Ruangan Lembap dan Pengap? Coba Trik Alami yang Ampuh Ini

9 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Kelembaban berlebih di dalam ruangan bukan hanya membuat suasana menjadi tidak nyaman, tetapi juga dapat memicu munculnya jamur dan bakteri. Tingkat kelembaban yang tinggi sering terjadi di ruangan tertutup yang kurang ventilasi, terutama saat musim hujan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan penghuni rumah dan merusak perabotan.

Untuk mengatasi masalah kelembaban, banyak orang menggunakan alat pengering udara atau dehumidifier. Namun, solusi alami juga bisa menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan, Anda dapat mengurangi kelembaban sekaligus menjaga kesegaran udara di dalam ruangan.

Penggunaan bahan alami untuk mengatasi lembab memiliki kelebihan tersendiri. Selain tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sebagian bahan ini juga memiliki fungsi ganda seperti menyerap bau dan memberikan aroma alami yang menyenangkan. Artikel ini akan mengulas 10 bahan alami yang efektif dalam mengurangi kelembaban ruangan beserta cara penggunaannya.

1. Garam Dapur

Garam dapur memiliki kemampuan menyerap air dari udara, membuatnya menjadi bahan alami yang efektif dalam mengatasi lembab. Letakkan garam di dalam wadah terbuka di sudut-sudut ruangan yang lembab. Garam akan menarik kelembaban dari udara dan mengendapkannya di dasar wadah.

Anda dapat menggunakan garam kasar atau halus, namun garam kasar biasanya lebih tahan lama dalam menyerap kelembaban. Ganti garam secara berkala ketika sudah terlihat menggumpal atau mencair. Metode ini sangat cocok digunakan di kamar mandi, lemari, atau dapur.

Selain efektif, penggunaan garam juga sangat mudah dan murah. Garam tidak memiliki aroma yang mengganggu sehingga cocok bagi yang sensitif terhadap wewangian. Pastikan garam ditempatkan di tempat yang tidak mudah tumpah agar tidak merusak permukaan lantai atau perabotan.

2. Arang Aktif

Arang aktif terkenal sebagai penyerap bau, tetapi juga efektif dalam menyerap kelembaban. Letakkan arang dalam wadah terbuka atau kantong kain di berbagai sudut ruangan. Arang akan menyerap air dan mengurangi kelembaban secara alami.

Keunggulan arang aktif adalah daya serapnya yang tinggi dan kemampuan netralisasi bau. Ini membuatnya sangat cocok untuk digunakan di dapur atau tempat penyimpanan makanan. Arang juga dapat digunakan kembali setelah dijemur di bawah sinar matahari.

Penggunaan arang sangat aman dan bebas bahan kimia. Namun, perlu diperhatikan agar tidak digunakan terlalu dekat dengan bahan makanan secara langsung. Pastikan arang ditempatkan dalam wadah tertutup sebagian agar tidak tercecer.

3. Daun Pandan

Daun pandan tidak hanya memberikan aroma segar alami, tetapi juga membantu menyerap kelembaban di ruangan. Letakkan beberapa helai daun pandan yang telah dipotong-potong dalam wadah terbuka. Gantilah secara berkala saat sudah mengering.

Pandan sangat cocok digunakan di lemari pakaian dan laci penyimpanan. Selain mengurangi lembab, pandan juga mengusir serangga kecil seperti semut dan kecoa. Ini menjadikannya bahan serbaguna untuk menjaga kualitas udara dan kebersihan.

Daun pandan dapat dibeli segar atau dikeringkan terlebih dahulu untuk daya simpan lebih lama. Untuk hasil maksimal, kombinasikan pandan dengan bahan lain seperti kapur atau garam. Penggunaan pandan memberikan sentuhan tropis yang menyenangkan di dalam rumah.

4. Tanah Liat (Clay)

Tanah liat memiliki kemampuan alami menyerap air dan kelembaban dari sekitarnya. Anda bisa menggunakan pot tanah liat kecil tanpa glasir sebagai wadah yang menyerap lembab di ruangan. Letakkan pot di area lembab dan biarkan tanah liat bekerja secara pasif.

Beberapa produk tanah liat khusus bahkan dirancang sebagai penyerap kelembaban dan bisa digunakan berulang kali setelah dijemur. Tanah liat juga bisa digunakan untuk menambah estetika ruang dengan tampilan alami dan rustic.

Penggunaan tanah liat cocok untuk kamar mandi atau dapur. Namun, pastikan tidak terkena air langsung agar tidak hancur. Tanah liat merupakan pilihan elegan bagi mereka yang menginginkan cara alami sekaligus dekoratif untuk mengurangi lembab.

5. Cengkeh

Cengkeh tidak hanya memiliki aroma kuat yang menyegarkan, tetapi juga mengandung senyawa antibakteri yang membantu mencegah pertumbuhan jamur akibat lembab. Letakkan cengkeh dalam wadah terbuka atau dalam kantong kain di lemari atau sudut ruangan. Selain mengurangi lembab, cengkeh juga berfungsi sebagai pengusir serangga alami.

Aroma khas cengkeh bisa bertahan cukup lama dan memberikan kesan hangat di dalam rumah. Anda juga bisa mencampurnya dengan bahan lain seperti daun pandan atau kayu manis untuk efek aromaterapi tambahan.

Gantilah cengkeh setiap 2–3 minggu agar manfaatnya tetap optimal. Cengkeh sangat cocok digunakan untuk menjaga kelembaban dalam ruang penyimpanan seperti rak buku atau laci. Ini juga bisa menjadi pilihan alami yang menenangkan untuk ruangan tidur.

6. Tanaman Lidah Mertua

Tanaman lidah mertua (Sansevieria) memiliki kemampuan menyerap kelembaban dan zat berbahaya di udara. Selain berfungsi sebagai penyegar udara alami, tanaman ini juga cocok diletakkan di kamar tidur, ruang tamu, atau kamar mandi. Lidah mertua tahan terhadap kondisi lembab dan minim cahaya.

Keunggulan utama tanaman ini adalah perawatannya yang sangat mudah. Cukup siram seminggu sekali dan pastikan tidak terlalu banyak air, agar tidak membusuk. Tanaman ini juga dikenal mampu menyerap formaldehida dan zat kimia lainnya dari udara.

Dengan tampilan yang elegan dan manfaat fungsional, lidah mertua adalah pilihan tepat untuk mengurangi kelembaban sekaligus mempercantik ruangan. Tanaman ini juga meningkatkan kualitas udara dan cocok digunakan di rumah yang minim ventilasi.

7. Serbuk Kayu (Serutan Kayu)

Serbuk atau serutan kayu memiliki daya serap yang baik terhadap air dan bau. Bahan ini bisa diletakkan dalam wadah terbuka atau dimasukkan ke dalam kantong kain dan ditempatkan di sudut ruangan atau dalam lemari. Serutan kayu bekerja menyerap kelembaban sambil menyebarkan aroma alami kayu yang hangat.

Jenis kayu seperti pinus atau cedar sangat disarankan karena memiliki aroma khas dan tahan terhadap serangga. Selain itu, serbuk kayu dapat memperlambat pertumbuhan jamur di lingkungan lembab. Namun, pastikan serbuk tetap kering dan jauh dari sumber api karena mudah terbakar.

Untuk pemeliharaan, serutan kayu sebaiknya diganti setiap dua minggu atau ketika terasa lembap. Serbuk kayu juga cocok digunakan di dalam kotak sepatu atau rak penyimpanan. Kombinasikan dengan minyak esensial kayu untuk hasil yang lebih maksimal.

8. Kulit Jeruk Kering

Kulit jeruk yang telah dikeringkan ternyata memiliki kemampuan menyerap kelembaban sekaligus memberikan aroma segar pada ruangan. Keringkan kulit jeruk di bawah sinar matahari atau oven, lalu letakkan dalam mangkuk kecil atau kantong kain. Selain menyerap air, kulit jeruk membantu menetralisir bau apek di udara.

Bahan ini cocok digunakan di ruang tamu, dapur, atau bahkan di dalam mobil. Aromanya yang menyenangkan juga memberi efek menenangkan dan menyegarkan pikiran. Anda bisa mencampurkan kulit jeruk dengan rempah lain seperti kayu manis atau cengkeh untuk hasil yang lebih aromatik.

Kulit jeruk sebaiknya diganti setiap 1–2 minggu, tergantung kelembapan ruangan. Pastikan kulit benar-benar kering sebelum digunakan agar tidak membusuk. Ini adalah solusi alami yang ramah lingkungan dan bebas bahan kimia.

9. Teh Kering

Teh kering, terutama teh hitam dan hijau, memiliki kemampuan menyerap bau dan kelembaban dari udara. Tempatkan daun teh kering dalam kantong kain atau kantung teh bekas, lalu letakkan di lemari, laci, atau sepatu. Daun teh akan menyerap uap air sekaligus menyegarkan udara.

Selain sebagai penghilang bau, teh juga mengandung zat antimikroba alami yang membantu mencegah tumbuhnya jamur. Teh kering bisa menjadi alternatif yang mudah, terutama jika Anda memiliki sisa teh yang tidak digunakan. Aromanya juga lembut dan tidak mengganggu.

Untuk efektivitas, teh kering perlu diganti setiap dua minggu atau dikeringkan ulang jika terasa lembap. Pastikan kantong teh tidak menyentuh air secara langsung. Cara ini cocok bagi Anda yang menyukai kepraktisan dan aroma alami.

10. Kulit Kayu Manis

Kulit kayu manis tidak hanya harum, tetapi juga dapat menyerap kelembaban dalam jumlah kecil. Letakkan beberapa batang kulit kayu manis di wadah terbuka atau campur dengan bahan lain seperti cengkeh dan kulit jeruk untuk efek maksimal. Aroma khas kayu manis memberikan nuansa hangat dan menenangkan pada ruangan.

Bahan ini sangat cocok untuk kamar tidur atau ruang tamu karena aromanya membantu relaksasi. Selain itu, kayu manis juga memiliki sifat antijamur dan antibakteri alami yang berguna untuk menjaga kebersihan udara. Ganti setiap dua hingga tiga minggu agar tetap efektif.

Penggunaan kulit kayu manis memberikan kombinasi manfaat estetika, aroma, dan pengendalian kelembaban. Ini juga sangat cocok untuk disatukan dalam potpourri buatan sendiri. Kulit kayu manis bisa menjadi elemen dekoratif sekaligus fungsional dalam ruangan.

Pertanyaan Seputar Topik

1. Apakah semua bahan alami ini efektif untuk semua jenis ruangan?

Efektivitas bahan-bahan alami ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat kelembapan dan ukuran ruangan.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari penggunaan bahan-bahan ini?

Hasil dapat bervariasi, namun umumnya Anda akan mulai merasakan perubahannya dalam beberapa hari setelah penggunaan.

3. Apakah ada risiko kesehatan dari menggunakan bahan-bahan ini?

Pastikan untuk menggunakan bahan-bahan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Hindari penggunaan bahan yang dapat menyebabkan alergi.

4. Apakah saya perlu menggunakan dehumidifier jika kelembapan sangat tinggi?

Untuk kelembapan yang sangat tinggi, mungkin diperlukan kombinasi beberapa metode atau penggunaan dehumidifier untuk hasil yang lebih efektif.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|