Macam-macam Niat Zakat Fitrah, Lengkap Beserta Tata Caranya

10 hours ago 2

Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sebagai bentuk penyucian diri dan penyempurnaan ibadah puasa Ramadan. Agar pelaksanaannya sesuai dengan syariat Islam, berikut tata cara yang perlu diperhatikan:

1. Menentukan Jumlah Tanggungan yang Wajib Dizakati

Seseorang diwajibkan membayar zakat fitrah jika memenuhi tiga syarat utama:

  • Masih hidup saat matahari terbenam pada akhir Ramadan.
  • Merdeka, bukan dalam status perbudakan.
  • Mampu, yaitu memiliki makanan lebih untuk diri sendiri dan orang yang menjadi tanggungannya.

Oleh karena itu, zakat fitrah wajib dibayarkan untuk diri sendiri, serta bagi anggota keluarga yang menjadi tanggungan, seperti pasangan, anak-anak, dan bahkan orang tua jika mereka tidak mampu membayarnya sendiri.

2. Menghitung Besaran Zakat Fitrah

Zakat fitrah harus dibayarkan dalam bentuk makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, seperti beras atau gandum. Besarannya adalah:

  • 2,5 kg atau 3,5 liter beras per jiwa, dengan kualitas yang sama dengan yang dikonsumsi.
  • Dalam bentuk uang, zakat fitrah dapat diganti dengan nilai yang setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menetapkan besaran zakat fitrah tahun 2024 berkisar antara Rp45.000 hingga Rp55.000 per jiwa, tergantung wilayah. Sebagai contoh, untuk wilayah Jabodetabek, besaran zakat fitrah yang ditetapkan adalah Rp45.000 per jiwa. Jika seseorang memiliki empat anggota keluarga yang menjadi tanggungannya, maka jumlah yang harus dibayarkan adalah 4 × Rp45.000 = Rp180.000.

3. Membayar Zakat Fitrah Tepat Waktu

Zakat fitrah memiliki waktu pembayaran yang berbeda berdasarkan hukumnya:

  • Waktu wajib: Saat matahari terbenam pada akhir Ramadan.
  • Waktu sunnah: Sejak setelah sholat Subuh hingga sebelum sholat Idul Fitri.
  • Waktu mubah: Dari awal Ramadan hingga akhir Ramadan.
  • Waktu makruh: Setelah sholat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam pada hari Idul Fitri.
  • Waktu haram: Setelah matahari terbenam pada hari Idul Fitri, yang berarti zakat dianggap tidak sah karena terlambat.

Untuk mendapatkan keutamaan, sebaiknya zakat fitrah dibayarkan sebelum sholat Idul Fitri, agar dapat segera disalurkan kepada yang berhak menerimanya.

4. Menyerahkan Zakat Fitrah

Zakat fitrah dapat diberikan langsung kepada mustahik (golongan penerima zakat) seperti fakir miskin. Namun, lebih dianjurkan untuk menyerahkannya kepada amil zakat resmi, karena mereka memiliki mekanisme yang lebih terorganisir dalam mendistribusikan zakat secara adil dan merata.

Setelah zakat diberikan, petugas amil akan menuntun muzakki (pembayar zakat) untuk membaca niat zakat fitrah. Kemudian, penerima zakat akan mendoakan pemberi zakat dengan doa berikut:

Aajarakallahu fiimaa a'thaita, wa baaraka fiimaa abqaita wa ja'alahu laka thahuuran.

Artinya: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, memberkahi harta yang kau simpan, dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|