Tak Pernah Terbayangkan, Kursi Plastik Kondangan Ternyata Jadi Ikon Dunia hingga Masuk Pameran

2 weeks ago 14

Liputan6.com, Jakarta Tak disangka, kursi plastik yang kerap kita jumpai di acara kondangan kini mendapat sorotan dunia. Bentuknya sederhana, ringan, dan multifungsi, membuat kursi ini menjadi favorit di berbagai acara hingga tempat umum. Namun siapa sangka, kursi plastik ini memiliki sejarah panjang yang membawa perubahan besar dalam desain modern.

Dikenal sebagai kursi monoblok, produk ini pertama kali muncul pada 1940-an dan terus berkembang hingga menjadi simbol global. Popularitasnya tak hanya terbatas pada kebutuhan praktis, tetapi juga diakui sebagai mahakarya desain minimalis yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Belakangan ini, kursi monoblok bahkan berhasil masuk ke pameran seni dan desain internasional. Kehadirannya memunculkan pertanyaan tentang bagaimana benda sehari-hari bisa menjadi inspirasi bagi dunia seni. Berikut adalah perjalanan menarik kursi plastik dari hajatan hingga pameran. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Rabu (22/1).

Sejarah Awal Munculnya Kursi Plastik Monoblok

Mengutip Instagram @ussfeed, kursi monoblok pertama kali dirancang pada era 1940-an sebagai solusi untuk kebutuhan furnitur yang murah, tahan lama, dan mudah diproduksi. Dengan menggunakan teknologi cetakan plastik, kursi ini menjadi inovasi revolusioner dalam industri furnitur.

Produksi kursi ini mulai masif pada 1970-an berkat penggunaan material plastik polipropilena yang lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan bahan kayu atau logam. Desainnya yang sederhana memungkinkan produksi dalam jumlah besar dengan biaya rendah, sehingga menjadi pilihan ideal untuk berbagai kebutuhan publik.

Seiring waktu, desain monoblok semakin disempurnakan oleh berbagai desainer dari seluruh dunia, yang menciptakan variasi warna, bentuk, dan ukuran tanpa mengorbankan fungsi utamanya.

Fungsi Sosial, dari Kondangan hingga Pemilu

Di Indonesia, kursi plastik ini hampir selalu hadir di acara hajatan seperti pernikahan, pengajian, hingga pesta rakyat. Fungsi praktisnya membuatnya cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari kursi tamu hingga keperluan dapur sederhana.

Selain itu, kursi monoblok juga sering digunakan di tempat pemilu sebagai simbol kesederhanaan dan efisiensi dalam mendukung logistik acara besar. Penggunaannya yang serba guna ini menjadikannya bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Tidak hanya di Indonesia, kursi plastik ini juga menjadi pilihan di banyak negara berkembang karena mudah diangkut, tidak memerlukan perawatan khusus, dan mampu bertahan dalam berbagai kondisi cuaca.

Perubahan Perspektif, dari Benda Sehari-Hari hingga Masuk Pameran Dunia

Kursi plastik yang dulu dianggap biasa saja kini diakui sebagai karya desain yang mendunia. Kesederhanaan bentuknya yang universal berhasil menyampaikan estetika minimalis yang sering dicari dalam desain modern.

Bahkan kursi monoblok juga tampil dalam pameran seni dunia. Dikutip dari Instagram @ussfeeds, pada 2024, kursi monobloc masuk dalam pameran CAADRIA di Singapura dalam karya "Neural Monobloc Black". Selain itu, Monobloc juga pernah dipamerkan di Vitra Design Museum pada 2017 dalam pameran "Monobloc- A Chair for the World"

Pameran seni dan desain di Eropa dan Amerika mulai menampilkan kursi monoblok sebagai simbol revolusi desain industri yang membawa perubahan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa seni tidak selalu harus rumit, melainkan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana di sekitar kita.

Pengakuan ini memberikan perspektif baru terhadap desain furnitur, di mana fungsi dan estetika dapat berjalan beriringan tanpa harus mahal atau eksklusif.

Peran Kursi Plastik dalam Ekologi Modern

Meskipun berbahan plastik, kursi monoblok kini juga dipandang sebagai solusi ramah lingkungan. Dengan desain monolitik tanpa sambungan, kursi ini mudah untuk didaur ulang dan menghasilkan limbah minimal selama proses produksinya.

Berbagai inovasi material mulai diterapkan, seperti penggunaan plastik daur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan. Produksi yang efisien juga membantu menghemat sumber daya alam dibandingkan dengan furnitur berbahan kayu.

Keberlanjutan ini menjadikan kursi plastik monoblok sebagai contoh bagaimana produk massal dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Masa Depan: Peran Kursi Plastik di Dunia Desain dan Teknologi

Kursi plastik monoblok tidak hanya berhenti sebagai ikon sejarah, tetapi terus menjadi inspirasi dalam inovasi desain dan teknologi. Berbagai seniman dan desainer terus mengeksplorasi cara baru untuk memanfaatkan desain klasik ini dalam konteks modern.

Penggunaan teknologi seperti pencetakan 3D memungkinkan penciptaan kursi yang lebih kompleks tanpa mengurangi kepraktisannya. Desain futuristik berbasis kursi monoblok juga menjadi bagian dari eksperimen seni kontemporer.

Masa depan kursi plastik tampaknya akan terus berkembang, menjadi saksi bisu dari perjalanan desain manusia yang menghubungkan fungsi, seni, dan teknologi.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apa itu kursi monoblok?

Kursi monoblok adalah kursi plastik yang dibuat dengan cetakan tunggal menggunakan bahan polipropilena.

2. Mengapa kursi ini dianggap ikon dunia?

Kursi ini merepresentasikan desain minimalis yang fungsional, estetis, dan ekonomis, serta diakui dalam pameran seni global.

3. Apa dampak kursi plastik terhadap lingkungan?

Produksi kursi plastik monoblok lebih ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan menghasilkan limbah minimal.

4. Bagaimana kursi plastik masuk ke dunia pameran seni?

Kesederhanaan desain dan dampaknya pada kehidupan sosial menjadikannya simbol perubahan dalam desain modern.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|