Menyimpan Kenangan, Ini Daftar Stasiun Kereta Api yang Sudah Tidak Lagi Beroperasi

2 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta Transportasi kereta api di Indonesia memiliki sejarah panjang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan infrastruktur transportasi. Banyak stasiun kereta api yang pernah berfungsi sebagai penghubung penting antara berbagai daerah, kini hanya menjadi jejak sejarah yang menyimpan kenangan. Stasiun-stasiun ini, meskipun sudah tidak lagi beroperasi, memiliki cerita unik yang layak untuk dikenang.

Perubahan kebutuhan transportasi, pengembangan jalur baru, dan modernisasi telah menyebabkan beberapa stasiun ditutup. Di antaranya bahkan memiliki kaitan dengan peristiwa sejarah besar, seperti pendudukan Jepang atau sistem kerja paksa Romusha. Stasiun-stasiun ini menjadi saksi bisu dinamika transportasi dan perjuangan bangsa.

Artikel ini akan membahas beberapa stasiun kereta api yang telah dihentikan operasinya di berbagai daerah di Indonesia. Dari Jawa hingga Sumatra, mari kita telusuri kisahnya, dirangkum Liputan6, Rabu (22/1).

Sejarah Jalur Kereta Api dan Penutupan Stasiun

Mengutip keretaanakbangsa.com, kereta api di Indonesia pertama kali diperkenalkan pada masa kolonial Belanda. Salah satu jalur awalnya adalah Batavia (Jakarta) menuju Anyer Kidul di Banten. Seiring waktu, jalur ini meluas ke berbagai daerah, termasuk Sumatra dan Jawa Timur. Namun, banyak jalur dan stasiun akhirnya ditutup akibat perubahan kebutuhan transportasi.

Salah satu contohnya adalah Stasiun Anyer Kidul, yang dulu menjadi titik penting pengangkutan hasil bumi. Jalur ini ditutup pada tahun 1981, meninggalkan sisa-sisa rel dan stasiun yang kini menjadi situs sejarah. Penutupan lainnya adalah Stasiun Bayah, jalur yang dibangun oleh Jepang untuk mengangkut batubara, yang ditutup pada tahun 1951.

Penutupan stasiun ini juga dipengaruhi oleh perubahan moda transportasi. Perkembangan jalan raya membuat kereta api kehilangan perannya sebagai moda transportasi utama di beberapa daerah.

“Provinsi Banten memiliki jaringan Kereta Api yang menarik, karenajalur-jalurnya dibangun oleh tiga masa pemerintahan, yaitu Pemerintahan Hindia Belanda, Pemerintahan Militer Jepang dan Pemerintahan Republik Indonesia," tulis laman tersebut.

Daftar Stasiun yang Tidak Lagi Beroperasi

Berikut adalah beberapa stasiun yang kini tidak lagi beroperasi:

  1. Adan-Adan (Jawa Timur): Bagian dari Daop VII Madiun, pernah menjadi titik transit penting.
  2. Anyer Kidul (Banten): Dulu bagian dari jalur pengangkutan hasil bumi, kini menjadi monumen sejarah.
  3. Rangkasbitung-Labuan (Banten): Ditutup pada 1984, jalur ini pernah menjadi penghubung utama pengangkutan hasil perikanan.
  4. Saketi-Bayah (Banten): Dibangun oleh Jepang selama pendudukan, jalur ini ditutup pada 1951.
  5. Banda Aceh (Aceh): Stasiun utama di Aceh yang kini menjadi kenangan masa lalu.

Setiap stasiun memiliki cerita unik, baik sebagai bagian dari jalur perdagangan, tambang, atau transportasi umum.

Stasiun Bersejarah di Pulau Jawa

Pulau Jawa menjadi pusat pengembangan kereta api pada masa kolonial. Beberapa stasiun yang kini tidak beroperasi adalah:

  1. Stasiun Banjarnegara (Jawa Tengah): Pernah menjadi penghubung daerah pertanian dan kota besar.
  2. Stasiun Cibangkong (Jawa Barat): Salah satu jalur yang ditutup pada tahun 1980-an.
  3. Stasiun Magelang Kota (Jawa Tengah): Kini menjadi situs sejarah yang menarik wisatawan.

Modernisasi jalur kereta api membuat beberapa jalur lama ditinggalkan. Namun, banyak stasiun yang tetap dipertahankan sebagai cagar budaya.

Jalur Saketi-Bayah: Jalur Bersejarah Masa Jepang

Jalur kereta api Saketi-Bayah dibangun oleh pemerintah Jepang pada tahun 1943 untuk mendukung pengangkutan batubara dari tambang Bayah. Jalur ini dikenal sebagai “Jalur Maut” karena dibangun menggunakan tenaga kerja paksa Romusha.

Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, jalur ini tetap beroperasi hingga tahun 1951. Namun, keterbatasan dana untuk perawatan dan minimnya populasi di wilayah tersebut membuat jalur ini ditutup. Kini, jejak jalur ini hanya berupa pondasi rel dan bekas stasiun.

Reaktivasi Jalur Kereta Api Nonaktif

Saat ini, beberapa jalur nonaktif sedang dipertimbangkan untuk diaktifkan kembali. Pemerintah Provinsi Banten, misalnya, berencana mereaktivasi jalur Cigading-Anyer Kidul dan Rangkasbitung-Labuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

Reaktivasi jalur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjadi upaya pelestarian sejarah. Jalur-jalur ini menyimpan potensi besar untuk mendorong pembangunan kawasan, khususnya di daerah pedesaan.

Pertanyaan dan Jawaban (People Also Ask)

Q: Mengapa banyak stasiun kereta api di Indonesia ditutup?

A: Banyak stasiun ditutup karena perubahan jalur, penurunan jumlah pengguna, dan perkembangan moda transportasi lain seperti jalan raya.

Q: Apakah ada rencana untuk membuka kembali stasiun nonaktif?

A: Ya, beberapa jalur dan stasiun nonaktif sedang direncanakan untuk diaktifkan kembali, terutama untuk mendukung ekonomi daerah.

Q: Apa dampak penutupan stasiun kereta api bagi masyarakat sekitar?

A: Penutupan stasiun berdampak pada hilangnya akses transportasi mudah, tetapi juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan moda transportasi baru.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|