Liputan6.com, Jakarta Tahun 2025 membawa banyak pembaruan dalam tren arsitektur hunian, terutama bagi pecinta rumah bergaya minimalis. Salah satu tren yang mencuri perhatian adalah rumah minimalis 1 lantai tanpa atap konvensional. Model rumah ini tampil unik, fungsional, dan memadukan estetika modern dengan efisiensi ruang.
Tanpa menggunakan atap berbentuk pelana atau limas, rumah-rumah ini biasanya mengusung desain datar (flat roof). Selain menonjolkan gaya arsitektur yang bersih dan futuristik, rumah tanpa atap juga memudahkan pemanfaatan bagian atas bangunan sebagai rooftop garden atau area santai. Tren ini sangat cocok untuk rumah di lahan terbatas namun tetap mengutamakan kenyamanan dan keindahan.
1. Rumah Tanpa Atap Bergaris Tegas dengan Tampilan Futuristik
Desain rumah tanpa atap atau dengan dak beton memiliki ciri khas berupa garis tegas dan struktur geometris yang kuat, menciptakan kesan modern dan futuristik. Fasad bangunan diperkuat elemen garis horizontal dan vertikal yang berpadu dengan palet warna monokrom seperti putih, abu-abu tua, dan aksen hitam. Teras depan biasanya dibuat menyatu dengan dak melalui kanopi beton, menciptakan transisi mulus antara eksterior dan interior. Interiornya mengusung konsep terbuka, dengan ruang tamu, dapur, dan ruang makan dalam satu garis lurus tanpa sekat penuh.
Plafon tinggi dan lantai bermotif batu alam menjaga kesejukan ruang, didukung bukaan jendela lebar berbahan aluminium hitam matte untuk cahaya alami dan ventilasi silang. Di bagian belakang, area semi-terbuka dengan pergola dan decking kayu berfungsi sebagai tempat bersantai atau berkumpul keluarga. Dak beton di atas rumah dimanfaatkan untuk kebutuhan fungsional seperti ruang jemur atau taman rooftop kecil. Rumah ini sangat ideal untuk lahan terbatas di kota besar karena tampil bersih, efisien, dan tetap mengutamakan kenyamanan.
2. Konsep Tropis Minimalis dengan Bukaan Lebar Tanpa Atap
Rumah satu lantai bergaya tropis modern kini mengusung kombinasi dak beton dan bukaan jendela lebar untuk mendukung pencahayaan alami maksimal. Desain ini sangat ideal untuk daerah panas seperti Jakarta dan Surabaya karena menciptakan kenyamanan termal tanpa ketergantungan pada AC. Atap datar difungsikan sebagai pelindung tambahan yang memperkecil risiko bocor serta mempermudah integrasi talang air tersembunyi. Warna eksterior seperti putih tulang atau krem lembut dipilih agar panas matahari tidak terlalu terserap ke dalam dinding.
Ventilasi silang diciptakan melalui peletakan jendela dan pintu yang berseberangan dengan arah angin dominan. Teknologi kaca low-E digunakan untuk menyaring sinar UV dan menjaga ruang tetap sejuk sepanjang hari. Elemen tropis seperti taman depan dengan pohon palem mini dan foyer berkanopi beton mempercantik sekaligus menambah fungsi transisi ruang. Sementara itu, dak beton atas bisa menjadi secondary skin untuk kanopi tanaman rambat, menjadikan rumah tetap hijau, adem, dan cocok untuk keluarga urban yang menginginkan kesan tropis dalam balutan minimalis modern.
3. Rumah Kompak Urban Style dengan Teras
Desain rumah kompak bergaya urban mengutamakan efisiensi ruang tanpa mengorbankan estetika maupun kenyamanan, sangat cocok untuk keluarga muda di lingkungan perkotaan yang padat. Fasad rumah menggunakan dak beton sebagai elemen utama, dengan garis tegas yang menciptakan kesan modern dan dinamis. Kombinasi warna abu muda, kayu ekspos, dan aksen mustard memberikan kontras visual yang hidup namun tetap seimbang. Teras kecil di bagian depan beratap dak beton dapat difungsikan sebagai tempat duduk santai atau parkir motor, menambah nilai guna tanpa menambah luas bangunan.
Interior rumah dirancang terbuka dengan partisi setengah badan dari kaca atau gypsum agar cahaya tetap mengalir bebas. Area dapur menyatu dengan ruang makan menggunakan kitchen set minimalis untuk memaksimalkan kepraktisan. Atap datar dimanfaatkan sebagai rooftop santai dengan dek kayu tahan cuaca dan pagar beton rendah sebagai pelindung. Tangga besi diletakkan tersembunyi di bagian belakang rumah untuk menjaga estetika fasad depan, menjadikan desain ini pilihan ideal bagi gaya hidup praktis dan modern di atas lahan terbatas.
4. Hunian Bergaya Industrial Modern dengan Finishing Beton Ekspos
Gaya industrial modern semakin diminati pada tahun 2025 karena tampilannya yang natural dan menggunakan material mentah seperti beton ekspos, besi, dan kayu daur ulang. Rumah satu lantai dengan atap dak beton ini menawarkan estetika raw yang tetap nyaman dan fungsional. Permukaan dinding dibiarkan tidak diaci halus, dipadukan dengan jendela berbingkai besi hitam untuk menciptakan kontras visual yang tegas. Konsep ini sangat cocok bagi pecinta desain kontemporer yang menginginkan suasana unik, maskulin, dan berkarakter kuat.
Teras depan dan atap dak difungsikan sebagai ruang terbuka multifungsi, seperti tempat bersantai atau bercocok tanam dengan furnitur semen cetak. Pencahayaan alami diperkuat oleh jendela kaca besar dan plafon tinggi yang memungkinkan cahaya masuk hingga ke area terdalam. Interior mengusung lantai semen poles, dinding setengah ekspos, dan lampu gantung bergaya pipa hitam sebagai aksen khas. Atap dak yang kokoh mendukung beban tambahan seperti panel surya atau sistem penampungan air, menjadikan rumah ini ramah lingkungan dan fleksibel untuk ekspansi di masa depan.
5. Desain Lantai Terbuka dengan Konektivitas Ruang Tanpa Sekat
Tren rumah tanpa atap atau dak beton satu lantai kini berkembang ke arah desain open plan yang menghilangkan sekat permanen antar ruang. Konsep ini menggabungkan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur dalam satu area luas yang menyatu, hanya dipisahkan secara visual oleh furnitur. Dak beton digunakan sebagai atap utama, memungkinkan langit-langit tinggi dan pemasangan skylight di beberapa titik strategis. Hasilnya adalah ruang dalam yang terang, lega, dan terasa mengalir dari satu zona ke zona lain tanpa hambatan.
Warna interior seperti putih gading dan abu muda dipilih untuk memperkuat kesan luas dan bersih. Perabotan bergaya minimalis dengan bentuk simpel dan warna senada menjaga nuansa keterbukaan tetap hangat dan terisi. Sirkulasi udara dioptimalkan lewat jendela horizontal memanjang, ventilasi silang, dan lubang pencahayaan dari atap dak. Pintu geser kaca besar yang menghubungkan area dalam dengan halaman belakang semakin menambah fleksibilitas ruang, menjadikannya ideal untuk keluarga dengan anak kecil yang butuh area bermain tanpa gangguan level bertingkat.
6. Rumah Simpel Simetris dengan Aksen Kayu dan Beton
Desain simetris masih menjadi pilihan favorit karena menciptakan kesan seimbang, rapi, dan harmonis secara visual, terutama saat dikombinasikan dengan dak beton dan elemen kayu. Bangunan biasanya berbentuk kotak memanjang dengan pintu utama di tengah, dikelilingi oleh jendela simetris di kedua sisi. Dak beton menyatu dengan struktur dinding utama, menghasilkan tampilan monolitik yang kokoh dan modern. Kombinasi ini memberi citra rumah yang bersih, stabil, dan tertata secara proporsional.
Warna dominan seperti abu muda dan putih dikombinasikan dengan ornamen kayu pada pintu dan lis jendela untuk menyeimbangkan kesan dingin dari beton. Interior rumah dirancang fungsional, dengan perabot modular yang hemat ruang dan mudah ditata ulang. Satu sisi dinding diberi aksen kayu untuk menciptakan kehangatan visual di dalam ruangan. Halaman depan pun dirancang simetris, dengan paving dan pot tanaman tertata rapi, sementara dak beton digunakan sebagai media pemasangan lampu eksterior yang menyinari seluruh sisi rumah tanpa tambahan atap konvensional.
7. Rumah Lahan Miring dengan Dak Bertingkat dan Split Level
Apabila lahannya berkontur miring, rumah dak satu lantai bisa dirancang dengan sistem split level yang menghasilkan dimensi ruang unik tanpa perlu membangun dua lantai penuh. Struktur bangunan mengikuti kontur tanah secara alami, menciptakan perbedaan ketinggian antar-ruangan yang dihubungkan oleh tangga pendek. Dak beton menjadi pilihan ideal karena kemampuannya menahan beban, tahan cuaca, serta fleksibel dalam pengaplikasian bentuk atap. Fasad rumah dibuat dengan permainan volume sesuai elevasi tanah, sementara bagian depan diberi dak datar yang sekaligus berfungsi sebagai kanopi carport.
Interior rumah dibagi menjadi zona atas dan bawah, contohnya ruang tamu dan kamar tidur di level atas, sedangkan dapur serta ruang makan berada di level bawah. Setiap zona terhubung melalui tangga pendek dengan railing kayu atau besi minimalis untuk menjaga kesan terbuka. Dak atap di bagian tertinggi dapat difungsikan sebagai balkon atau rooftop kecil untuk bersantai sambil menikmati pemandangan. Desain split level seperti ini sangat cocok diterapkan di area perbukitan atau kavling sisa dengan kemiringan alami, sekaligus memberikan solusi estetika yang fungsional dan hemat lahan.
8. Rumah Putih Mediterania Modern
Rumah ini mengambil elemen khas Mediterania seperti lengkungan dan batu alam. Namun, atap konvensional diganti dengan desain datar yang ramping. Warna putih mendominasi untuk memberi kesan luas dan bersih. Tampilan sangat cocok untuk iklim tropis.
Interior rumah mengandalkan cahaya alami dari taman dalam. Material seperti terakota menambah kesan hangat dan elegan. Fasad terlihat ringan namun tetap kokoh. Model ini memadukan gaya Eropa dengan kesederhanaan modern.
9. Rumah Grid dengan Roster Beton
Fasad rumah menggunakan roster beton untuk menggantikan pagar atau sekat. Elemen ini memberi kesan terbuka dan “bernapas”. Tanpa atap miring, struktur rumah terlihat lebih ramping. Cocok untuk lingkungan padat dan tropis.
Roster membantu sirkulasi udara tetap lancar sepanjang hari. Tata letak interior menyatu dengan taman kering atau void. Pencahayaan alami masuk dari berbagai sudut. Desain ini hemat energi dan estetis.
10. Rumah Terbuka dengan Sliding Wall
Desain ini menggunakan dinding geser yang dapat dibuka total ke arah luar. Konsep terbuka ini menyatukan ruang dalam dan luar rumah. Atap datar menjaga privasi namun tetap memberikan kesan lapang. Ideal untuk keluarga yang aktif dan menyukai kegiatan outdoor.
Tata ruang bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan cuaca. Bukaan besar memperlancar aliran udara alami. Rumah terasa artistik dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Gaya ini juga mudah disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang.
People Also Ask (FAQ)
1. Apa kelebihan atap dak dibanding atap genteng?
Atap dak lebih tahan lama, mudah dibersihkan, dan bisa dimanfaatkan sebagai rooftop atau area tambahan.
2. Apakah dak beton cocok untuk rumah 1 lantai?
Sangat cocok, terutama untuk rumah modern minimalis karena memberikan tampilan bersih dan struktur kuat.
3. Berapa biaya tambahan untuk membangun dak beton?
Rata-rata lebih mahal dari genteng, namun efisien dalam jangka panjang karena minim perawatan dan multifungsi.
4. Apakah rumah dak cocok di daerah panas?
Ya, jika dikombinasikan dengan ventilasi dan insulasi yang baik agar suhu dalam rumah tetap sejuk.
5. Apakah dak bisa dibuat taman atau tempat duduk?
Bisa, selama struktur bangunan cukup kuat dan diberi lapisan waterproof serta pagar pengaman.