Punya Alergi Tapi Ingin Pelihara Anabul? Pilih 15 Ras Kucing Hypoallergenic Ini

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Kamu pencinta kucing tapi punya alergi? Meskipun tidak ada kucing yang benar-benar bebas alergen, beberapa ras kucing hypoallergenic menghasilkan lebih sedikit protein Fel d 1, penyebab utama alergi pada manusia. Protein ini terdapat di air liur, kulit, dan minyak kucing. 

Protein Fel d 1 inilah yang menyebabkan reaksi alergi pada banyak orang. Meskipun kucing hypoallergenic menghasilkan lebih sedikit protein ini, reaksi alergi masih mungkin terjadi, terutama pada mereka yang memiliki alergi berat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes alergi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memelihara kucing.

Selain itu, berinteraksi langsung dengan kucing yang ingin kamu adopsi sebelum membawanya pulang sangat disarankan. Hal ini untuk memastikan kamu tidak mengalami reaksi alergi. Perawatan kucing yang tepat, seperti penyisiran rutin, juga penting untuk mengurangi penyebaran bulu dan alergen di lingkungan rumah.

Berikut 15 ras kucing  hypoallergenic yang bisa jadi pilihan, dirangkum Liputan6.com dari The Spruce, Kamis (23/5/2025).

Seekor kucing yang sedang lapar menangis saat diberi makan potongan daging.

Siberian

Kucing Siberian terkenal sebagai salah satu ras kucing hypoallergenic. Mereka memiliki bulu tebal tiga lapis yang unik, namun bulu ini tidak mudah kusut atau menggumpal. Perawatannya pun relatif mudah, cukup disisir seminggu sekali. Sifatnya yang tenang dan ramah membuat mereka cocok sebagai hewan peliharaan keluarga.

Keunggulan Siberian dalam hal hypoallergenic terletak pada produksi protein Fel d 1 yang relatif sedikit dibandingkan ras kucing lainnya. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tidak ada jaminan 100% bebas alergi. Sebagai tambahan, kucing Siberian memiliki bulu yang sangat tebal, tetapi tidak mudah kusut atau menggumpal. Perawatan mingguan biasanya sudah cukup untuk menjaga kebersihan bulunya.

Tonkinese dan Selkirk Rex

Tonkinese

Tonkinese, hasil persilangan Burmese dan Siamese, memiliki bulu pendek yang tidak mudah rontok. Mereka adalah kucing yang ramah, aktif, dan senang bermain. Sifatnya yang penyayang dan mudah bergaul membuat mereka menjadi teman yang menyenangkan.

Bulu Tonkinese yang pendek dan minim rontok berkontribusi pada sifat hypoallergenic-nya. Perawatan bulunya pun tergolong mudah, cukup dengan penyisiran rutin. Kucing ini sangat aktif dan membutuhkan interaksi yang cukup dengan pemiliknya.

Selkirk Rex

Selkirk Rex memiliki bulu keriting unik yang minim rontok, sehingga mengurangi penyebaran alergen di rumah. Mereka dikenal memiliki sifat yang tenang dan santai, berbeda dengan ras Rex lainnya yang cenderung lebih aktif.

Bulu keriting Selkirk Rex menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita alergi. Meskipun demikian, penyisiran setidaknya dua kali seminggu tetap disarankan untuk menghilangkan bulu mati dan mencegah kusut, serta meminimalisir penyebaran alergen. Sifatnya yang tenang dan santai membuatnya cocok untuk kamu yang menginginkan kucing yang tidak terlalu aktif.

Ocicat dan Snowshoe

Ocicat

Ocicat, dengan penampilannya yang eksotis, adalah kucing yang ramah, aktif, dan mudah dilatih. Mereka tidak banyak merontokkan bulu, menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita alergi. Perawatan bulu yang rutin akan membantu meminimalisir penyebaran alergen.

Sifat Ocicat yang ramah dan aktif membuatnya cocok untuk kamu yang memiliki gaya hidup dinamis. Meskipun demikian, mereka tetap membutuhkan perawatan bulu rutin agar tetap sehat dan mengurangi potensi alergi.

Snowshoe

Snowshoe, hasil persilangan American Shorthair dan Siamese, memiliki bulu pendek yang tidak mudah rontok. Mereka adalah kucing yang ramah, penyayang, dan mudah bergaul dengan hewan peliharaan lain. Sifatnya yang manja dan suka diperhatikan membuat mereka cocok untuk kamu yang gemar berinteraksi dengan kucing.

Bulu pendek Snowshoe yang minim rontok membuat mereka menjadi pilihan yang tepat untuk penderita alergi. Perawatan bulunya pun mudah, cukup dengan penyisiran rutin. Mereka juga dikenal sebagai kucing yang ramah dan mudah bergaul.

Burmese dan Oriental Shorthair

Burmese

Burmese dikenal sebagai kucing yang minim rontok dan tidak memerlukan perawatan bulu yang rumit. Mereka adalah kucing yang ramah, penyayang, dan senang bermain. Sifatnya yang aktif dan membutuhkan banyak perhatian membuat mereka cocok untuk kamu yang memiliki banyak waktu luang.

Minimnya kerontokan bulu Burmese membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk penderita alergi. Meskipun demikian, penyisiran rutin tetap disarankan untuk menjaga kebersihan bulunya dan meminimalisir penyebaran alergen. Mereka adalah kucing yang aktif dan membutuhkan banyak interaksi.

Oriental Shorthair

Oriental Shorthair memiliki bulu pendek yang jarang rontok. Mereka adalah kucing yang cerdas, aktif, dan senang bermain. Perawatan bulunya cukup mudah, cukup dengan penyisiran dan dilap dengan kain basah untuk menghilangkan bulu mati dan alergen.

Bulu pendek Oriental Shorthair dan sifatnya yang minim rontok membuatnya cocok untuk penderita alergi. Penyisiran dan pembersihan rutin akan membantu meminimalisir penyebaran alergen. Mereka adalah kucing yang aktif dan membutuhkan banyak stimulasi mental.

Balinese dan Javanese (Colorpoint Longhair)

Balinese

Balinese, mirip dengan Siamese, memiliki bulu panjang namun tidak mudah rontok. Mereka adalah kucing yang aktif, penyayang, dan senang bermain. Perawatan bulunya cukup mudah, cukup dengan penyisiran rutin.

Meskipun berbulu panjang, Balinese termasuk kucing hypoallergenic karena minimnya kerontokan bulu. Penyisiran rutin tetap dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir alergen. Mereka aktif dan membutuhkan banyak perhatian.

Javanese (Colorpoint Longhair)

Javanese, hasil persilangan Balinese dan kucing berbulu pendek, memiliki bulu panjang namun tidak memiliki lapisan bulu bawah, sehingga minim rontok. Mereka adalah kucing yang ramah, cerdas, dan senang bermain. Perawatan bulunya cukup mudah, cukup dengan penyisiran rutin.

Minimnya kerontokan bulu Javanese menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita alergi. Penyisiran rutin tetap dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir alergen. Mereka adalah kucing yang aktif dan ramah.

Cornish Rex dan Devon Rex

Cornish Rex

Cornish Rex memiliki bulu pendek dan bergelombang yang jarang rontok. Mereka adalah kucing yang cerdas, aktif, dan senang bermain. Perawatan bulunya tergolong mudah, cukup dengan penyisiran rutin.

Bulu unik Cornish Rex yang minim rontok menjadikannya pilihan yang tepat untuk penderita alergi. Penyisiran rutin tetap disarankan untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir alergen. Mereka adalah kucing yang aktif dan membutuhkan banyak stimulasi mental.

Devon Rex

Devon Rex memiliki bulu pendek dan bergelombang yang jarang rontok. Mereka adalah kucing yang ramah, aktif, dan senang bermain. Perawatan bulunya tergolong mudah, cukup dengan penyisiran rutin.

Bulu unik Devon Rex yang minim rontok menjadikannya pilihan yang tepat untuk penderita alergi. Penyisiran rutin tetap disarankan untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir alergen. Mereka adalah kucing yang aktif dan membutuhkan banyak stimulasi mental.

Sphynx dan Russian Blue

Sphynx

Sphynx, meskipun sering disebut tidak berbulu, sebenarnya memiliki bulu halus seperti suede. Mereka menghasilkan sedikit dander jika dimandikan secara teratur. Mereka adalah kucing yang ramah, aktif, dan senang bermain.

Meskipun bukan sepenuhnya tanpa bulu, Sphynx tetap menjadi pilihan yang baik untuk penderita alergi karena minimnya bulu dan dander jika dirawat dengan baik. Pemberian mandi rutin sangat penting untuk menjaga kebersihan kulit dan meminimalisir alergen.

Russian Blue

Russian Blue memiliki bulu pendek dan padat yang jarang rontok. Mereka adalah kucing yang tenang, ramah, dan senang bermain. Perawatan bulunya cukup mudah, cukup dengan penyisiran rutin.

Bulu Russian Blue yang pendek dan padat serta minim rontok menjadikannya pilihan yang tepat untuk penderita alergi. Penyisiran rutin tetap disarankan untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir alergen. Mereka adalah kucing yang tenang dan ramah.

Bengal dan Siamese

Bengal

Bengal, meskipun berbulu, menghasilkan lebih sedikit protein Fel d 1 dibandingkan ras lain dan minim rontok. Mereka adalah kucing yang aktif, cerdas, dan senang bermain. Perawatan bulunya cukup mudah, cukup dengan penyisiran rutin.

Minimnya kerontokan bulu Bengal dan produksi protein Fel d 1 yang rendah menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita alergi. Penyisiran rutin tetap disarankan untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir alergen. Mereka adalah kucing yang aktif dan membutuhkan banyak stimulasi mental.

Siamese

Siamese memiliki bulu pendek yang jarang rontok dan perawatannya mudah. Mereka adalah kucing yang cerdas, aktif, dan senang bermain. Sifatnya yang manja dan suka diperhatikan membuat mereka cocok untuk kamu yang gemar berinteraksi dengan kucing.

Bulu pendek Siamese yang minim rontok menjadikannya pilihan yang tepat untuk penderita alergi. Perawatan bulunya mudah, cukup dengan penyisiran rutin. Mereka juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan aktif.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|