Perbedaan Tahiyat Awal dan Akhir, Pahami dari Bacaannya

8 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Dalam pelaksanaan sholat fardhu yang terdiri dari lebih dari dua rakaat, seorang Muslim akan menjumpai dua posisi duduk yang dikenal sebagai tahiyat awal dan akhir. Keduanya sekilas terlihat serupa karena sama-sama dibaca dalam posisi duduk, namun sebenarnya memiliki perbedaan penting dari sisi waktu pelaksanaan, isi bacaan, dan hukumnya dalam sholat. Pemahaman yang baik tentang perbedaan dua jenis tahiyat ini membantu menjaga kesempurnaan rukun dan sunnah dalam sholat, serta mencegah kekeliruan yang bisa berdampak pada keabsahan ibadah. 

Dalam buku Fiqih Ibadah karya Syaikh Hasan Ayyub, dijelaskan bahwa tahiyat awal dilakukan pada rakaat kedua dalam sholat Maghrib, Isya, dan Dzhuhur serta Ashar, dan hukumnya sunnah muakkadah. Sedangkan tahiyat akhir dilakukan di akhir rakaat sholat, sebelum salam, dan hukumnya wajib (rukun). Bila tahiyat akhir ditinggalkan dengan sengaja, maka sholat tidak sah; berbeda dengan tahiyat awal yang jika tertinggal tidak membatalkan sholat namun perlu disempurnakan dengan sujud sahwi. 

Senada dengan itu, dalam Panduan Shalat Lengkap karya Ust. H. Achmad Amirudin, Lc, dijelaskan bahwa bacaan tahiyat awal hanya sampai pada syahadat Nabi, sedangkan tahiyat akhir ditambah dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta doa sebelum salam. Dengan memahami struktur dan kedudukan masing-masing, perbedaan tahiyat awal dan akhir menjadi jelas dan penting untuk diikuti sesuai tuntunan Rasulullah SAW agar sholat diterima secara sempurna. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Jum’at (4/7/2025).  

Banjir besar yang beberapa waktu lalu menghantam Jeddah, Arab Saudi tidak menghentikan seorang warga melakukan sholat di tepi air yang mengalir deras.

Bacaan Tahiyat Awal 

Berikut ini bacaan tahiyat awal dalam sholat fardhu yaknu: 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ 

Arab Latin: Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa muhammad. 

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad."  

Bacaan Tahiyat Akhir 

Berikut ini bacaan tahiyat akhir dalam sholat fardhu yaknu: 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ 

وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍمُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَسَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ 

كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كََمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

Arab Latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. 

Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidina Ibraahima wa 'alaa aali sayiidinaa Ibraahim. 

Wabaarik 'alaa sayyidina Muhammad wa'alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahim fil'aala miina innaka hamiidun majiid. 

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. 

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kapada Nabi Muhammad. Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. 

Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha mulia". 

Perbedaan Tahiyat Awal dan Akhir 

Menurut Wahyono Hadi Parmono dan Ismunandar dalam bukunya berjudul 17 Tuntunan Hidup Muslim, menjelaskan bahwa memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai perbedaan antara bacaan atau doa tahiyat awal dan tahiyat akhir latin dalam ibadah sholat. Mereka menjelaskan, meskipun doa tahiyat awal dan tahiyat akhir latin sebenarnya sama, terdapat beberapa perbedaan signifikan yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:

  1. Pertama, perbedaan tersebut terletak pada bacaan sholawat yang terdapat dalam tahiyat. Dalam tahiyat awal, bacaan sholawat hanya meliputi sholawat kepada Nabi Muhammad. Namun, dalam tahiyat akhir, sholawat diperluas hingga mencakup sholawat kepada Nabi Ibrahim, yang juga dikenal sebagai sholawat Ibrahimiyah. 
  2. Selain itu, doa tahiyat awal hanya dilakukan pada sholat yang terdiri dari lebih dari dua rakaat, seperti sholat Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Ini berarti tahiyat awal tidak dilakukan dalam sholat yang terdiri dari dua rakaat seperti sholat Subuh.  

Waktu Pelaksanaan Tahiyat 

Salah satu perbedaan tahiyat awal dan akhir terletak pada waktu pelaksanaannya. Tahiyat awal dilakukan pada rakaat kedua dalam shalat yang terdiri dari tiga atau empat rakaat, seperti shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Tujuannya sebagai jeda sebelum melanjutkan ke rakaat berikutnya. 

Sementara itu, tahiyat akhir dilaksanakan pada rakaat terakhir dari setiap shalat, baik itu shalat dua rakaat (seperti Subuh), tiga rakaat (seperti Maghrib), maupun empat rakaat (seperti Dzuhur, Ashar, dan Isya). Tahiyat akhir menjadi penutup shalat sebelum mengucapkan salam. Dengan demikian, perbedaan waktu pelaksanaan ini sangat jelas dan menjadi pembeda utama antara tahiyat awal dan tahiyat akhir. 

Posisi Duduk saat Tahiyat 

Perbedaan selanjutnya terletak pada posisi duduk saat melaksanakan tahiyat. Pada tahiyat awal, posisi duduk yang dianjurkan adalah duduk iftirasy. Duduk iftirasy dilakukan dengan cara duduk di atas kaki kiri yang dilipat, sementara kaki kanan ditegakkan. Dalam posisi ini, pantat tidak menyentuh lantai. 

Berbeda dengan tahiyat awal, pada tahiyat akhir, posisi duduk yang umumnya dilakukan adalah duduk tawaruk. Duduk tawaruk dilakukan dengan melipat kaki kiri di bawah kaki kanan, sehingga pantat menyentuh lantai. Namun, dalam shalat dua rakaat seperti shalat Subuh, duduk iftirasy juga diperbolehkan pada tahiyat akhir. Perbedaan posisi duduk ini memberikan kenyamanan dan kekhusyukan yang berbeda pula dalam melaksanakan tahiyat awal dan tahiyat akhir. 

Gerakan Jari Telunjuk 

Saat membaca syahadat pada tahiyat akhir, dianjurkan untuk mengangkat jari telunjuk sebagai tanda kesaksian. Kesaksian ini berbunyi "Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah," yang artinya "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." 

Gerakan mengangkat jari telunjuk ini umumnya dilakukan pada tahiyat akhir, meskipun sebagian ulama juga memperbolehkannya pada tahiyat awal. Tujuannya adalah untuk menegaskan keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Meskipun tidak wajib, gerakan jari telunjuk ini menjadi simbol penting dalam menyatakan keimanan seorang Muslim.  

Tata Cara Tahiyat Akhir 

Dalam buku berjudul Pedoman dan Tuntunan Sholat Lengkap oleh Abdul Kadir Nuhuyanan, dkk., dijelaskan tata cara gerakan tahiyat akhir dalam ibadah sholat yang benar: 

  1. Pertama, pada gerakan tahiyat akhir, pantat diletakkan dengan nyaman di lantai atau tanah, kemudian kaki kiri ditempatkan di bawah kaki kanan. 
  2. Kemudian, jari-jari kaki kanan ditekan ke lantai atau tanah dengan ujung jari menghadap ke arah kiblat. Hal ini mencerminkan kesungguhan dan penghormatan dalam melaksanakan salat. 
  3. Disunahkan untuk menggenggam tangan kanan dengan ibu jari menyentuh jari tengah, sedangkan jari telunjuk dikedepankan. Gerakan ini menunjukkan rasa khusyuk dan konsentrasi dalam doa tahiyat akhir.
  4. Selanjutnya, saat membaca syahadat atau kalimat "ashhadu alla ilaha illallah" dalam doa tahiyat akhir latin, disarankan mengangkat jari telunjuk sebagai tanda kesaksian terhadap keesaan Allah SWT. Ini merupakan tindakan yang menguatkan keyakinan dalam mengucapkan syahadat dan menunjukkan penghormatan kepada Tuhan.  

QnA Seputar Tahiyat Awal dan Akhir 

Q: Apa itu tahiyat awal dan tahiyat akhir? 

A: Tahiyat awal adalah duduk dan bacaan yang dilakukan pada rakaat kedua dalam sholat yang lebih dari dua rakaat (seperti Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya). Sementara tahiyat akhir adalah duduk dan bacaan yang dilakukan di rakaat terakhir sebelum salam sebagai penutup sholat. 

Q: Apakah jika lupa tahiyat awal sholat jadi batal? 

A: Tidak. Jika seseorang lupa tahiyat awal dan langsung berdiri ke rakaat berikutnya, sholat tetap sah, namun dianjurkan melakukan sujud sahwi sebelum salam. 

Q: Apa akibat jika seseorang lupa tahiyat akhir dalam sholat? 

A: Jika seseorang lupa tahiyat akhir dan langsung salam, maka sholatnya tidak sah, karena tahiyat akhir termasuk rukun. Sholat harus diulang dari awal. 

Q: Bagaimana bentuk duduk tahiyat awal dan tahiyat akhir? 

A: Saat tahiyat awal, duduk dilakukan dengan posisi iftirasy (pantat di atas telapak kaki kiri, kaki kanan tegak). Sedangkan tahiyat akhir, duduk dilakukan dengan tawarruk (pantat duduk di lantai, kaki kiri diselipkan ke bawah kaki kanan). 

Q: Apakah bacaan tahiyat awal dan akhir sama? 

A: Bagian awalnya sama: salam penghormatan dan syahadat. Namun tahiyat akhir ditambah dengan shalawat kepada Nabi dan bisa ditambahkan doa sebelum salam. 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|