Sholat Dhuha Jam Berapa? Panduan Lengkap Waktu, Tata Cara & Keutamaannya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Sholat Dhuha, sholat sunnah yang dianjurkan, memiliki waktu pelaksanaan yang fleksibel. Pertanyaan 'sholat dhuha jam berapa sampai jam berapa?' sering muncul karena rentang waktunya memang tidak sepasti sholat fardhu. Artikel ini akan membahas secara lengkap waktu terbaik, tata cara, dan keutamaan sholat Dhuha, serta menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan berbagai pendapat ulama.

Secara umum, sholat Dhuha dimulai setelah matahari terbit dan meninggi, sekitar pukul 07.00 pagi. Namun, waktu terbaik dan paling utama menurut banyak ulama adalah antara pukul 09.00 hingga 10.00 pagi. Batas akhir sholat Dhuha adalah sebelum masuk waktu sholat Zuhur, sekitar pukul 11.00 hingga 11.45 siang. Perlu diingat, waktu ini bersifat estimasi dan bisa bervariasi tergantung lokasi geografis. Sesuaikan dengan waktu sholat Zuhur di daerah Anda.

Keutamaan sholat Dhuha sangat banyak, antara lain dikabulkan doa, dilapangkan rezeki, diampuni dosa, dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Memahami waktu pelaksanaannya dengan tepat akan membantu kita meraih manfaat maksimal dari ibadah sunnah ini. Mari kita bahas lebih detail waktu sholat Dhuha yang tepat, sebagaimana telah Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/3/2025).

Warga Bantul Yogyakarta memiliki tradisi khas yang sudah ratusan tahun rutin digelar saat menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Mereka adakan tradisi tersebut usai jalani ibadah sholat tarawih.

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Waktu sholat Dhuha dimulai setelah matahari terbit dan meninggi hingga sebelum waktu Dzuhur. Namun, terdapat perbedaan pendapat di antara ulama mengenai waktu yang paling tepat dan utama.

Batas Awal Waktu Sholat Dhuha

Batas awal sholat Dhuha adalah setelah matahari terbit setinggi satu tombak (sekitar 7 hasta atau 2,5 meter). Ini berarti sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit. Secara praktis, di Indonesia, waktu ini bisa dimulai sekitar pukul 07.00 hingga 07.45 WIB, menyesuaikan dengan lokasi geografis.

Beberapa ulama bahkan menyebutkan batas awal yang lebih longgar, tetapi tetap setelah matahari terbit dan meninggi. Yang terpenting adalah memastikan kita sudah melewati waktu terlarang setelah sholat Subuh.

Batas Akhir Waktu Sholat Dhuha

Batas akhir sholat Dhuha adalah sesaat sebelum waktu Dzuhur. Ini sekitar 10-15 menit sebelum waktu Dzuhur tiba. Secara praktis, di Indonesia, waktu ini bisa hingga sekitar pukul 11.30 WIB. Jangan sampai mendekati waktu Dzuhur agar tidak tercampur dengan waktu sholat fardhu.

Ketepatan waktu ini penting untuk menghormati waktu sholat fardhu dan mendapatkan keberkahan sholat Dhuha secara maksimal. Perhatikan jadwal sholat di daerah Anda sebagai acuan.

Waktu Terbaik (Paling Utama) untuk Sholat Dhuha

Waktu terbaik sholat Dhuha adalah ketika matahari mulai terasa panas, sekitar seperempat siang (3 jam setelah matahari terbit). Ini sekitar pukul 09.00 WIB. Waktu ini juga disebut sebagai waktu sholat para orang-orang yang bertaubat (Awwabin).

Buya Yahya dan beberapa ulama lainnya juga menganjurkan waktu ini sebagai waktu yang paling utama. Rasulullah SAW bersabda, "Sholatnya banyak orang yang bertaubat ialah pada ketika berdirinya anak gamal karena teriknya matahari." (HR. Mukmin).

Meskipun waktu lain masih diperbolehkan, waktu ini dianggap paling utama karena lebih dekat dengan waktu istiwa (matahari di atas kepala), yang merupakan puncak terik matahari. Namun, fleksibilitas waktu sholat Dhuha memungkinkan kita menyesuaikannya dengan kesibukan kita, asalkan tetap dalam rentang waktu yang dibolehkan.

Pembagian Waktu Pagi dalam Islam

Waktu pagi dalam Islam dibagi menjadi beberapa periode: Waktu Dhahwah (waktu terbit matahari), Waktu Dhuha (setelah matahari setinggi satu tombak hingga istiwa), dan Waktu Dhaha (dari istiwa hingga tergelincirnya matahari).

Sholat Dhuha dilakukan pada waktu Dhuha. Memahami pembagian waktu ini membantu kita menentukan waktu yang tepat dan menghindari waktu-waktu terlarang.

Penting untuk memahami perbedaan ini agar tidak salah dalam menentukan waktu sholat Dhuha. Setiap periode memiliki karakteristik tersendiri dalam pandangan Islam. Dengan memahami pembagian waktu ini, kita dapat lebih bijak dalam mengatur waktu ibadah dan aktivitas lainnya.

Waktu yang Dilarang untuk Sholat Dhuha

Ada beberapa waktu yang diharamkan untuk sholat Dhuha. Waktu-waktu ini harus dihindari agar ibadah kita tidak tercampur dengan waktu-waktu yang tidak baik.

Pertama, setelah sholat Subuh hingga matahari terbit sempurna (sekitar pukul 06.00-07.00 WIB). Kedua, ketika matahari hampir masuk waktu Dzuhur (istiwa). Ketiga, saat matahari hampir terbenam.

Hadits menjelaskan tentang waktu-waktu terlarang ini, menandakan pentingnya menghormati waktu-waktu tersebut. Menghindari waktu-waktu ini akan membuat ibadah kita lebih khusyuk dan berkah. Dengan memperhatikan waktu-waktu terlarang ini, kita dapat memastikan ibadah sholat Dhuha kita diterima dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Pandangan 4 Mazhab tentang Waktu Sholat Dhuha

Keempat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali) memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang waktu sholat Dhuha, namun inti dari kesemuanya sama, yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga menjelang waktu Dzuhur.

Mazhab Hanafi memulai waktu sholat Dhuha setelah matahari terbit dan berakhir sebelum waktu Dzuhur. Mazhab Maliki memiliki pendapat yang serupa. Mazhab Syafi'i memiliki dua pendapat, yaitu setelah terbit matahari hingga naiknya matahari ke tengah langit, atau hingga masuk waktu Dzuhur.

Mazhab Hanbali juga menyatakan waktu sholat Dhuha dimulai setelah terbit matahari dan berakhir sebelum waktu Dzuhur. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, yang terpenting adalah kita tetap melaksanakan sholat Dhuha dengan penuh keikhlasan.

Perbedaan pendapat ini menunjukkan kekayaan pemahaman dalam Islam. Yang penting adalah kita memahami inti ajaran dan melaksanakannya dengan penuh keikhlasan.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat, semangat untuk menunaikan sholat Dhuha tetaplah sama di antara keempat mazhab.

Penting untuk mempelajari lebih lanjut pendapat masing-masing mazhab agar kita dapat memahami secara lebih komprehensif.

Dengan memahami berbagai pendapat ini, kita dapat lebih bijak dalam menentukan waktu sholat Dhuha yang sesuai dengan pemahaman kita.

Jumlah Rakaat Sholat Dhuha

Jumlah rakaat sholat Dhuha minimal 2 rakaat, dan maksimal 12 rakaat. Rasulullah SAW terkadang mengerjakan 4 rakaat, dan terkadang 8 rakaat.

Tidak ada batasan pasti mengenai jumlah rakaat, yang penting adalah jumlahnya genap. Yang terpenting adalah keikhlasan dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat.

Meskipun jumlah rakaat fleksibel, disarankan untuk memulai dengan 2 rakaat dan menambahnya sesuai kemampuan dan waktu yang tersedia.

Keutamaan sholat Dhuha tetap ada meskipun hanya 2 rakaat, namun menambah rakaat bisa meningkatkan pahala yang didapatkan.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha

Tata cara sholat Dhuha sama seperti sholat sunnah lainnya. Awali dengan niat di dalam hati:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَىٰ رَكْعَتَيْنِ لِلَّٰهِ تَعَالَٰى

Ushalli sunnatad-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa 

Artinya: Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT.

Kemudian, lakukan takbiratul ihram, baca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, ruku', i'tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam. Dianjurkan membaca surat-surat pendek seperti Ad-Dhuha, Asy-Syams, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas.

Tips untuk khusyuk: bersihkan hati dan pikiran dari hal-hal yang mengganggu, fokus pada bacaan dan gerakan sholat, serta berdoa dengan penuh keikhlasan.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah sholat Dhuha, dianjurkan membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innadh-dhuhaa dhuhaauka, wal-bahaa bahaa'uka, wal-jamaala jamaaluka, wal-quwwata quwwatuka, wal-qudrata qudratuka, wal-'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kaana rizqii fis-samaa-i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu'saran fayassirhu, wa in kaana haraaman fatahhirhu, wa in kaana ba'iidan fa qarribhu, bihaqqi dhuha'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratuka aatini maa atayta 'ibaadakash-shalihiin. 

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, maka turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar, maka mudahkanlah, jika haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah. Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku apa yang Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.

Doa ini mengandung permohonan agar rezeki kita dimudahkan, dijauhkan dari hal-hal yang haram, dan didekatkan kepada kebaikan. Bacalah dengan penuh khusyuk dan keyakinan.

Membaca doa ini setelah sholat Dhuha akan menambah keberkahan dan memperkuat ikatan kita dengan Allah SWT.

Doa ini juga merupakan ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Keutamaan dan Manfaat Sholat Dhuha

Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan, antara lain:

  1. Dibukakan pintu rezeki: Sholat Dhuha sering dikaitkan dengan kelancaran rezeki. Allah SWT akan memberikan rezeki kepada hamba-Nya yang selalu bersyukur dan berdoa.
  2. Pengampunan dosa: Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Majah)
  3. Terhindar dari sifat lalai: Sholat Dhuha membantu kita untuk lebih fokus dan tidak lalai dalam menjalani kehidupan.
  4. Dibangunkan rumah di surga: Sholat Dhuha merupakan amalan yang dapat membangunkan rumah di surga kelak.
  5. Pengganti sedekah untuk setiap persendian tubuh: Setiap persendian tubuh kita akan mendapatkan pahala sedekah jika kita melaksanakan sholat Dhuha.
  6. Berikut beberapa hadits tentang keutamaan sholat Dhuha: "Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada sehari dan malam hari, maka Allah SWT akan membangun sebuah rumah baginya di surga" (HR. Muslim). "Pada pagi hari, setiap tulang pada tubuh manusia harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf nahi munkar juga sedekah. Dan dua rakaat sholat dhuha sama dengan semua itu." (HR. Muslim).

Dengan menjalankan sholat Dhuha secara rutin, kita akan mendapatkan berbagai manfaat dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjalankan ibadah ini.

Sholat Dhuha bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan hidup.

Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat menjawab pertanyaan Anda tentang sholat Dhuha.

Sholat Dhuha adalah ibadah sunnah yang dianjurkan dengan waktu pelaksanaan yang fleksibel, dimulai setelah matahari terbit dan meninggi hingga sebelum waktu Dzuhur. Waktu terbaik adalah sekitar pukul 09.00-10.00 WIB. Keutamaan sholat Dhuha sangat banyak, termasuk kelancaran rezeki, pengampunan dosa, dan pahala yang berlimpah. Semoga kita semua dapat istiqomah dalam melaksanakan sholat Dhuha dan mendapatkan keberkahannya.

Dengan memahami waktu, tata cara, dan keutamaan sholat Dhuha, semoga kita dapat lebih semangat dalam menunaikan ibadah sunnah ini dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha dan ibadah kita.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|