Liputan6.com, Jakarta Awal tahun 2025 diwarnai dengan serangkaian kecelakaan tragis yang merenggut banyak korban jiwa. Dalam rentang waktu kurang dari sebulan, tiga insiden besar terjadi di berbagai daerah, mulai dari Tol Cipularang, Kota Batu, hingga Gerbang Tol Ciawi. Faktor utama dalam kecelakaan ini bervariasi, mulai dari truk yang tidak kuat menanjak hingga bus wisata yang mengalami rem blong.
Kecelakaan pertama terjadi di ruas Tol Cipularang KM 97+200, ketika sebuah truk mendadak mundur saat menanjak dan menghantam lima kendaraan lainnya. Beberapa hari kemudian, sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar mengalami rem blong dan menabrak belasan kendaraan di Kota Batu. Tak lama berselang, insiden paling fatal terjadi di Gerbang Tol Ciawi, di mana truk bermuatan galon air menghantam bangunan tol dan menyebabkan delapan orang meninggal dunia.
Ketiga kecelakaan ini memicu perhatian publik, terutama karena melibatkan kendaraan besar dan menimbulkan dampak yang cukup luas. Bagaimana kronologi kecelakaan ini terjadi? Berikut adalah informasinya, dirangkum Liputan6, Rabu (5/2).
Truk Tak Kuat Menanjak, Mundur dan Hantam 5 Kendaraan di Tol Cipularang
Kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 97+200 arah Bandung terjadi pada pukul 09.11 WIB. Insiden ini melibatkan lima kendaraan, yaitu satu truk, satu bus, satu mobil travel, dan dua minibus pribadi.
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, truk yang sedang melaju di jalur menanjak tiba-tiba kehilangan tenaga dan mundur secara tidak terkendali. Dalam pergerakannya, truk menghantam kendaraan di belakangnya dan menyebabkan tabrakan beruntun.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, dua orang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Rodjak Purwakarta. Arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat sebelum akhirnya normal kembali setelah seluruh kendaraan dievakuasi ke bahu jalan.
"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini dan berdasarkan data sementara, terdapat dua korban luka dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Rodjak Purwakarta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar, Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Pasteur, Bandung, Agni Mayvinna kepada Liputan6.
Bus Pariwisata di Kota Batu Rem Blong, Hantam Belasan Kendaraan
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari SMK TI Bali Global Badung mengalami kecelakaan di Jalan Imam Bonjol, Kota Batu, pada 8 Januari 2025 sekitar pukul 19.15 WIB. Insiden ini terjadi di jalur turunan dengan elevasi curam sekitar 5-7 derajat.
Menurut hasil investigasi awal, bus mengalami rem blong sehingga sopir kehilangan kendali. Kendaraan besar ini langsung melaju tanpa pengereman, menghantam enam mobil dan sepuluh sepeda motor sebelum akhirnya berhenti. Detik-detik kecelakaan sendiri terekam kamera CCTV di lokasi dan viral di media sosial.
Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu orang mengalami luka berat dan sembilan lainnya luka ringan. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kondisi teknis bus serta faktor lain yang memicu kecelakaan ini.
"Tiba-tiba menabrak beberapa kendaraan di depannya, kayak remnya blong. Yang saya lihat itu empat mobil yang ditabrak, dua motor yang kena," ujar Kusnari, yang merupakan warga setempat dan saksi mata kejadian, mengutip ANTARA.
Diungkap Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, bukti rem blong bus semakin kuat karena di aspal sekitar lokasi kejadia tidak ditemukan tanda-tanda pengereman.
"Jadi, cukup curam, tanpa adanya pengereman tentu akan berakibat fatal bagi kendaraan di depannya," katanya, dikutip dari ANTARA.
Truk Bermuatan Galon Hancurkan Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas
Kecelakaan maut di awal 2025 berikutnya terjadi di Gerbang Tol Ciawi pada 5 Februari 2025 tengah malam, pada pukul 23:30 WIB. Sebuah truk bermuatan galon air mineral mengalami rem blong saat melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.
Kendaraan besar ini tidak dapat dikendalikan dan langsung menghantam bangunan gerbang tol, menghancurkan beberapa pos transaksi e-toll serta menyeret kendaraan yang tengah melakukan pembayaran. Tiga kendaraan langsung terbakar di lokasi kejadian, sementara tiga lainnya mengalami kerusakan parah.
Sebanyak delapan orang meninggal dunia dalam insiden ini, sementara 11 lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban dilarikan ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan perawatan. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab utama kecelakaan, termasuk kemungkinan kelalaian pengemudi atau faktor teknis dari truk yang terlibat.
Disampaikan Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, kecelakan tersebut menimbulkan kerusakan di beberapa mobil yang terlibat hingga terbakar. Akibat kecelakaan tersebut, 8 korban dinyatakan meninggal dunia dan 11 mengalami luka-luka hebat.
"Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol) tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan," ujar Eko dikutip dari ANTARA.
Polisi Gunakan Traffic Accident Analysis untuk Investigasi
Dalam upaya mengungkap penyebab pasti kecelakaan, pihak kepolisian menerapkan metode Traffic Accident Analysis (TAA). Teknologi ini memungkinkan petugas untuk merekonstruksi kejadian secara digital dan menentukan faktor utama yang menyebabkan kecelakaan.
Pada kecelakaan di Kota Batu, analisis awal menunjukkan tidak adanya jejak pengereman, menguatkan dugaan bahwa sistem rem bus benar-benar tidak berfungsi. Sementara itu, di Tol Cipularang, pemeriksaan lebih lanjut dilakukan untuk mengevaluasi kondisi truk yang mengalami gangguan daya saat menanjak.
Investigasi terhadap kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi juga mencakup pemeriksaan dokumen perawatan kendaraan serta uji kelayakan operasional truk. Hasil akhir penyelidikan akan diumumkan setelah semua data terkumpul.
Langkah Preventif untuk Mencegah Kecelakaan Serupa
Serangkaian kecelakaan ini menjadi peringatan bagi pengemudi dan pihak terkait agar lebih waspada dalam berkendara, terutama di jalur dengan risiko tinggi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kejadian serupa antara lain:
Pemeriksaan berkala pada kendaraan berat, khususnya sistem pengereman dan daya mesin sebelum melakukan perjalanan jauh. Penerapan sistem pengamanan tambahan, seperti jalur penyelamat di turunan tajam untuk mengantisipasi kendaraan yang kehilangan kendali.
Edukasi kepada pengemudi tentang teknik mengemudi di medan berat serta prosedur darurat jika terjadi kegagalan sistem. Pihak kepolisian dan pengelola jalan tol juga akan melakukan evaluasi terhadap rute-rute dengan risiko kecelakaan tinggi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi insiden serupa di masa depan.
People Also Ask (FAQ)
1. Apa penyebab utama kecelakaan di Tol Cipularang?
Penyebab utama kecelakaan di Tol Cipularang adalah truk yang tidak kuat menanjak dan akhirnya mundur hingga menabrak lima kendaraan di belakangnya.
2. Berapa jumlah korban kecelakaan di Kota Batu?
Kecelakaan bus di Kota Batu menyebabkan empat orang meninggal dunia, satu korban luka berat, dan sembilan orang luka ringan.
3. Mengapa kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi begitu fatal?
Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi fatal karena truk mengalami rem blong dan menghantam bangunan tol serta kendaraan yang tengah melakukan transaksi e-toll.
4. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kecelakaan serupa?
Pencegahan dapat dilakukan dengan perawatan rutin kendaraan, peningkatan sistem keamanan di jalan, serta edukasi bagi pengemudi kendaraan berat.