Rieke Dyah Pitaloka Tulis Ungkapan Duka Mendalam di Instagram Atas Berpulangnya Mat Solar

11 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Kehilangan Mat Solar pada tanggal 17 Maret 2025 membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarga, teman, serta para penggemarnya. Aktor yang terkenal lewat sinetron Bajaj Bajuri tersebut meninggal dunia di RS Pondok Indah pada pukul 22.30 WIB. Rieke Dyah Pitaloka, yang merupakan sahabat dan rekan Mat Solar, menyampaikan rasa dukanya melalui sebuah postingan di Instagram.

Di balik berita duka ini, terdapat kisah perjuangan Mat Solar dalam mempertahankan hak atas tanah miliknya. Sebelum meninggal, ia terlibat dalam sengketa tanah yang membuat uang ganti rugi senilai Rp 3,3 miliar terjebak di Pengadilan Negeri Tangerang. Konflik ini muncul akibat ketidaksepakatan mengenai kepemilikan tanah yang terkena dampak proyek jalan tol Serpong-Cinere.

Postingan dari Rieke Dyah Pitaloka dan Kawendra menunjukkan bahwa perjuangan hukum Mat Solar belum sepenuhnya selesai. Berikut adalah kronologi lengkap mengenai situasi yang dihadapinya:

Rieke Diah Pitaloka kembali menagih Jasa Marga terkait tanah Mat Solar yang kini sudah berubah menjadi jalan tol Serpong-Cinere.

Promosi 1

1. Kepergian Mat Solar dan Ungkapan Duka Rieke Dyah Pitaloka

Mat Solar, seorang aktor senior yang terkenal lewat perannya sebagai Bajuri, telah berpulang pada hari Senin, 17 Maret 2025, tepatnya pukul 22.30 WIB. Kabar sedih ini diungkapkan oleh sahabatnya, Rieke Dyah Pitaloka, melalui sebuah postingan di Instagram.

Dalam postingan tersebut, Rieke menyampaikan, "Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang." Pernyataan ini mencerminkan perjuangan yang belum tuntas hingga akhir hayat Mat Solar, menunjukkan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakan oleh orang-orang terdekatnya.

2. Kawendra Ungkap Perjuangan Mat Solar di Tengah Sengketa Tanah

Di Instagram Story-nya, Kawendra menyampaikan tentang usaha Rieke Dyah Pitaloka dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah yang melibatkan Mat Solar. Ia menuliskan, "Takdir berkata lain, ternyata hari ini pula Bang Mat Solar harus kembali ke Yang Maha Kuasa." Selain itu, Kawendra menekankan bahwa perjuangan ini masih berlanjut dan ia berharap agar keadilan tetap ditegakkan.

3. Kronologi Sengketa Tanah Mat Solar

Permasalahan mengenai tanah milik Mat Solar berawal dari status kepemilikan lahan yang terdampak oleh proyek pembangunan jalan tol Serpong-Cinere. Menurut penjelasan dari pengacara Endang Hadrian, lahan tersebut pada mulanya adalah milik seorang bernama Idris.

Akan tetapi, terjadi proses peralihan kepemilikan yang tidak disertai dengan akta jual beli yang sah, sehingga hal ini menimbulkan sengketa hukum yang berkepanjangan. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kepatuhan terhadap prosedur hukum dalam transaksi properti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

4. Uang Ganti Rugi Rp 3,3 Miliar yang Masih Tertahan

Akibat dari sengketa mengenai kepemilikan, uang ganti rugi yang berasal dari proyek jalan tol senilai Rp 3,3 miliar telah ditempatkan dalam konsinyasi di Pengadilan Negeri Tangerang. Dengan kata lain, dana tersebut tidak dapat dicairkan hingga terdapat keputusan hukum yang final atau adanya kesepakatan damai di antara pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa.

5. Posisi Hukum Mat Solar Sebelum Wafat

Mat Solar sempat mengklaim kepemilikan tanah tersebut, tetapi pihak lain yang terlibat dalam sengketa, Idris, merasa tidak pernah menjual tanahnya secara resmi. Hal ini menyebabkan kebuntuan hukum yang belum terselesaikan hingga Mat Solar berpulang.

6. Upaya Hukum yang Sudah Dilakukan

Pihak Mat Solar, bersama kuasa hukumnya, telah mencoba menyelesaikan kasus ini melalui jalur pengadilan. Namun, karena bukti kepemilikan yang belum kuat, proses hukum menjadi berlarut-larut. Rieke Dyah Pitaloka sebagai sahabat dekatnya terus berupaya memperjuangkan hak Mat Solar.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|