Liputan6.com, Jakarta Ruang tamu rumah masa kecil Maia Estianty di Surabaya rupanya menyimpan momen spesial dalam perjalanan cintanya. Di ruang sederhana tersebut, Irwan Mussry secara resmi datang sendiri, tanpa pendamping, untuk meminang Maia langsung ke orang tuanya. Momen sakral ini diceritakan Maia Estianty di kanal Youtube pribadinya Maia Aleldul TV, saat berkunjung dan menemui sang ayah beberapa waktu lalu.
Di ruang dengan perabot sederhana namun klasik itu, sosok pengusaha sukses tersebut rupanya berhasil meluluhkan hati kedua orang tua Maia Estianty sehingga dirinya kemudian bisa diterima sebagai menantunya. Menurut Maia, ruang tamu ini penuh kenangan beserta seluruh bagian rumah yang juga punya cerita masa lalu yang menyenangkan.
Dalam unggahan tersebut, Maia menyempatkan untuk sedikit bernostalgia sekaligus menengok kondisi sang ayah sebelum kembali beraktivitas di ibu kota keesokan harinya. Simak informasi terkait ruang tamu yang berkesan bagi kisah cinta artis dan penyanyi kelahiran 27 Januari 1976 itu, dirangkum Liputan6, Kamis (17/7).
Ruang Tamu Jadi Saksi Sakral Irwan Mussry Melamar Maia Estianty
Nuansa ruang tamu terkesan klasik dan hangat, ditandai dengan kehadiran sofa dan kursi kayu bermotif floral tampak menghiasi rumah Maia Estianty. Saat ini, ruangan tersebut sudah banyak berubah dibanding puluhan tahun lalu, saat Maia masih tinggal di sana.
Meja tamu berbentuk persegi panjang di tengah ruangan dilengkapi taplak dan toples berisi camilan. Di sekelilingnya tersusun kursi dengan desain punggung melengkung, serta warna-warna lembut seperti krem dan merah marun memperkuat atmosfer nostalgia rumah keluarga Jawa modern.
Sembari membuat vlog, Maia menceritakan bagaimana momen saat Irwan memberanikan diri melamar dirinya di hadapan sang orang tua. Menurutnya, saat itu, Irwan menemui kedua orang tua Maia seorang diri dan menyampaikan maksud kedatangannya.
"Ini adalah rumah masa kecilku dari aku lahir sampai tahun 1994. Dulu, mas Irwan, melamar aku di ruang tamu ini sendirian, tanpa ditemani oleh siapapun, menghadap bapak dan ibu, sendiri dan di ruangan ini," kata Maia, di video tersebut, dikutip Liputan6.
Lampu Meja Klasik dan Dinding Tone Oranye Bata
Cahaya kuning dari lampu meja memberikan nuansa hangat dan tenang. Tirai putih krem di samping kaca jendela pun membantu menyeimbangkan pencahayaan alami pada siang hari.
Warna dinding didominasi tone oranye bata dengan aksen coklat tua, menghadirkan kesan klasik yang nyaman. Tidak terlalu mencolok, tetapi memberi kesan mendalam pada pengunjung yang datang. Kombinasi warna ini menjadi latar sempurna untuk berbagai pigura kenangan keluarga yang digantung rapi di dinding.
Keberadaan lampu meja klasik dan penataan dekorasi yang tidak berlebihan justru menciptakan suasana kekeluargaan yang kental.
Pajangan Dinding Sendok Antik
Salah satu elemen menarik yang menyita perhatian Irwan Mussry adalah pajangan dinding berbentuk bingkai dengan isi sendok antik. Bingkai tersebut berisi deretan sendok perak berukir yang ditata simetris dalam bingkai kaca. Pajangan ini bukan hanya sekadar hiasan, melainkan simbol koleksi keluarga yang sarat makna historis.
Irwan terlihat berdiri lama memperhatikan pajangan itu, menunjukkan rasa penasaran dan kekaguman. Kekaguman Irwan terhadap detail rumah menandakan bahwa ia menghargai warisan dan sejarah keluarga Maia.
"Wuih, sendoknya banyak ini, pasti anak-anaknya suka makan ini," kata Irwan, sembari bercanda dan mengagumi sendok-sendok pajangan di dinding ruang tamu.
Irwan Mussry Melihat-Lihat Foto Masa Muda Ayah Maia Estianty saat Menjabat Sebagai Rektor ITS
Di sela-sela kunjungannya, Irwan juga melihat berbagai foto lawas keluarga, termasuk potret ayah Maia saat masih menjabat sebagai Rektor ITS. Salah satu foto menunjukkan sang ayah mengenakan toga akademik lengkap, berdiri di podium dengan ekspresi percaya diri. Irwan tampak menyimak setiap detail foto dengan ekspresi hormat. Ini bukan hanya menunjukkan rasa hormatnya terhadap calon mertua, tetapi juga kekaguman terhadap pencapaian akademik dan intelektual keluarga Maia.
Selain itu, diperlihatkan pula, foto-foto saat ayah dan ibu Maia Estianty menikah serta menjadi pengantin muda. Keduanya tampak serasi, dalam nuansa foto hitam putih khas tahun 1960-1970 an. Irwan juga menyimak foto-foto tersebut secara serius dan tampak kagum.
Maia Estianty Nostalgia Kamar Masa Kecilnya yang Ia Tempati Bersama Saudara
Maia juga sempat menunjukkan kamar lamanya yang bernuansa ungu. Di kamar tersebut masih terdapat tumpukan bantal dan kasur dengan bed cover bercorak khas. Ia bercerita bahwa kamar itu dulu ditempatinya bersama para saudara. Ukurannya tidak besar, namun penuh kenangan masa kecil.
Ada cermin kecil di dinding yang kini digunakan untuk menggantung ikat pinggang dan aksesori. Di sisi lain, terdapat meja rias dan printer yang digunakan untuk keperluan rumah tangga. Kamar ini kini lebih banyak difungsikan sebagai ruang serbaguna, namun keasliannya masih dipertahankan. Bagi Maia, kembali ke kamar masa kecil membangkitkan emosi tersendiri. Ia tertawa saat mengenang masa kecil dan kebersamaannya bersama keluarga di ruang tersebut.
"Jadi di rumahku itu ada kamar, ya. Kamarnya itu 3x3 ya, ini zaman aku masih kecil banget, isinya di sini itu 3 orang. Tiga orang tidur di kamar ini ya gruntelan zaman dulu," kata Maia.
Dapur dan Ruang Makan yang Jadi Satu dengan Suasana Nyaman
Bergeser ke area dapur, tampak dapur dan ruang makan berada dalam satu ruangan terbuka tanpa sekat. Nuansanya bersih dan fungsional, dengan lemari atas dan bawah dari kayu gelap. Peralatan dapur lengkap berjajar rapi di atas meja dari microwave, rice cooker, blender hingga toples makanan.
Di sisi tengah, meja makan digunakan juga untuk menyimpan kue-kue dan botol minum. Terdapat tudung saji transparan yang menutup makanan, menunjukkan kesiapan rumah dalam menjamu tamu. Lampu gantung vertikal menambah kesan elegan namun tetap sederhana.
Area ini menjadi tempat berkumpul keluarga dengan suasana santai. Kehadiran tanaman hias kecil dan tatanan barang yang tidak berlebihan menunjukkan kebiasaan keluarga untuk menjaga kerapian dan kehangatan dapur sebagai pusat aktivitas rumah.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask)
1. Di mana Irwan Mussry melamar Maia Estianty?
Irwan melamar Maia Estianty di rumah keluarga Maia di Surabaya, langsung di ruang tamu.
2. Bagaimana suasana rumah masa kecil Maia Estianty?
Rumahnya sederhana, klasik, dengan furnitur kayu dan pencahayaan hangat, menciptakan atmosfer nyaman.
3. Apa yang membuat Irwan Mussry terkesan saat berkunjung ke rumah Maia?
Irwan tertarik pada koleksi sendok antik dan foto-foto masa muda ayah Maia sebagai Rektor ITS.
4. Apakah rumah tersebut masih dihuni oleh orang tua Maia Estianty?
Ya, ayah Maia masih tinggal di sana dan tampak sehat serta ramah saat menyambut tamu.
5. Apa isi kamar masa kecil Maia Estianty?
Kamar tersebut masih terjaga keasliannya dengan dinding ungu, tumpukan bantal, dan nuansa sederhana.