4 Jenis Ular yang Aktif di Malam Hari, Kenali Perilaku dan Habitatnya

Liputan6.com, Jakarta - Banyak hewan beraktivitas ketika matahari terbenam, termasuk beberapa jenis ular yang mengandalkan kegelapan untuk berburu dan bergerak dengan aman. Kebiasaan nocturnal ini umumnya dipilih untuk menghindari predator, menghemat energi, dan mencari mangsa yang juga aktif di malam hari. Pada banyak wilayah, terutama daerah kering atau iklim panas, aktivitas malam membuat ular mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Meski keberadaan ular sering dianggap menakutkan, memahami pola aktivitasnya dapat membantu manusia hidup berdampingan secara lebih aman. Termasuk mengenali jenis ular yang aktif di malam hari, habitatnya, serta ciri-cirinya. Dengan begitu, Anda dapat melakukan tindakan pencegahan saat berada di area yang rawan ditemui ular.

Liputan6.com akan mengulas lebih dalam beberapa spesies ular nocturnal dari berbagai sumber kredibel, termasuk laman satwa internasional seperti A-Z Animals dan NatureMapping. Selain sebagai tambahan wawasan, informasi ini juga berguna untuk pengelolaan lingkungan, edukasi, dan pencegahan konflik manusia–ular, Minggu (7/12/2025).

Salah satu contoh ular nocturnal yang paling dikenal adalah night snake, anggota keluarga Colubridae yang banyak ditemukan di Amerika Utara. Menurut A-Z Animals serta NatureMapping, ular ini tersebar dari Kanada bagian selatan, wilayah barat Amerika Serikat hingga Meksiko. Habitatnya beragam: gurun, padang rumput, daerah berbatu hingga hutan.

Night snake memiliki panjang sekitar 12–26 inci, bertubuh kecil, dengan warna abu-abu hingga cokelat muda serta bercak gelap di sepanjang punggung. Ciri khasnya adalah dua bercak besar di pangkal kepala yang tampak seperti “kalung”, serta pupil mata berbentuk elips yang menegaskan sifat nocturnalnya. Meski mengandung bisa, venom ular ini sangat lemah dan tidak berbahaya untuk manusia.

Ada sedikitnya 17 jenis night snake yang tercatat dalam genus Hypsiglena, seperti:

• Texas Night Snake (Hypsiglena jani)
• California Night Snake (Hypsiglena ochrorhyncha)
• San Diego Night Snake (Hypsiglena ochrorhyncha klauberi)
• Baja California Night Snake
• Oregon Night Snake, dan lainnya.

Sebagian spesies ini memiliki wilayah sebaran yang sempit, seperti yang hanya ditemukan di California. Perilaku utamanya adalah bersembunyi di bawah batu atau serasah pada siang hari, kemudian keluar pada senja dan malam untuk berburu kadal, telur reptil, atau amfibi.

2. Brown Tree Snake (Boiga irregularis)

Dari teks Queensland Environment, brown tree snake juga merupakan salah satu jenis ular yang aktif di malam hari. Ular ini memiliki tubuh ramping, kepala lebar dengan mata besar, serta warna tubuh cokelat hingga kemerahan dengan pola silang gelap.

Brown tree snake banyak ditemukan di kawasan pesisir Queensland, Asia Tenggara, Papua Nugini, dan beberapa wilayah Pasifik. Pada malam hari, ia memanjat pohon mencari burung, telur, cicak, serta hewan kecil lainnya. Meski termasuk ular colubrid berbisa ringan, gigitannya tidak mematikan bagi manusia, tetapi dapat memicu rasa sakit pada area luka.

Perilaku nokturnal ini membuat brown tree snake sering masuk ke rumah atau atap bangunan untuk memburu tokek dan cicak, sehingga termasuk salah satu spesies yang sering berkonflik dengan manusia.

Meskipun tidak semua, banyak jenis python bersifat aktif di malam hari, termasuk carpet python sebagaimana dijelaskan dalam sumber Queensland Environment. Python tidak berbisa, tetapi membunuh mangsa melalui lilitan (constriction). Pada malam hari, python umumnya turun dari pohon atau keluar dari area persembunyian untuk berburu tikus, burung, dan mamalia kecil.

Carpet python, yang dapat tumbuh hingga 4 meter, adalah contoh python nocturnal yang umum ditemukan di Australia. Perilaku aktif malamnya sering membuat ular ini masuk ke area pemukiman untuk mencari hewan pengerat, sehingga kerap dijumpai di langit-langit rumah atau sekitar kandang ternak.

4. Red-bellied Black Snake – Kadang Aktif di Malam Hari

Meski lebih sering beraktivitas di siang hari, red-bellied black snake berdasarkan teks Queensland Environment juga dapat aktif pada malam hari, terutama di daerah berhawa hangat. Ular ini berwarna hitam mengilap dengan perut merah hingga merah muda dan umumnya ditemukan dekat rawa, sungai, dan hutan basah.

Ular ini berbisa dan dapat membahayakan manusia, meski sifatnya cenderung menghindari konflik. Aktivitas malamnya lebih sering terjadi ketika suhu malam cukup hangat, memungkinkan ular tetap aktif tanpa kehilangan banyak energi.

Beberapa alasan biologis dan ekologis mengapa jenis ular yang aktif di malam hari cukup banyak, antara lain:

1. Menjaga suhu tubuh

Ular adalah hewan berdarah dingin. Di wilayah gurun atau iklim panas, bergerak pada malam hari membantu mereka menghindari suhu ekstrem.

2. Sifat mangsa

Banyak mangsa seperti kadal kecil, katak, dan beberapa jenis mamalia kecil lebih aktif pada malam hari.

3. Menghindari predator

Dengan berburu di malam hari, ular memiliki peluang yang lebih besar untuk bergerak tanpa terlihat.

4. Adaptasi visual dan sensorik

Ular nocturnal umumnya memiliki pupil elips vertikal dan indera penciuman sangat tajam untuk membantu navigasi dan berburu dalam gelap.

1. Apakah semua ular nocturnal berbahaya?

Tidak. Banyak ular nocturnal, termasuk night snake dan brown tree snake, memiliki bisa lemah atau tidak membahayakan manusia.

2. Apa ciri ular yang aktif di malam hari?

Ciri umumnya adalah pupil berbentuk elips, perilaku bersembunyi siang hari, serta keluar berburu setelah gelap.

3. Mengapa ular masuk ke rumah saat malam hari?

Biasanya karena mencari makanan seperti tikus, cicak, atau burung, serta mencari tempat yang hangat atau lembap.

4. Apa yang harus dilakukan jika melihat ular di malam hari?

Jangan mendekat. Jaga jarak, amankan hewan peliharaan, dan hubungi petugas penanganan ular jika diperlukan.

5. Mengapa ular berbisa ringan tetap dianggap harus dihindari?

Karena gigitan ular apa pun dapat menyebabkan luka, infeksi, dan reaksi tubuh tertentu. Selalu perlakukan ular dengan hati-hati.