Profil Pedro Pascal, Aktor yang Alami Masa Kecil Sulit hingga Kini Jadi Ikon Televisi

Liputan6.com, Jakarta Pedro Pascal dikenal luas sebagai aktor dengan peran yang kuat dan penuh emosional, menempuh perjalanan panjang sebelum mencapai ketenaran. Kini, ia menjadi bintang dalam serial-serial ikonik, namun di balik kesuksesannya, terdapat kisah hidup yang penuh tantangan sejak ia masih bayi, dimulai dari pelarian keluarganya dari rezim militer di Chile.

Nama aslinya adalah José Pedro Balmaceda Pascal, lahir pada 2 April 1975 di Santiago, Chile. Sebagai anak dari pasangan yang menentang kekuasaan diktator Augusto Pinochet, Pedro dan keluarganya terpaksa melarikan diri ke luar negeri saat usianya baru sembilan bulan.

Meskipun tumbuh dalam situasi pengasingan, Pedro kecil sudah menunjukkan minat yang besar terhadap dunia film dan seni peran. Bahkan, ia pernah mengalami cedera karena terlalu mendalami perannya sebagai Indiana Jones saat bermain. Obsesi ini menjadi awal dari perjalanan panjangnya menuju karier sebagai aktor.

Teknologi VR mulai digarap industri film, bahkan melibatkan aktor ternama seperti John Travolta dan Nicholas Cage.

Pedro Pascal dilahirkan di Santiago, Chile, dalam sebuah keluarga yang terpaksa meninggalkan tanah airnya akibat tekanan politik yang mencekam. Kedua orang tuanya, yang merupakan penentang keras kediktatoran militer saat itu, membawa Pedro kecil mengungsi ke Denmark sebelum akhirnya menetap di San Antonio, Amerika Serikat.

Meskipun menjalani hidup sebagai pengungsi, masa kecil Pedro dipenuhi oleh kenangan indah menonton film bersama keluarganya di bioskop. Ia tumbuh dalam lingkungan dua budaya, fasih berbahasa Spanyol dan Inggris, serta menumbuhkan minat yang mendalam terhadap dunia akting dan film klasik sejak usia dini.

Setelah menamatkan pendidikan di sekolah dasar, Pedro memulai babak baru dalam hidupnya dengan pindah ke California. Awalnya, ia menghadapi berbagai tantangan, namun semuanya berubah drastis ketika ia diterima di Orange County School of the Arts. Di sanalah, kecintaannya pada seni peran semakin berkembang dan mengakar kuat.

Pada tahun 1993, Pedro melangkah lebih jauh dengan menimba ilmu akting di Tisch School of the Arts, New York University. Meskipun bakatnya tak diragukan, perjalanan kariernya tidaklah mudah. Pedro harus bersabar dan menghabiskan hampir satu dekade menjadi aktor tamu di berbagai serial televisi, sebelum akhirnya mendapatkan peran yang lebih signifikan.

Kesempatan besar pertama Pedro datang ketika ia memerankan Oberyn Martell dalam serial terkenal, Game of Thrones. Meskipun tampilannya singkat, karakter yang dibawakannya berhasil mencuri perhatian dan menjadi favorit di kalangan penggemar.

Setelah kesuksesan tersebut, Pedro melanjutkan kariernya dengan memerankan agen DEA Javier Peña dalam serial Narcos. Peran ini semakin memperkuat namanya di industri hiburan, menunjukkan kemampuannya dalam menghadirkan kedalaman emosional pada setiap karakter yang diperankannya.

Sejak tahun 2019, Pedro telah menjadi sosok sentral dalam The Mandalorian, sebuah serial fenomenal dari dunia Star Wars yang ditayangkan di Disney+. Meskipun wajahnya jarang terlihat karena helm yang selalu dikenakannya, Pedro berhasil memberikan nyawa pada karakter tersebut dengan luar biasa.

Memasuki tahun 2023, Pedro meraih pencapaian gemilang dengan perannya dalam The Last of Us. Sebagai Joel, ia mendapatkan pujian yang meluas, dan penampilannya yang memukau ini berhasil membawanya meraih tiga nominasi Emmy dalam satu tahun. Prestasi ini mencatatkan rekor baru bagi aktor Latino dalam sejarah Emmy Awards.

Pada tahun 1999, Pedro mengalami kehilangan besar dengan wafatnya sang ibu, yang menginspirasinya untuk mengubah nama panggung menjadi Pascal sebagai bentuk penghormatan mendalam. Di samping itu, ia senantiasa menunjukkan dukungan penuh kepada keluarganya, khususnya kepada adiknya Lux yang merupakan seorang transgender.

Dalam aspek kehidupan pribadinya, Pedro sangat menjaga privasi dan jarang membagikan kehidupan di luar dunia akting. Namun demikian, ia dikenal sebagai sosok yang setia terhadap teman-teman dan keluarganya, serta aktif berpartisipasi dalam isu-isu sosial.