Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Mana yang Lebih Sering Menyerang Anak?

6 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta Diabetes sering disebut sebagai "penyakit gula" karena berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Berdasarkan data dari dataindonesia.id, Indonesia berada di peringkat kelima dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak pada tahun 2021, yakni mencapai 19,5 juta orang dalam rentang usia 20–79 tahun.

Meskipun sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang dewasa, kenyataannya diabetes juga dapat menyerang anak-anak. Jenis diabetes yang paling sering ditemukan pada anak adalah diabetes tipe 1, yang merupakan penyakit autoimun. Namun, diabetes tipe 2 juga bisa menyerang anak-anak, terutama mereka yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti obesitas dan gaya hidup tidak sehat.

Lantas, apa perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2? Mana yang lebih sering menyerang anak-anak? Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih dalam tentang kedua jenis diabetes ini, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pengobatannya.

Penyebab Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Autoimun vs Gaya Hidup

Perbedaan utama antara diabetes tipe 1 dan tipe 2 terletak pada penyebabnya. Diabetes tipe 1 terjadi akibat gangguan autoimun, sedangkan diabetes tipe 2 lebih berkaitan dengan gaya hidup.

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel beta di pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi insulin, yang berperan penting dalam mengubah glukosa menjadi energi. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah meningkat drastis. Penyebab pasti dari reaksi autoimun ini masih belum diketahui secara pasti, tetapi faktor genetik dan infeksi virus tertentu, seperti virus gondongan dan Coxsackie, diduga berperan dalam pemicunya.

Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh masih memproduksi insulin, tetapi sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik atau mengalami resistensi insulin. Hal ini menyebabkan kadar gula darah tetap tinggi, meskipun insulin tersedia dalam tubuh. Faktor utama yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 adalah gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan tinggi kalori, obesitas, dan bertambahnya usia.

Gejala Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Mana yang Lebih Berbahaya?

Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 memiliki gejala yang serupa, tetapi kecepatan munculnya gejala bisa berbeda.

Pada diabetes tipe 1, gejala biasanya muncul secara mendadak dan berkembang dengan cepat dalam hitungan minggu. Anak yang mengalami diabetes tipe 1 seringkali terlihat sering haus, mudah lapar, sering buang air kecil, mengalami penurunan berat badan drastis, mudah lelah, serta memiliki luka yang sulit sembuh. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti ketoasidosis diabetik, yang berpotensi mengancam nyawa.

Sebaliknya, diabetes tipe 2 berkembang secara perlahan, dan pada tahap awal sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak penderita baru menyadari mereka mengidap diabetes setelah mengalami komplikasi, seperti gangguan penglihatan atau masalah pada ginjal. Itulah sebabnya diabetes tipe 2 sering tidak terdiagnosis hingga kondisi sudah cukup parah.

Pengobatan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Apakah Bisa Sembuh?

Diabetes merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikontrol agar penderita tetap menjalani kehidupan yang normal.

Pengobatan untuk diabetes tipe 1 memerlukan injeksi insulin secara rutin karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin sendiri. Anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 harus memantau kadar gula darahnya secara ketat dan mendapatkan suntikan insulin beberapa kali sehari untuk menjaga keseimbangan gula darah.

Sementara itu, pengobatan untuk diabetes tipe 2 lebih bervariasi. Pada tahap awal, penderita diabetes tipe 2 bisa mengontrol penyakitnya dengan mengubah pola makan, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan. Jika kondisi semakin parah, dokter dapat meresepkan obat diabetes oral atau bahkan insulin jika diperlukan.

Apakah Anak Lebih Rentan Terhadap Diabetes Tipe 1 atau Tipe 2?

Diabetes tipe 1 lebih sering menyerang anak-anak dan remaja dibandingkan diabetes tipe 2. Menurut para ahli, sebagian besar kasus diabetes tipe 1 ditemukan pada anak usia 7 hingga 12 tahun, meskipun bisa juga terjadi pada bayi dan balita.

Namun, dengan meningkatnya kasus obesitas pada anak-anak, semakin banyak anak yang terkena diabetes tipe 2. Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, kurang berolahraga, dan sering mengonsumsi makanan tinggi gula memiliki risiko lebih besar mengalami diabetes tipe 2 sejak usia muda.

Cara Mencegah Diabetes pada Anak

Meskipun diabetes tipe 1 sulit dicegah karena faktor autoimun, diabetes tipe 2 bisa dikurangi risikonya dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan anak:

  • Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana.
  • Mendorong anak untuk aktif bergerak, setidaknya 60 menit sehari dengan bermain, berlari, atau berolahraga.
  • Memastikan anak memiliki berat badan ideal dan menghindari obesitas.Membatasi konsumsi minuman manis, seperti soda dan minuman kemasan.

Dengan pola hidup sehat, risiko diabetes tipe 2 pada anak bisa diminimalkan sejak dini.

1. Apakah diabetes tipe 1 bisa disembuhkan?

Tidak. Diabetes tipe 1 adalah kondisi seumur hidup, tetapi bisa dikontrol dengan injeksi insulin dan pola hidup sehat.

2. Apa saja makanan yang harus dihindari anak dengan diabetes?

Makanan tinggi gula seperti permen, minuman bersoda, roti putih, serta makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan karbohidrat olahan.

3. Apakah anak dengan diabetes tipe 1 bisa hidup normal?

Ya, dengan perawatan yang tepat, anak dengan diabetes tipe 1 bisa hidup sehat dan menjalani aktivitas seperti anak lainnya.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|