Mantan Debutan Timnas Indonesia, Syamsir Alam Berikan Dukungan Moral kepada Septian Bagaskara

8 hours ago 2

Bola.com, Jakarta Warga Indonesia sangat antusias menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Australia yang dijadwalkan akan digelar pada 20 Maret di Sydney.

Pertandingan ke-7 di Grup C pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini sangat krusial bagi kedua tim untuk membuka peluang melangkah ke tahap berikutnya.

Australia dan Indonesia bersaing ketat untuk mengamankan poin maksimal, di mana tim tuan rumah berada di posisi kedua dengan perolehan tujuh poin, sementara Indonesia berada di posisi ketiga dengan enam poin.

Pada pertemuan pertama yang berlangsung di Jakarta tahun lalu, Indonesia yang saat itu dilatih oleh Shin Tae-yong berhasil menahan Australia dengan hasil imbang tanpa gol.

Sekarang, di bawah bimbingan pelatih baru, Patrick Kluivert, Skuad Garuda siap berjuang untuk mencapai target mereka.

Promosi 1

Penampilan Baru

Skuad Garuda kali ini memiliki sesuatu yang menarik untuk dibahas. Selain kehadiran beberapa pemain naturalisasi baru, Patrick Kluivert juga mengundang wajah baru yaitu Septian Bagaskara.

Alasan pemanggilan ini tentu tidak sembarangan. Patrick Kluivert langsung terkesan dengan performa mengesankan dari striker berusia 27 tahun yang bermain untuk Dewa United tersebut. Hingga saat ini, penyerang asal Kediri, Jawa Timur, ini telah mencetak tujuh gol di liga utama Indonesia.

Pemanggilan ini menjadi yang pertama bagi Septian Bagaskara untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Ia merasa terkejut dan sedikit tidak nyaman serta kurang percaya diri, terutama karena pertandingan yang akan dihadapinya adalah laga penting yang sangat menentukan peluang Indonesia untuk langsung lolos ke Piala Dunia 2026.

Ajakan Mendukung

Syamsir Alam, mantan penyerang Timnas Indonesia, menyampaikan pendapatnya dalam sebuah video yang ditayangkan di kanal YouTube Sportify Indonesia baru-baru ini. Syamsir menyebutkan bahwa dia memiliki hubungan akrab dengan rekan-rekan sesama pemain bola, terutama setelah sempat bermain bersama di RANS Nusantara FC.

"Dari pertama ketemu dia, sempat satu klub di RANS Nusantara FC. Jadi kebetulan kita memang dekat. Kalau pemain bola itu kalau nggak latihan suka pergi makan kan ada grupnya tuh. Cocoknya sama ini, cocoknya sama itu," kata Syamsir Alam. Menurutnya, para pemain sepak bola sering berkumpul dan pergi makan bersama ketika tidak ada jadwal latihan. Hal ini dilakukan dalam kelompok yang sudah saling cocok satu sama lain.

Syamsir juga menjelaskan bahwa dia sering bepergian bersama rekan-rekannya seperti Edo dari Persib dan Arif Satria dari Bhayangkara. "Saya suka perginya sama Edo (Persib) sama Arif Satria (Bhayangkara). Kita suka berempat tuh pergi. Sampai sekarang masih komunikasi. Sorenya ada Garuda Calling, saya pagi WhatsApp dia,'kalau tiba-tiba dipanggi timnas yaopo le?'", lanjut Syamsir Alam. Mereka masih saling berkomunikasi hingga kini, bahkan membicarakan kemungkinan dipanggil ke tim nasional.

Ketika membahas tentang panggilan tim nasional, Syamsir menyampaikan bahwa rekannya merasa ragu untuk segera bergabung. "Dia bilang,'pengennya jangan dulu bang'. Aduh, jangan mental gitu saya bilang. Harus semangat. 'Soalnya dari awal bang posisinya penentuan bang. Kalau sampai debut pertama kan berat bebannya bang. Belum pernah main di timnas main penentuan'. Maksudnya ini laga krusial timnas gitu," kata Syamsir. Dia menasihati rekannya untuk tetap bersemangat dan tidak terbebani oleh tekanan debut di laga penting.

Syamsir memberikan dorongan kepada rekannya agar tidak khawatir dengan penampilan perdananya. "Takutnya dia dapat kesempatan, takut debutnya jelek. Saya bilang,'cuek aja itu. Gue yakin elu bisa'," pesan Syamsir. Dia menegaskan keyakinannya bahwa rekannya memiliki kemampuan untuk tampil baik, meskipun ada kekhawatiran akan penampilan pertama yang kurang memuaskan.

Peluang yang Berharga

Syamsir Alam menyatakan bahwa perasaan yang dialami oleh Septian Bagaskara adalah hal yang biasa terjadi, terutama karena Indonesia akan menghadapi pertandingan yang menantang. Selain melawan Australia, tim nasional Indonesia juga dijadwalkan untuk bertanding melawan Bahrain pada tanggal 25 Maret. Dalam konteks ini, Syamsir Alam mengungkapkan, "Wajar sih, beban yang dia pegang ini kan berat sekali melawan Australia. Ini adalah di tengah-tengah kita mau lolos ke Piala Dunia 2026. Tiba-tiba dia dipanggil." Komentar tersebut menggambarkan tekanan yang dihadapi oleh pemain ketika harus berhadapan dengan tim-tim besar dalam upaya mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Syamsir Alam menceritakan bahwa ia sempat menghubungi Septian untuk memberikan dukungan moral. Ia menasihati, "Terus sempat juga saya telepon. Saya bilang, 'jangan jadikan ini beban. Justru jadikan ini merasa diri elu terhormat. Elu akan ada di sejarah kalau-kalau Indonesia lolos ke Piala Dunia. Karena kalau elu nggak mau, berjuta-juta orang Indonesia mau di posisi elu'." Pesan ini bertujuan untuk memotivasi Septian agar melihat kesempatan ini sebagai kehormatan dan peluang bersejarah, bukan sekadar tekanan. Dengan demikian, diharapkan pemain dapat tampil maksimal dan memberikan yang terbaik bagi tim nasional.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|