Liputan6.com, Jakarta Sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti memegang peran penting dalam memastikan keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional. Dengan pengalaman panjang di bidang akademik dan pemerintahan, ia menghadapi tantangan besar dalam mengelola layanan kesehatan bagi lebih dari 278 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ali Ghufron Mukti bukanlah sosok baru dalam dunia kesehatan. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan, ia telah berkiprah sebagai Wakil Menteri Kesehatan serta akademisi di Universitas Gadjah Mada. Berkat kepemimpinannya, berbagai inovasi dilakukan, termasuk peluncuran program New Rehab 2.0 yang memungkinkan peserta mencicil tunggakan iuran dengan lebih fleksibel.
Namun, di tengah upaya memperkuat BPJS Kesehatan, ia juga menghadapi tantangan besar, seperti proyeksi defisit hingga Rp20 triliun pada 2024 yang mendorongnya mengusulkan kenaikan iuran. Bagaimana perjalanan dan pencapaian Ali Ghufron Mukti dalam mengelola BPJS Kesehatan? Simak ulasannya berikut ini, dirangkum Liputan6, Rabu (12/2).
Latar Belakang Pendidikan dan Karier
Merujuk mgb.ugm.ac.id, Prof. Ali Ghufron Mukti memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 Kedokteran di UGM (1988), melanjutkan S-2 Tropical Hygiene (Epidemiology) di University of Mahidol, Bangkok (1991), dan meraih gelar S3 Kesehatan Masyarakat di University of Newcastle, Australia (2000). Bahkan, ia juga pernah mengikuti program beasiswa riset di Brown University, Amerika Serikat. Pendidikan yang komprehensif ini menjadi bekal berharga dalam perjalanan kariernya.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti telah malang melintang di dunia kesehatan. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan RI di Kabinet Indonesia Bersatu, bahkan sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Kesehatan RI. Pengalamannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UGM juga tak kalah penting, di mana ia dikenal sebagai dekan termuda di usia 46 tahun. Selama kepemimpinannya, ia berhasil melakukan berbagai perbaikan signifikan di Fakultas Kedokteran UGM.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengelola Gama Medical Center (GMC), di mana ia berperan penting dalam pembentukan dan pengembangan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Pengalamannya yang kaya ini menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin BPJS Kesehatan, lembaga yang memiliki peran krusial dalam sistem jaminan kesehatan nasional.
Prestasi dan Kontribusi di Bidang Kesehatan
Prof. Ali Ghufron Mukti dikenal sebagai pakar di bidang jaminan kesehatan masyarakat, kualitas pelayanan kesehatan, kedokteran keluarga, dan epidemiologi. Ia telah banyak berkontribusi dalam pengembangan sistem jaminan kesehatan di Indonesia. Salah satu prestasinya yang paling signifikan adalah perannya dalam pembentukan dan pengembangan Jamkesmas di Gama Medical Center.
Selama menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UGM, ia berhasil melakukan berbagai perbaikan, termasuk peningkatan insentif dosen dan tenaga kependidikan, perbaikan sumber daya manusia, penambahan keahlian lulusan dokter, dan peningkatan akuntabilitas dan partisipasi dalam manajemen menggunakan teknologi informasi. Komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan sangat terlihat jelas.
Selain itu, ia juga telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan analisis kesehatan. Dedikasi dan keahliannya dalam mengelola sistem kesehatan telah diakui secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengalaman dan prestasinya ini menjadikannya sosok yang ideal untuk memimpin BPJS Kesehatan.
Ali Ghufron Mukti: BPJS Kesehatan Tidak Akan Bangkrut
Dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Februari 2021, Prof. Ali Ghufron Mukti mengemban amanah sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan. Ia memimpin lembaga ini hingga saat ini (Februari 2025). Di bawah kepemimpinannya, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan keberlangsungan program jaminan kesehatan nasional.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi BPJS Kesehatan adalah menjaga keberlangsungan keuangan lembaga. Namun, Prof. Ali Ghufron Mukti memberikan jaminan bahwa BPJS Kesehatan tidak akan bangkrut dan gagal bayar hingga akhir tahun 2025, dengan mengandalkan aset bersih yang mencapai Rp 49,5 triliun. Komitmen ini menunjukkan optimisme dan strategi yang matang dalam memimpin BPJS Kesehatan.
Selain itu, ia juga berkomitmen untuk mempercepat proses pembayaran klaim rumah sakit. Ia menjamin pembayaran klaim rumah sakit dalam waktu maksimal 15 hari jika tidak ada sengketa. Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada rumah sakit yang mengaku klaim BPJS belum dibayarkan. Langkah-langkah ini menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BPJS Kesehatan.
"Kita dalam keadaan sehat," katanya, mengutip ANTARA.
Tantangan dan Harapan Ke Depan: Optimis Tidak Ada Gagal Bayar
Kepemimpinan Prof. Ali Ghufron Mukti di BPJS Kesehatan dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari pembiayaan yang besar hingga kompleksitas sistem jaminan kesehatan. Namun, dengan pengalaman dan keahliannya, ia mampu memimpin BPJS Kesehatan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.
Salah satu tantangan utama adalah memastikan aksesibilitas layanan kesehatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini membutuhkan strategi yang komprehensif, termasuk peningkatan kualitas layanan, perluasan cakupan kepesertaan, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. Ke depan, diharapkan BPJS Kesehatan di bawah kepemimpinannya dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin keberlangsungan program jaminan kesehatan nasional.
Dengan aset bersih yang cukup besar dan komitmen yang kuat dari direktur utamanya, harapan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan semakin besar. Diharapkan BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan menjamin aksesibilitas layanan kesehatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kepemimpinan Prof. Ali Ghufron Mukti menjadi kunci dalam mewujudkan harapan tersebut.
"Selama saya masih di BPJS ya kami optimistis tidak ada gagal bayar. Selama saya masih di BPJS," tambahnya.
People Also Ask (PAA)
Q: Siapa Direktur Utama BPJS Kesehatan saat ini?
A: Direktur Utama BPJS Kesehatan saat ini adalah Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK.
Q: Apa latar belakang pendidikan Ali Ghufron Mukti?
A: Beliau memiliki gelar S1 Kedokteran dari UGM, S2 Tropical Hygiene dari University of Mahidol, Thailand, dan S3 Kesehatan Masyarakat dari University of Newcastle, Australia. Ia juga pernah mengikuti program beasiswa riset di Brown University.
Q: Apa saja prestasi Ali Ghufron Mukti di bidang kesehatan?
A: Beliau dikenal sebagai pakar jaminan kesehatan masyarakat, berperan besar dalam pengembangan Jamkesmas, dan melakukan berbagai perbaikan di Fakultas Kedokteran UGM. Ia juga telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan analisis kesehatan.