.
Perubahan Harga Pertamax di Berbagai Wilayah Indonesia
Memasuki pertengahan April 2025, harga Pertamax mengalami penurunan di berbagai wilayah Indonesia. Di Jawa Barat, harga Pertamax turun cukup signifikan sebesar Rp 400 dari harga sebelumnya Rp 12.900 menjadi Rp 12.500 per liter. Penurunan serupa juga terjadi di wilayah Pulau Jawa lainnya, Bali, NTT, dan NTB, di mana harga Pertamax turun dari Rp 12.900 per liter pada Maret 2025 menjadi Rp 12.500 per liter.
Rincian Harga Pertamax di Berbagai Wilayah (Pertengahan April 2025):
- Prov. Aceh: Rp12,800
- Free Trade Zone (FTZ) Sabah: Rp12,800
- Prov. Sumatera Utara: Rp12,800
- Prov. Sumatera Barat: Rp13,050
- Prov. Riau: Rp13,050
- Prov. Kepulauan Riau: Rp13,050
- Free Trade Zone (FTZ) Batam: Rp11,900
- Prov. Jambi: Rp12,900
- Prov. Bengkulu: Rp13,650
- Prov. Sumatera Selatan; Rp12,900
- Prov. Bangka-Belitung: Rp12,800
- Prov. Lampung: Rp12,800
- Prov. DKI Jakarta: Rp12,500
- Prov. Banten: Rp12,500
- Prov. Jawa Barat: Rp12,500
- Prov. Jawa Tengah: Rp12,500
- Prov. DI Yogyakarta: Rp12,500
- Prov. Jawa Timur: Rp12,500
- Prov. Bali: Rp12,500
- Prov. Nusa Tenggara Barat: Rp12,500
- Prov. Nusa Tenggara Timur: Rp12,500
- Prov. Kalimantan Barat: Rp12,800
- Prov. Kalimantan Tengah: Rp12,800
- Prov. Kalimantan Selatan: Rp13,650
- Prov. Kalimantan Timur: Rp12,800
- Prov. Kalimantan Utara: Rp12,800
- Prov. Sulawesi Utara: Rp12,800
- Prov. Gorontalo: Rp12,800
- Prov. Sulawesi Tengah: Rp12,800
- Prov. Sulawesi Tenggara: Rp12,800
- Prov. Sulawesi Selatan: Rp12,800
- Prov. Sulawesi Barat: Rp12,800
- Prov. Maluku: Rp12,800
- Prov. Maluku Utara: Rp12,800
- Prov. Papua: Rp12,800
- Prov. Papua Barat: Rp12,800
- Prov. Papua Selatan: Rp12,800
- Prov. Papua Pegunungan: Rp12,800
- Prov. Papua Tengah: Rp12,800
- Prov. Papua Barat Daya: Rp12,800
Penurunan harga juga terjadi di wilayah Sulawesi dan sebagian Kalimantan, di mana harga Pertamax turun dari Rp 13.200 menjadi Rp 12.800 per liter. Sementara itu, di DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax ditetapkan sebesar Rp 12.500 per liter dengan PBBKB sebesar 5 persen. Perbedaan harga di berbagai wilayah ini dipengaruhi oleh biaya distribusi dan kebijakan pajak daerah yang berbeda-beda.
Penurunan harga Pertamax di pertengahan April 2025 ini memberikan keuntungan bagi masyarakat, terutama bagi pengguna kendaraan pribadi yang menggunakan BBM jenis ini. Fluktuasi harga ini menunjukkan bahwa harga BBM masih sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar minyak dunia.
Secara umum, harga Pertamax pada bulan April 2025 berkisar antara Rp 12.500 sampai Rp 12.950 per liter, dengan variasi di beberapa wilayah akibat kebijakan lokal dan fluktuasi pasar minyak dunia. Perbedaan harga ini juga mencerminkan kompleksitas penetapan harga BBM di Indonesia yang harus mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi dan sosial.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Pertamax April 2025
Penetapan harga Pertamax pada April 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Salah satu faktor utama adalah harga minyak mentah dunia yang cenderung fluktuatif. Pergerakan harga minyak dunia memiliki dampak langsung terhadap harga BBM non-subsidi di Indonesia, termasuk Pertamax. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika juga menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi penetapan harga BBM.
Faktor-Faktor Utama yang Mempengaruhi Harga Pertamax:
- Harga minyak mentah dunia
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
- Kebijakan pemerintah (Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022)
- Biaya distribusi ke berbagai wilayah
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)
- Faktor sosial (seperti momen Ramadhan dan Idul Fitri)
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kebijakan pemerintah, khususnya melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Seperti yang disebutkan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, penetapan harga mengacu pada Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM. Kebijakan ini menjadi dasar bagi Pertamina dan perusahaan BBM lainnya dalam menentukan harga jual produk mereka.
Biaya distribusi juga menjadi faktor penting yang menyebabkan perbedaan harga Pertamax di berbagai wilayah Indonesia. Biaya transportasi dan logistik yang lebih tinggi untuk kawasan timur Indonesia, misalnya, menyebabkan harga BBM di wilayah tersebut cenderung lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa. Perbedaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) antar daerah juga berkontribusi pada variasi harga Pertamax di berbagai wilayah.
Menariknya, faktor sosial seperti momen Ramadhan dan Idul Fitri juga menjadi pertimbangan dalam penetapan harga, sebagaimana yang disampaikan oleh pihak Pertamina. Hal ini menunjukkan bahwa penetapan harga BBM tidak semata-mata berdasarkan perhitungan ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosialnya terhadap masyarakat Indonesia.