1 Syaban 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Jadwal, Niat dan Keutamaannya

5 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, umat Islam menantikan bulan Syaban sebagai persiapan menuju Ramadhan. Syaban memiliki keutamaan tersendiri, terutama karena di bulan ini Rasulullah SAW sering melakukan puasa sunnah. Selain itu, terdapat malam istimewa, yakni Nisfu Syaban, yang dipercaya sebagai malam pengampunan dosa. Oleh karena itu, banyak umat Muslim yang ingin mengetahui kapan 1 Syaban 2025 dimulai serta bagaimana menjalankan amalan yang dianjurkan.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025. Penetapan ini dilakukan berdasarkan metode hisab falakiyah yang menunjukkan bahwa hilal berada di bawah ufuk, sehingga istikmal atau penyempurnaan bulan Rajab menjadi 30 hari dijadikan dasar dalam penentuan. Keputusan ini mengikuti pedoman Muktamar ke-34 NU yang menetapkan ilmu falak sebagai acuan dalam penentuan awal bulan hijriah.

Selain menentukan awal Syaban, umat Islam juga dianjurkan untuk mengetahui amalan utama di bulan ini. Salah satunya adalah puasa Syaban yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nihâyatuz Zain menjelaskan bahwa siapa saja yang berpuasa di bulan Syaban akan mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat. Oleh sebab itu, mengetahui niat dan tata cara ibadah di bulan ini menjadi hal yang penting.

1 Syaban 2025 Jatuh pada 31 Januari, Ini Penjelasannya

Lembaga Falakiyah PBNU mengumumkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah penghitungan posisi hilal pada 29 Rajab 1446 H atau 29 Januari 2025 M. Dari data hisab yang dihimpun, posisi hilal di seluruh Indonesia masih berada di bawah ufuk, sehingga hilal tidak memungkinkan untuk dirukyat.

Dalam surat keputusan LF PBNU yang ditandatangani oleh KH Simil Wafa dan H Asmu’i Mansur, disebutkan bahwa karena hilal belum memenuhi kriteria visibilitas, maka bulan Rajab digenapkan menjadi 30 hari. Oleh sebab itu, awal Syaban ditetapkan pada 31 Januari 2025.

“Sebagai tindak lanjutnya, maka awal Bulan Sya'ban 1446 H bertepatan dengan Jumat Pon 31 Januari 2025 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal,” demikian isi surat keputusan tersebut, dikutip dari NU Online pada Jumat (31/1/2025).

Keutamaan Bulan Syaban dan Amalan yang Dianjurkan

Bulan Syaban memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah sebagai bulan di mana amal manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan ini, terutama puasa.

Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihâyatuz Zain menjelaskan bahwa salah satu hikmah puasa di bulan Syaban adalah mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat. Selain itu, puasa Syaban juga menjadi bentuk persiapan fisik dan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunnah selain di bulan Syaban." (HR Muslim).

Tata Cara dan Niat Puasa Syaban

Puasa Syaban dapat dilakukan kapan saja dalam bulan ini, kecuali setelah tanggal 15 Syaban. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa setelah pertengahan bulan Syaban, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa berpuasa sebelumnya.

Niat Puasa Syaban

Berikut adalah niat puasa Syaban yang bisa dibaca sejak malam hari atau sebelum zawal (matahari tergelincir ke barat), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma sya’bâna lillâhi ta’âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Syaban karena Allah Ta’ala."

Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, berzikir, bersedekah, serta melakukan sholat malam, terutama di malam Nisfu Syaban.

Keutamaan dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban

Malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 Syaban, merupakan malam yang memiliki keistimewaan besar. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk sholat sunnah dan membaca doa-doa khusus.

Niat Sholat Nisfu Syaban

Sholat Nisfu Syaban terdiri dari dua rakaat dan dapat dilakukan sendiri atau berjamaah. Berikut adalah niat sholat Nisfu Syaban yang dapat dibaca sebelum melaksanakannya:

Niat Sholat Nisfu Syaban Sendiri:

اُصَلِّى سُنَّةً نِصْفِ شَعْبَانَ رَكَعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan nisfu syakbaana rakataini lillahi ta’ala.

Artinya: "Saya niat shalat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Setelah melaksanakan sholat, umat Islam dianjurkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali, dengan niat memohon umur panjang, rezeki yang berkah, dan keteguhan iman.

1. Kapan 1 Syaban 2025?

1 Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025, berdasarkan keputusan LF PBNU yang menggunakan metode hisab falakiyah.

2. Apakah boleh puasa setelah tanggal 15 Syaban?

Tidak dianjurkan berpuasa setelah tanggal 15 Syaban, kecuali bagi yang telah memiliki kebiasaan puasa sebelumnya.

3. Apa keutamaan malam Nisfu Syaban?

Malam Nisfu Syaban disebut sebagai malam pengampunan, di mana Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada umat yang berdoa dan beristigfar.

4. Bagaimana cara menjalankan puasa Nisfu Syaban?

Puasa Nisfu Syaban dilakukan seperti puasa sunnah lainnya, dengan niat di malam hari atau sebelum zawal jika belum makan dan minum sejak Subuh.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|