Tanda Postinor 2 Berhasil Mencegah Kehamilan, Kenali Reaksi Tubuh Setelah Konsumsi

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta Postinor 2 merupakan salah satu jenis kontrasepsi darurat yang banyak digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa proteksi. Obat ini mengandung hormon levonorgestrel dosis tinggi yang bekerja dengan cara menghambat ovulasi, mengganggu pergerakan sperma, atau mencegah implantasi.

Namun, banyak perempuan bertanya-tanya tentang apa saja tanda Postinor 2 berhasil bekerja dalam tubuh mereka setelah dikonsumsi. Memahami respons tubuh terhadap obat ini sangat penting untuk menilai efektivitasnya. 

Beberapa tanda Postinor 2 berhasil dapat dikenali dalam beberapa hari setelah konsumsi, seperti munculnya bercak darah (spotting), perubahan siklus menstruasi, nyeri perut ringan, atau bahkan mual. Tanda-tanda ini biasanya menunjukkan bahwa tubuh sedang merespons kandungan levonorgestrel, yang bekerja mengacaukan pola ovulasi.

Dalam Buku Saku Kesehatan Reproduksi Wanita oleh Etin Rohmatin, dkk., dijelaskan bahwa kontrasepsi darurat bekerja optimal jika dikonsumsi segera setelah hubungan seksual, karena efektivitasnya sangat bergantung pada kecepatan pemberian. 

Namun, penting juga untuk tidak langsung menyimpulkan dari satu gejala saja. Dalam buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi karya Biran Affandi, ditegaskan bahwa setiap wanita memiliki respons fisiologis yang berbeda terhadap hormon sintetis, sehingga keberhasilan Postinor 2 perlu diamati dari keseluruhan gejala yang timbul dan evaluasi menstruasi berikutnya. Oleh karena itu, pemahaman menyeluruh terhadap tanda Postinor 2 berhasil sangat penting agar tidak terjadi kesalahan persepsi yang bisa menimbulkan kecemasan atau ketidakpastian. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Kamis (17/7/2025). 

Pengertian Postinor 2 

Postinor 2 adalah kontrasepsi darurat berbasis hormon yang mengandung levonorgestrel, digunakan untuk mencegah kehamilan setelah terjadi hubungan intim suami istri tanpa perlindungan. Postinor 2 dikembangkan pertama kali di Hungaria dan diperkenalkan secara luas ke dunia medis pada pertengahan tahun 1990-an. 

Dalam studi berjudul Postinor: The Unique Method of Emergency Contraception Developed in Hungary (1995), dijelaskan bahwa Postinor 2 merupakan metode kontrasepsi oral darurat yang dirancang untuk mengintervensi proses ovulasi dan pembuahan, dengan efektivitas terbaik jika dikonsumsi sesegera mungkin setelah hubungan seksual berisiko. 

Levonorgestrel dalam Postinor 2 adalah progestin sintetik yang bekerja dengan berbagai mekanisme: menunda atau menghambat ovulasi, mengentalkan lendir serviks untuk menghalangi sperma masuk, serta mempengaruhi endometrium agar tidak mendukung implantasi. Meskipun bukan pengganti kontrasepsi reguler, Postinor 2 memberikan solusi cepat untuk keadaan darurat, terutama bagi mereka yang mengalami kegagalan kontrasepsi seperti kondom bocor, lupa minum pil KB, atau hubungan tanpa proteksi. 

Postinor 2 terdiri dari dua tablet levonorgestrel 0,75 mg yang dikonsumsi dalam interval waktu tertentu. Obat ini masuk dalam kategori over-the-counter (OTC) di beberapa negara, meskipun di banyak negara lain tetap memerlukan resep dokter. 

Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa tingkat kegagalan postinor kurang dari 1 persen berdasarkan uji klinis dari beberapa penelitian. Selain itu, efek samping dari postinor juga relatif sedikit. Dari studi klinis yang melibatkan beberapa wanita sebagai subjek penelitian, 10-20 persen mengalami efek samping berupa mual, dan 20-40 persen mengalami efek samping berupa pendarahan. 

Manfaat Postinor 2 

Postinor 2 memiliki beberapa manfaat penting sebagai metode kontrasepsi darurat yang diakui secara medis. Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai manfaat utamanya: 

1. Mencegah Kehamilan Setelah Hubungan Tanpa Proteksi 

Manfaat utama Postinor 2 adalah mencegah kehamilan setelah hubungan seksual yang tidak direncanakan atau tanpa pengaman. Hal ini penting terutama dalam kasus pemerkosaan, hubungan spontan, atau saat metode kontrasepsi lain gagal. 

2. Memberikan Waktu untuk Menentukan Kontrasepsi Jangka Panjang 

Penggunaan Postinor 2 memberikan jeda bagi wanita untuk mempertimbangkan metode kontrasepsi jangka panjang yang lebih stabil seperti pil KB kombinasi, IUD, atau implan. Ini sangat relevan bagi wanita muda atau yang belum siap menjalani kontrasepsi rutin. 

3. Tidak Menyebabkan Abortus atau Keguguran 

Berbeda dengan anggapan yang keliru, Postinor 2 bukanlah pil aborsi. Levonorgestrel tidak mampu menggugurkan kandungan jika sudah terjadi implantasi embrio. Hal ini ditegaskan dalam studi dari Hungaria yang menyatakan bahwa mekanisme kerjanya hanya efektif sebelum proses implantasi terjadi. 

4. Aman Digunakan Secara Umum Tanpa Risiko Fatal 

Menurut WHO dan berbagai jurnal medis, Postinor 2 secara umum aman digunakan, bahkan oleh wanita yang memiliki alergi terhadap metode hormonal lain, dengan pengawasan medis yang tepat. Efek samping yang timbul biasanya bersifat ringan seperti mual, pusing, atau perubahan siklus haid. 

5. Efektivitas Terbukti Secara Klinis 

Berdasarkan studi Postinor: The Unique Method of Emergency Contraception Developed in Hungary (1995), Postinor 2 telah diuji pada ribuan wanita dan terbukti efektif menurunkan kemungkinan kehamilan jika dikonsumsi maksimal 72 jam setelah hubungan. Efektivitasnya dapat menurun jika terjadi keterlambatan dalam konsumsi, tetapi tetap memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan tidak menggunakan apapun. 

Tanda Postinor 2 Berhasil 

Mengetahui tanda Postinor 2 berhasil menjadi hal penting bagi pengguna, agar tidak terjadi kekhawatiran berlebih atau kesalahan interpretasi terhadap reaksi tubuh. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai indikator keberhasilannya: 

1. Terjadinya Perubahan pada Siklus Menstruasi 

Salah satu tanda umum Postinor 2 berhasil adalah perubahan pada jadwal menstruasi. Haid bisa datang lebih awal atau terlambat dari biasanya. Perubahan ini biasanya bersifat sementara dan akan kembali normal pada siklus berikutnya. 

2. Munculnya Bercak Darah atau Pendarahan Ringan 

Spotting atau pendarahan ringan beberapa hari setelah mengonsumsi Postinor 2 adalah hal umum. Ini menandakan adanya perubahan hormonal akibat levonorgestrel yang memengaruhi dinding rahim dan siklus ovulasi. 

3. Tidak Terjadinya Gejala Kehamilan 

Dalam 2–3 minggu setelah konsumsi, ketiadaan tanda-tanda awal kehamilan seperti mual berlebihan, payudara sensitif, atau kram terus-menerus bisa menjadi indikasi bahwa Postinor 2 bekerja sesuai fungsinya. 

4. Tes Kehamilan Negatif 

Jika tes kehamilan dilakukan 14–21 hari setelah hubungan dan hasilnya negatif, itu adalah tanda paling pasti bahwa Postinor 2 telah berhasil mencegah kehamilan. 

5. Tidak Ada Implantasi Embrio 

Meskipun tidak terlihat langsung, keberhasilan Postinor 2 ditandai oleh kegagalan implantasi ovum di dinding rahim. Levonorgestrel dalam dosis tinggi merubah endometrium, sehingga tidak ramah terhadap pembuahan. 

Dosis Postinor 2 

Penggunaan dosis yang tepat sangat penting agar Postinor 2 dapat bekerja secara maksimal. Berikut adalah ketentuan umum mengenai dosisnya: 

1. Dosis Reguler Yakni Dua Tablet Levonorgestrel 0,75 mg 

Satu tablet dikonsumsi sesegera mungkin setelah hubungan seksual tanpa proteksi. Tablet kedua dikonsumsi 12 jam setelah tablet pertama. Namun, WHO juga menyetujui rejimen alternatif di mana kedua tablet bisa diminum bersamaan jika diperlukan. 

2. Waktu Optimal Konsumsi Adalah Maksimal 72 Jam Setelah Berhubungan 

Semakin cepat dikonsumsi, semakin tinggi efektivitasnya. Konsumsi dalam 24 jam pertama memberikan perlindungan hingga 95%. Efektivitas menurun menjadi sekitar 85% pada hari kedua, dan 58% pada hari ketiga. 

3. Kondisi Khusus Seperti Muntah Dalam 2 Jam 

Jika terjadi muntah dalam 2 jam setelah konsumsi tablet, maka dosis harus diulang karena ada kemungkinan levonorgestrel belum terserap tubuh. 

4. Tidak Direkomendasikan untuk Penggunaan Rutin 

Postinor 2 hanya boleh digunakan sebagai kontrasepsi darurat, bukan metode reguler. Konsumsi berulang dapat mengganggu siklus hormonal dan menurunkan efektivitasnya. 

5. Konsultasi Dokter untuk Kondisi Medis Tertentu 

Wanita dengan riwayat penyakit hati, darah tinggi tidak terkontrol, atau gangguan pembekuan darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Postinor 2. 

QnA Seputar Tanda Postinor 2 Berhasil 

Q: Apakah semua wanita akan mengalami tanda yang sama setelah minum Postinor 2? 

A: Tidak. Setiap wanita memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap levonorgestrel. Ada yang mengalami spotting, ada yang tidak. Yang terpenting adalah memantau siklus menstruasi dan hasil tes kehamilan. 

Q: Apakah pendarahan setelah minum Postinor 2 berarti berhasil? 

A: Belum tentu. Pendarahan ringan bisa disebabkan oleh perubahan hormonal, bukan jaminan bahwa kehamilan tidak terjadi. Maka dari itu, tetap lakukan tes kehamilan 2–3 minggu setelah konsumsi untuk memastikan. 

Q: Apakah saya tetap bisa hamil meski sudah minum Postinor 2? 

A: Ya, ada kemungkinan kecil. Jika ovulasi telah terjadi sebelum konsumsi, obat tidak bisa menghentikan proses pembuahan atau implantasi. Namun, risikonya tetap jauh lebih rendah dibanding tidak menggunakan kontrasepsi sama sekali. 

Q: Apakah haid yang terlambat selalu berarti hamil setelah minum Postinor 2? 

A: Tidak selalu. Keterlambatan haid bisa disebabkan oleh efek samping hormonal dari levonorgestrel. Jika keterlambatan melebihi 7 hari dari jadwal, segera lakukan tes kehamilan untuk konfirmasi. 

Q: Apakah Postinor 2 aman bagi remaja? 

A: Secara umum, aman digunakan oleh remaja dalam keadaan darurat. Namun, penggunaan berulang tanpa edukasi atau bimbingan medis bisa berdampak pada kestabilan hormonal dan perilaku seksual yang kurang bertanggung jawab. 

Sumber: 

  • Richter, Gedeon, dkk (1995). Postinor: The Unique Method of Emergency Contraception Developed in Hungary. 
  • Rohmatin, Etin, dkk. 2022. Buku Saku Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Eureka Media Aksara. 
  • Affandi, Biran. 2021. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 
Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|