Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan iman Katolik, terdapat banyak bentuk devosi yang membantu umat mendekatkan diri kepada Tuhan. Salah satu praktik rohani yang penuh makna dan sarat kedalaman spiritual adalah doa novena 3 Salam Maria. Doa ini bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan sarana memperteguh keyakinan dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada perlindungan Bunda Maria.
Bagi banyak umat, doa novena 3 Salam Maria menjadi sumber kekuatan ketika menghadapi kegelisahan batin. Dalam setiap lantunan kalimatnya, terkandung permohonan tulus kepada Bunda Maria agar mendampingi dalam perjuangan rohani. Tradisi ini tidak hanya menguatkan hati, tetapi juga menanamkan kedamaian yang lahir dari penyerahan penuh kepada kehendak Ilahi.
Sejarah mencatat bahwa praktik doa novena 3 Salam Maria berakar dari pengalaman mistik para orang kudus yang mendapatkan bimbingan langsung dari Bunda Maria. Keistimewaannya terletak pada kesederhanaan susunan doa namun sarat makna teologis. Melalui pengulangan Salam Maria secara konsisten, umat diajak untuk merenungkan misteri keselamatan dan merasakan kehadiran ilahi dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya sebagai bentuk permohonan, doa novena 3 Salam Maria juga mencerminkan bentuk cinta kasih kepada Santa Perawan Maria. Ketika hati mulai goyah atau menghadapi keputusan besar, umat dapat menjadikan doa ini sebagai tempat bernaung secara rohani. Simak penjelasan lebih lengkap yang telah dirangkum Liputan6.com pada Rabu (16/7/2025).
Doa Novena Tiga Salam Maria
Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Puteramu.
Baik keluhuran Tuhan dan penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar selaras dengan kehendak Puteramu, dengan sangat aku mohon, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tak akan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St.Mechtildis yang kau beritahukan tentang kebaikan doa Tiga Salam Maria, yang sangat besar manfaatnya itu.
Salam Maria … (3X)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Puteramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.
Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapin ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diriku seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.
Bunda Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Puteramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.
Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi Tiga Salam Maria aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu
Salam Maria … (3X)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai Bunda yang penuh belas kasih, aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku. Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Puteramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hatikudusmu.
Engkau memperkenalkan diri sebagai Bunda para pendosa yang bertobat kepada St.Brigitta, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Puteramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Puteramu.
Bunda Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolongamu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi Tiga Salam Maria, aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.
Salam Maria … (3X)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.
Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Terpujilah
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef, sekarang dan selama-lamanya.
Tanda Salib
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.Amin
Sejarah dan Asal-usul Doa Novena Tiga Salam Maria
Doa Novena Tiga Salam Maria memiliki akar sejarah yang mendalam, bermula dari pengalaman spiritual Santa Mechtildis. Dalam momen kegelisahan batinnya mengenai keselamatan jiwanya, ia dengan tulus memohon pertolongan dari Bunda Maria, khususnya agar didampingi dalam saat-saat kematiannya kelak. Dalam penglihatan rohaninya, Bunda Maria merespons permintaan itu dengan penuh kasih, dan memberikan sebuah nasihat istimewa: agar Mechtildis senantiasa mendaraskan doa Salam Maria sebanyak tiga kali setiap harinya. Sejak itulah, doa tersebut menjadi sebuah praktik devosi yang mendalam dan terus diwariskan.
Umumnya doa ini dijabarkan sebagai doa yang terdiri dari tiga bagian:
1) “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu…..” merupakan kutipan perkataan Malaikat Gabriel ketika mengunjungi Perawan Maria (lih. Luk 1:28).
2) “Terpujilah Engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu (Yesus)”, diambil dari salam Elisabet kepada Perawan Maria ketika Maria datang mengunjunginya (lih. Luk 1:42)
3) “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin”, dinyatakan oleh Katekismus Konsili Trente, sebagai doa yang disusun oleh Gereja. Katekismus tersebut menyatakan, “Adalah sangat tepat, bahwa Gereja Tuhan yang kudus menambahkan kepada ucapan syukur ini, permohonan kepada Bunda Allah yang kudus untuk mendoakan kita, dan dengan demikian supaya kita memohon bantuan kepadanya agar oleh doa-doa syafaatnya, ia mengusahakan persahabatan antara Allah dan kita manusia, dan memperoleh bagi kita, berkat yang kita butuhkan untuk hidup sekarang ini dan untuk hidup yang tidak berkesudahan.”
Beberapa tokoh suci Gereja sangat berperan dalam menyebarluaskan praktik doa ini. Di antara mereka adalah Santo Antonius dari Padua, Santo Leonardus dari Porto Maurizio, dan Santo Alfonsus de Liguori. Ketiga orang kudus ini mempromosikan dan mengajarkan Doa Tiga Salam Maria kepada umat dengan penuh semangat, sehingga devosi ini semakin dikenal luas.
Doa Tiga Salam Maria ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari novena, yaitu rangkaian doa yang dilaksanakan selama sembilan hari berturut-turut. Apabila permohonan yang disampaikan tergolong sangat berat atau mendesak, umat dianjurkan untuk mengulangi novena ini hingga tiga kali secara berurutan, demi mendambakan pertolongan ilahi yang lebih mendalam.
Meskipun dalam Katekismus Konsili Trente dari abad ke-16 doa ini disebut sebagai bagian dari "doa Gereja", sesungguhnya permohonan kepada perlindungan Bunda Maria sudah ada sejak era awal Kekristenan. Salah satu doa tertua yang ditujukan kepada Santa Perawan Maria adalah Sub Tuum Praesidium, yang berbunyi: “Di bawah lindungan belas kasih-Mu kami berlindung, ya Bunda Allah. Janganlah menolak permohonan kami dalam kesesakan, tetapi bebaskanlah kami dari segala bahaya, wahai Perawan yang mulia dan terberkati.” Doa ini tercatat dalam Rylands Papyrus, manuskrip kuno yang berasal dari Mesir pada abad ke-2 atau ke-3.
Perkembangan rumusan doa Salam Maria juga memiliki sejarah yang kaya. Frasa awalnya, “Salam Maria, penuh rahmat” (dalam bahasa Latin: Ave Maria, gratia plena), berasal dari terjemahan Kitab Suci dalam versi Vulgata yang disusun oleh Santo Hieronimus. Terjemahan ini mengacu pada ungkapan dalam bahasa Yunani, chaire kecharitomene, yang secara literal berarti “bersukacitalah, engkau yang dipenuhi rahmat.” Ungkapan ini telah digunakan oleh para Bapa Gereja sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria.
Makna dan Manfaat Mendalam dari Doa Salam Maria
Doa Salam Maria bukan sekadar rangkaian kata-kata yang dilantunkan secara rutin, tetapi merupakan bentuk devosi yang kaya makna dan memiliki dampak rohani yang besar dalam kehidupan umat Katolik. Melalui doa ini, seseorang diajak untuk semakin dekat dengan Bunda Maria, yang pada akhirnya membimbing kepada Kristus.
Berikut adalah beberapa manfaat rohani yang dapat diperoleh dari mendaraskan doa ini dengan penuh iman dan kesungguhan:
1. Menumbuhkan Harapan di Tengah Kesulitan
Salah satu kekuatan utama dari doa Salam Maria adalah kemampuannya menumbuhkan harapan dalam hati umat beriman. Dalam situasi hidup yang penuh tantangan, doa ini menjadi pengingat bahwa kita tidak pernah sendirian. Harapan tersebut bukan bersumber dari kekuatan manusia semata, melainkan berakar pada iman akan Allah melalui perantaraan Santa Perawan Maria. Dengan mendaraskan doa ini, kita diajak untuk percaya bahwa Bunda Maria mendengarkan jeritan hati umatnya dan membawa permohonan mereka kepada Tuhan. Maka dari itu, doa ini menjadi simbol kehadiran pengharapan ilahi dalam setiap masa sulit yang kita hadapi.
2. Menguatkan dan Memperdalam Iman
Selain menjadi sumber pengharapan, doa Salam Maria juga berperan penting dalam memperkokoh fondasi iman kita kepada Tuhan. Mengucapkan doa ini secara berulang bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai latihan rohani yang memperdalam pemahaman kita akan misteri iman. Melalui Bunda Maria, kita belajar untuk percaya sepenuhnya pada kehendak Allah, sebagaimana ia menerima kabar sukacita dengan penuh ketaatan. Ketika iman kita mulai goyah atau terasa lemah, doa ini dapat menjadi pengingat bahwa iman yang teguh selalu melibatkan keterbukaan hati terhadap rencana keselamatan Allah yang dinyatakan melalui Putra-Nya, Yesus Kristus.
3. Meneguhkan Harapan Akan Keselamatan Kekal
Doa Salam Maria menyimpan pesan mendalam mengenai janji keselamatan yang diberikan Allah kepada umat manusia. Dengan mengakui Bunda Maria sebagai Bunda Allah, umat Katolik juga secara tidak langsung mengimani bahwa Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, sungguh-sungguh hadir dalam dunia ini melalui rahim seorang perawan yang suci. Hal ini meneguhkan keyakinan akan karya penebusan yang telah digenapi melalui wafat dan kebangkitan Kristus. Oleh karena itu, setiap kali mendaraskan doa ini, kita seolah memperbaharui komitmen iman akan kasih setia Allah yang terus menyertai perjalanan hidup umat-Nya.
4. Menghormati dan Memuliakan Bunda Maria
Manfaat penting lainnya dari doa Salam Maria adalah sebagai sarana untuk memberikan penghormatan yang layak kepada Santa Perawan Maria. Ia bukan hanya ibu biologis Yesus, tetapi juga figur rohani yang telah menunjukkan teladan sempurna dalam ketaatan dan kesetiaan kepada kehendak Allah. Dalam sejarah keselamatan, peran Bunda Maria sangat signifikan. Keputusannya untuk menerima kabar dari Malaikat Gabriel menjadi awal dari kehadiran Sang Penebus di dunia. Oleh karena itu, memuliakan Bunda Maria bukanlah sekadar tradisi, tetapi ungkapan syukur atas perannya yang luar biasa dalam rencana keselamatan umat manusia.
Sumber:
Laman Resmi Iman Katolik (imankatolik.or.id)
Website Resmi (katolisitas.org)
Laman Resmi Paroki Katedral Kristus Raja PurwokertoParoki Katedral Kristus Raja Purwokerto ()
FAQ Seputar Topik Doa Novena 3 Salam Maria
1. Apa yang dimaksud dengan doa novena 3 Salam Maria?
Doa novena 3 Salam Maria adalah bentuk devosi Katolik yang dilakukan selama sembilan hari berturut-turut, berisi doa Salam Maria yang diucapkan tiga kali setiap harinya. Tujuannya adalah memohon bantuan rohani, perlindungan, dan pengharapan melalui perantaraan Bunda Maria.
2. Siapa tokoh yang pertama kali menerima ajaran tentang doa ini?
Doa ini berakar dari pengalaman spiritual Santa Mechtildis. Dalam kekhawatiran atas keselamatan jiwanya, ia mendapat penglihatan dari Bunda Maria yang menyarankan agar ia mendaraskan Salam Maria sebanyak tiga kali sebagai bentuk penyerahan diri.
3. Mengapa jumlah Salam Maria dalam doa ini harus tiga kali?
Tiga Salam Maria melambangkan penghormatan terhadap tiga keutamaan agung Bunda Maria, yakni kuasa yang diterimanya dari Allah Bapa, kebijaksanaan dari Allah Putra, dan kasih dari Roh Kudus. Angka tiga juga mencerminkan Tritunggal Mahakudus.
4. Apa saja manfaat spiritual dari melaksanakan doa novena 3 Salam Maria?
Doa ini membawa manfaat besar bagi pertumbuhan rohani umat, antara lain: memperdalam iman, menumbuhkan harapan, menenangkan batin, serta mempererat hubungan pribadi dengan Bunda Maria dan Yesus Kristus.
5. Kapan waktu terbaik untuk memulai doa novena ini?
Meskipun bisa dilakukan kapan saja, banyak umat memulainya pada malam hari menjelang tidur. Hal ini karena doa tersebut juga dianggap sebagai perlindungan rohani saat menghadapi malam dan persiapan jiwa untuk hari esok.