Trik Merebus Telur agar Mudah Dikupas dan Tidak Terlalu Keras

1 month ago 30

Liputan6.com, Jakarta Merebus telur memang terlihat sederhana, namun untuk mendapatkan hasil yang mudah dikupas dan tekstur telur yang tidak terlalu keras memerlukan teknik dan perhatian khusus. Banyak orang sering mengalami kesulitan saat mengupas kulit telur yang menempel erat pada putih telur, atau telur yang terlalu matang sehingga teksturnya menjadi keras dan kurang nikmat. Oleh karena itu, mengetahui trik dan langkah yang tepat dalam merebus telur sangat penting agar hasilnya selalu memuaskan.

Selain itu, waktu perebusan dan perlakuan setelah merebus juga berpengaruh besar terhadap kemudahan mengupas kulit telur serta tekstur kuning telur yang dihasilkan. Dengan mengikuti beberapa tips dan trik yang akan dijelaskan di bawah ini, Anda bisa mendapatkan telur rebus yang sempurna, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kemudahan saat mengupasnya. Yuk, simak langkah-langkah lengkapnya!

1. Pilih Telur yang Tepat

Pemilihan telur yang tepat menjadi langkah awal yang sangat penting untuk mendapatkan hasil rebusan yang mudah dikupas. Telur yang sudah berumur sekitar satu sampai dua minggu cenderung lebih mudah dikupas dibandingkan dengan telur yang sangat segar. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia telur, kandungan air di dalamnya berkurang sehingga membran dalam telur menjadi lebih longgar dan mudah terlepas dari cangkangnya.

Selain itu, telur yang lebih tua juga memiliki kantong udara yang lebih besar di bagian ujungnya, yang membantu menciptakan ruang antara kulit dan putih telur sehingga memudahkan proses pengelupasan. Jika Anda membeli telur segar, sebaiknya simpan terlebih dahulu di kulkas selama beberapa hari sebelum direbus agar tekstur kulitnya lebih mudah dilepaskan. Pastikan juga memilih telur yang tidak retak atau cacat agar tidak mudah pecah saat direbus.

Memeriksa kesegaran telur juga bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan merendam telur di dalam air. Telur yang tenggelam dan tetap rata di dasar wadah biasanya masih segar, sementara telur yang mengapung menandakan sudah terlalu lama dan sebaiknya tidak digunakan untuk direbus.

2. Persiapkan Telur pada Suhu Ruang

Sebelum merebus, ada baiknya telur didiamkan terlebih dahulu hingga mencapai suhu ruang. Hal ini penting dilakukan agar perubahan suhu antara telur dan air rebusan tidak terlalu ekstrem, sehingga risiko telur pecah saat direbus dapat diminimalisir. Telur yang langsung dimasukkan dari kulkas ke air panas memiliki kemungkinan retak lebih besar karena perbedaan suhu yang drastis.

Selain mengurangi risiko pecah, membawa telur ke suhu ruang juga membantu proses perebusan agar lebih merata. Telur yang dingin dari kulkas membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai suhu matang, sehingga hasilnya bisa tidak merata antara bagian putih dan kuning telur. Dengan suhu telur yang sudah mendekati suhu ruang, perebusan menjadi lebih efisien dan hasilnya lebih konsisten.

Anda bisa mengeluarkan telur dari kulkas sekitar 15-30 menit sebelum akan direbus. Jika sedang terburu-buru, bisa juga merendam telur dalam air hangat selama beberapa menit untuk mempercepat proses mencapai suhu ruang, tapi jangan gunakan air yang terlalu panas agar telur tidak mulai matang sebelum waktunya.

3. Gunakan Air Dingin Saat Mulai Merebus

Memulai proses perebusan dengan memasukkan telur ke dalam air dingin adalah salah satu trik yang sangat efektif untuk mendapatkan hasil telur rebus yang sempurna. Dengan menggunakan air dingin, suhu telur dan air akan naik secara bersamaan, sehingga telur tidak mengalami perubahan suhu yang mendadak yang dapat menyebabkan retak. Cara ini juga membantu memasak telur secara merata dari luar ke dalam.

Selain itu, memasukkan telur ke air dingin juga membuat Anda bisa mengatur waktu perebusan dengan lebih tepat. Ketika air mulai mendidih, Anda bisa langsung mulai menghitung waktu agar telur matang sesuai keinginan, baik setengah matang maupun matang sempurna. Ini berbeda dengan memasukkan telur ke air yang sudah mendidih, di mana waktu perebusan harus dihitung dari saat telur masuk ke air panas dan bisa membuat hasilnya kurang konsisten.

Pastikan air yang digunakan cukup banyak untuk merendam seluruh telur, sekitar 1-3 cm di atas permukaan telur, agar panas tersebar merata dan telur tidak saling bertabrakan selama perebusan. Gunakan panci yang cukup besar untuk menghindari telur bertumpuk dan pecah.

4. Tambahkan Garam atau Cuka ke Air Rebusan

Menambahkan sedikit garam atau cuka ke dalam air rebusan ternyata memiliki manfaat yang cukup signifikan dalam proses merebus telur. Garam berfungsi untuk meningkatkan titik didih air sehingga telur bisa matang dengan lebih baik dan juga membantu memperkuat cangkang telur sehingga tidak mudah pecah selama perebusan. Selain itu, garam juga membantu mencegah putih telur keluar jika telur retak sedikit.

Sementara itu, cuka memiliki kandungan asam yang dapat membantu memecah protein pada membran dalam telur, sehingga kulit telur menjadi lebih mudah terlepas saat dikupas. Biasanya, cukup tambahkan satu sendok makan cuka ke dalam air rebusan agar mendapatkan efek ini. Cuka juga membantu mengurangi kemungkinan telur pecah dengan cara menguatkan cangkang secara kimiawi.

Kombinasi garam dan cuka dalam air rebusan menjadi trik sederhana namun efektif yang banyak digunakan oleh para koki dan ibu rumah tangga agar telur rebus tidak hanya mudah dikupas, tetapi juga memiliki tekstur yang baik dan kulit yang utuh.

5. Rebus dengan Api Sedang

Menggunakan api sedang saat merebus telur sangat dianjurkan agar proses perebusan berjalan dengan stabil dan telur tidak mudah pecah karena benturan. Jika menggunakan api besar, air akan mendidih dengan keras dan menyebabkan telur saling bertabrakan di dalam panci, sehingga kulitnya bisa retak dan putih telur keluar. Api sedang menjaga agar air mendidih perlahan dan suhu tetap stabil.

Selain itu, perebusan dengan api sedang memungkinkan panas merata masuk ke dalam telur secara perlahan, sehingga putih dan kuning telur matang dengan baik tanpa overcooked. Ini sangat penting untuk mendapatkan tekstur telur yang tidak terlalu keras dan kuning yang tetap lembut. Api yang terlalu besar juga bisa membuat telur matang tidak merata, dengan bagian luar keras dan bagian dalam masih kurang matang.

Pastikan juga untuk menggunakan panci yang cukup besar agar telur tidak terlalu berdesakan dan mudah bergerak ketika air mendidih. Jika perlu, gunakan sendok berlubang untuk mengaduk perlahan telur agar tidak saling bertabrakan selama perebusan.

6. Atur Waktu Perebusan Sesuai Tingkat Kematangan

Mengatur waktu perebusan sangat penting untuk mendapatkan telur dengan tingkat kematangan yang diinginkan, mulai dari setengah matang hingga matang sempurna. Untuk telur setengah matang dengan kuning telur yang masih agak cair, waktu yang ideal adalah sekitar 6-7 menit setelah air mulai mendidih. Pada waktu ini, putih telur sudah mulai menggumpal, tetapi kuning telur masih lembut dan creamy.

Sedangkan untuk telur rebus yang matang sempurna dengan kuning telur keras namun tidak berwarna abu-abu kehijauan, waktu perebusan yang disarankan adalah antara 9 hingga 12 menit. Memasak telur lebih dari 12 menit biasanya akan membuat kuning telur terlalu keras dan berwarna kehijauan akibat reaksi kimia antara zat besi dan sulfur, yang juga bisa menghasilkan bau tidak sedap.

Gunakan timer atau pengatur waktu agar proses perebusan dapat dikontrol dengan tepat dan hasilnya konsisten. Jangan lupa untuk segera mendinginkan telur setelah perebusan agar proses memasak berhenti dan tekstur telur tetap ideal.

7. Segera Rendam Telur dalam Air Es Setelah Direbus

Setelah telur selesai direbus, langkah penting berikutnya adalah segera merendamnya dalam air es atau air dingin. Tujuan dari perendaman ini adalah untuk menghentikan proses pemasakan yang masih berlangsung akibat panas residual di dalam telur. Dengan menghentikan proses memasak secara cepat, tekstur kuning telur tetap lembut dan tidak menjadi terlalu keras.

Selain itu, perendaman dalam air es juga membantu mengerutkan putih telur sehingga kulit telur menjadi lebih mudah terlepas saat dikupas. Air dingin membuat membran dalam telur mengerut dan terlepas dari cangkang, sehingga kulit bisa dikupas dengan lebih mudah tanpa merusak putih telur di dalamnya. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 5-10 menit.

Jika tidak memiliki es, Anda bisa menggunakan air keran dingin yang mengalir untuk mendinginkan telur dengan cepat. Pastikan telur benar-benar dingin sebelum mulai dikupas agar hasilnya optimal dan mudah.

8. Kupas Telur dengan Cara yang Benar

Mengupas telur dengan teknik yang tepat akan sangat membantu agar kulit telur tidak menempel dan putih telur tetap utuh. Cara yang paling umum adalah dengan mengetuk perlahan telur pada permukaan datar hingga kulitnya retak, kemudian menggulung telur tersebut agar retakan menyebar merata di seluruh permukaan. Dengan retakan yang merata, kulit akan lebih mudah terkelupas.

Mulailah mengupas dari bagian yang lebih lebar karena biasanya terdapat kantong udara yang membuat kulit lebih longgar dan mudah dilepaskan. Mengupas dari bagian ini akan memudahkan proses pengelupasan tanpa merusak bentuk telur. Jika kulit sulit terlepas, rendam telur sebentar dalam air dingin atau bilas di bawah air mengalir agar kulit lebih mudah lepas.

Hindari mengupas telur dengan cara dipaksa atau mengelupas terlalu cepat karena dapat merusak putih telur dan membuat telur menjadi kurang menarik. Bersabarlah dan gunakan teknik yang benar agar hasilnya maksimal.

Tips Tambahan

Selain tips utama di atas, ada beberapa trik tambahan yang bisa dicoba untuk mempermudah proses mengupas telur dan menjaga tekstur telur tetap enak. Salah satunya adalah menambahkan baking soda ke dalam air rebusan. Baking soda membantu meningkatkan pH air sehingga membran dalam telur melonggar dan kulit lebih mudah terlepas saat dikupas.

Alternatif lain adalah dengan mengukus telur daripada merebusnya. Mengukus telur selama 12-15 menit juga menghasilkan telur yang mudah dikupas dan tekstur yang lembut. Metode ini juga mengurangi risiko telur pecah karena tidak ada pergerakan air mendidih yang keras.

Jika setelah direbus kulit telur masih sulit dikupas, Anda bisa mencoba merendam telur dalam air hangat selama beberapa menit atau mengupasnya di bawah air mengalir. Air membantu melonggarkan kulit dan membuat proses pengelupasan lebih mudah tanpa merusak telur.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Merebus Telur

Q: Mengapa telur sulit dikupas setelah direbus?

A: Karena telur terlalu segar atau tidak direndam dalam air dingin setelah direbus.

Q: Berapa lama waktu ideal merebus telur agar kuningnya tidak terlalu keras?

A: Sekitar 9-12 menit untuk telur matang sempurna tanpa kuning terlalu keras.

Q: Apakah menambahkan garam ke air rebusan berpengaruh?

A: Ya, garam membantu mencegah telur pecah dan memudahkan pengelupasan kulit.

Q: Bisakah telur dikukus sebagai pengganti direbus?

A: Bisa, mengukus telur juga membuat kulit lebih mudah dikupas dan tekstur lebih lembut.

Q: Bagaimana cara mengetahui telur sudah cukup matang?

A: Gunakan timer sesuai waktu yang disarankan dan segera rendam dalam air dingin setelah matang.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|