Panduan Lengkap Doa Sholat Idul Fitri: Niat, Tata Cara & Bacaan

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri menjadi momen spesial bagi umat muslim setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Salah satu amalan penting yang dilakukan adalah sholat Idul Fitri, sholat sunnah dua rakaat yang memiliki keutamaan dan tata cara khusus. Sholat Idul Fitri bukan sekadar sholat biasa, melainkan ibadah yang sarat makna dan menjadi simbol kemenangan atas perjuangan melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Artikel ini akan membahas secara lengkap panduan doa sholat Idul Fitri, mulai dari niat, takbir, bacaan surat, hingga amalan sunnah setelahnya.

Sejarah mencatat, Rasulullah SAW pertama kali melaksanakan sholat Idul Fitri pada tahun 2 Hijriah setelah kemenangan gemilang di Perang Badar. Sholat Id menjadi momentum syukur atas rahmat Allah SWT dan kemenangan umat Islam. Sejak saat itu, sholat Idul Fitri menjadi tradisi yang dijalankan turun-temurun hingga saat ini. Pelaksanaan sholat Idul Fitri di waktu setelah terbit fajar hingga sebelum waktu dzuhur memberikan kesempatan bagi seluruh umat muslim untuk berkumpul dan merayakan kemenangan bersama.

Menunaikan sholat Idul Fitri memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sholat Id juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim. Selain itu, sholat Id juga merupakan kesempatan untuk memohon ampunan dan ridho Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Dengan memahami tata cara dan bacaan doa sholat Idul Fitri, kita dapat menunaikan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Simak bacaan doa sholat Idul Fitri selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/3/2025).

Usai melaksanakan sholat, presiden langsung menyerahkan hewan kurban kepada panitia kurban setempat.

Promosi 1

Persiapan Sebelum Sholat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, ada beberapa persiapan yang dianjurkan agar ibadah kita lebih khusyuk dan bermakna. Rasulullah SAW menganjurkan beberapa amalan sunnah sebelum sholat Id, di antaranya adalah mandi. Niat mandi sunnah Idul Fitri: 'Nawaitul ghusla sunnatan li ‘idil fithri lillahi ta’ala' (Saya niat mandi sunah untuk Idul Fitri karena Allah Ta'ala).

Selain mandi, memakai pakaian terbaik dan wewangian juga dianjurkan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan kesungguhan dalam menyambut hari raya. Rasulullah SAW bersabda, 'Pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, pakailah pakaian terbaikmu dan gunakan wewangian terbaikmu'. Dengan penampilan yang bersih dan rapi, kita akan lebih khusyuk dalam beribadah.

Sebelum berangkat ke masjid atau tempat sholat, dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan sebelum sholat Idul Fitri. Hal ini agar kita memiliki energi dan konsentrasi yang cukup selama melaksanakan sholat. Selain itu, memperbanyak takbir sejak malam sebelum Idul Fitri hingga menjelang sholat juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan.

Sebagai amalan sunnah lainnya, dianjurkan untuk mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang ke tempat sholat. Hal ini sebagai bentuk ketaatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Dengan berbagai persiapan ini, kita dapat menyambut sholat Idul Fitri dengan penuh khusyuk dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Niat Sholat Idul Fitri

Niat merupakan salah satu rukun sholat yang harus dilakukan sebelum memulai sholat. Lafal niat sholat Idul Fitri berbeda antara imam dan makmum. Untuk imam:

أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li 'īdil fithri rak'ataini imāman lillāhi ta'ālā

Artinya: "Aku niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Sedangkan untuk makmum:

أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li 'īdil fithri rak'ataini ma'mūman lillāhi ta'ālā

Artinya: Aku niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Meskipun melafalkan niat secara lisan hukumnya sunnah, namun yang paling penting adalah niat yang tulus dan ikhlas di dalam hati. Dengan niat yang khusyuk, kita akan lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan sholat Idul Fitri.

Tata Cara Sholat Idul Fitri Sesuai Sunnah

Sholat Idul Fitri memiliki beberapa perbedaan dengan sholat fardhu maupun sholat sunnah lainnya. Sholat Idul Fitri dilakukan sebanyak dua rakaat dengan salam satu kali. Tidak ada adzan dan iqamah, melainkan hanya seruan 'ash-shalatu jami'ah' yang menandakan dimulainya sholat berjamaah.

Rukun sholat Idul Fitri pada dasarnya sama dengan rukun sholat pada umumnya, yaitu niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, ruku, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, duduk tasyahhud akhir, membaca shalawat, dan salam. Namun, yang membedakan adalah tambahan takbir dan bacaan-bacaan tertentu pada rakaat pertama dan kedua.

Jumlah rakaat sholat Idul Fitri adalah dua rakaat. Setelah salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri. Khutbah ini berisi pesan-pesan keagamaan dan nasihat-nasihat yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa poin penting dalam tata cara sholat Idul Fitri: 

  • Takbiratul ihram dan takbir-takbir tambahan
  • Membaca Al-Fatihah dan surat pendek
  • Ruku, i'tidal, sujud, dan salam
  • Mendengarkan khutbah

Bacaan Doa dan Takbir pada Rakaat Pertama

Rakaat pertama sholat Idul Fitri diawali dengan takbiratul ihram (Allāhu akbar). Setelah takbiratul ihram, dianjurkan membaca doa iftitah, misalnya:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

 Allāhu akbar kabīran wal-hamdu lillāhi kathīran wa subḥāna llāhi bukratan wa ashīlā, innī wajjahtu wajhiy liladhī faṭaras-samāwāti wal-arḍa ḥanīfan muslimā, wa mā anā mina al-musyrikīn, inna ṣalātī wa nusūkī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbal 'ālamīn, lā syarīka lahu wa bi-dhālika umirtu, wa anā mina al-muslimīn.

Setelah doa iftitah, disunnahkan membaca takbir sebanyak tujuh kali di antara bacaan surat. Di antara takbir-takbir tersebut, dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allāhu akbar kabīra, wal-hamdu lillāhi kathīra, wa subḥāna llāhi bukratan wa ashila 

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."

Atau bisa juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

(Subḥāna llāhi wal-hamdu lillāhi wa lā ilāha illā llāhu wa llāhu akbar) - Artinya: 'Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.'

Setelah takbir, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pilihan, seperti surat Al-A'la atau surat Qaf.

Bacaan Doa dan Takbir pada Rakaat Kedua

Rakaat kedua dimulai dengan takbiratul ihram. Setelah itu, disunnahkan membaca takbir sebanyak lima kali di antara bacaan surat. Bacaan doa di antara takbir sama dengan rakaat pertama.

Setelah takbir, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pilihan, seperti surat Al-Ghasyiyah atau surat Al-Qamar. Gerakan ruku, i'tidal, sujud, dan salam dilakukan seperti sholat pada umumnya.

Setelah menyelesaikan dua rakaat sholat, jangan buru-buru meninggalkan tempat sholat. Sebab, setelah sholat Idul Fitri, ada khutbah yang perlu didengarkan.

Berikut ringkasan bacaan doa dan takbir pada rakaat kedua: 

  • Takbiratul ihram
  • Takbir 5 kali
  • Membaca Al-Fatihah
  • Membaca surat Al-Ghasyiyah atau Al-Qamar
  • Ruku, i'tidal, sujud, dan salam

Khutbah Idul Fitri

Mendengarkan khutbah setelah sholat Idul Fitri merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Khutbah Idul Fitri biasanya berisi pesan-pesan keagamaan, nasihat, dan pesan-pesan kebaikan untuk kehidupan sehari-hari.

Hukum mendengarkan khutbah Idul Fitri adalah sunnah. Bagi khatib, disunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir sebanyak sembilan kali dan khutbah kedua dengan tujuh kali takbir.

Ada hadits yang menjelaskan tentang sunnahnya khutbah Idul Fitri, yaitu: 'Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.' (HR Asy-Syafi'i).

Dengan mendengarkan khutbah, kita dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan keagamaan kita. Selain itu, khutbah juga dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Amalan Sunnah Setelah Sholat Idul Fitri

Setelah menunaikan sholat Idul Fitri dan mendengarkan khutbah, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan, di antaranya adalah saling mengucapkan selamat hari raya. Ucapan yang umum digunakan adalah 'Taqabbalallahu minna wa minkum' yang artinya 'Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kalian.'

Selain mengucapkan selamat, bersilaturahmi dengan keluarga dan saudara juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Silaturahmi dapat mempererat tali persaudaraan dan memperbanyak pahala.

Berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT juga merupakan amalan yang baik setelah sholat Idul Fitri. Kita dapat memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat selama setahun yang lalu.

Dengan menjalankan amalan-amalan sunnah ini, kita dapat menambah keberkahan dan pahala di hari raya Idul Fitri.

Melaksanakan Sholat Idul Fitri di Rumah

Jika karena suatu hal tidak dapat melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah di masjid atau lapangan, maka sholat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah secara munfarid (sendiri). Tata cara sholat Idul Fitri di rumah pada dasarnya sama dengan sholat Idul Fitri berjamaah, hanya saja tanpa khutbah.

Perbedaan utama sholat Idul Fitri di rumah dengan sholat Idul Fitri berjamaah terletak pada suasana dan kekhusyukannya. Sholat berjamaah di masjid atau lapangan akan lebih meriah dan ramai, sedangkan sholat di rumah akan lebih tenang dan khusyuk.

Meskipun sholat Idul Fitri di rumah tidak mengurangi keutamaan ibadah, namun tetap dianjurkan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah di masjid atau lapangan jika memungkinkan. Karena sholat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan sholat sendirian.

Sholat Idul Fitri di rumah tetap sah dan bernilai ibadah asalkan memenuhi rukun dan syarat sholat.

Sholat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan setelah bulan Ramadhan. Dengan memahami tata cara dan bacaan doa sholat Idul Fitri, kita dapat menunaikan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Semoga artikel ini dapat menjadi panduan bagi kita semua dalam melaksanakan sholat Idul Fitri sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Jangan lupa untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, baik secara fisik maupun mental. Semoga kita semua dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT di hari raya Idul Fitri.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|