Liputan6.com, Jakarta - Pantun tidak sekadar rangkaian kata berima, melainkan medium ekspresi perasaan yang diwariskan lintas generasi. Dalam budaya Indonesia, pantun kerap menjadi cara halus untuk menyampaikan pesan yang sulit diucapkan secara langsung, termasuk rasa cinta kepada sosok ibu.
Seiring peringatan Hari Ibu dan momen reflektif keluarga, pantun kembali mendapat tempat sebagai bentuk ungkapan kasih yang sederhana namun bermakna. Banyak orang memilih pantun karena mampu memadukan doa, penghormatan, serta rasa terima kasih dalam balutan bahasa yang lembut. Simak kumpulan pantun cinta untuk ibu berikut ini.
Pantun Doa Anak untuk Kesehatan dan Umur Panjang Ibu
Pantun sering digunakan sebagai sarana menyampaikan doa yang tulus dan penuh harap kepada ibu.
1. Pergi ke taman memetik melati,
Harumnya lembut terbawa angin.
Ya Tuhan jaga selalu ibu kami,
Sehat dan panjang umur hingga akhir nanti.
2. Pagi hari burung bernyanyi,
Menyambut mentari yang berseri.
Dalam doa yang tak pernah berhenti,
Nama ibu selalu kami sertai.
3. Air jernih mengalir ke muara,
Sejuk terasa menenangkan hati.
Semoga ibu selalu diberi cahaya,
Sehat raga dan damai hati.
4. Menanam bunga di halaman rumah,
Disiram hujan tumbuh perlahan.
Doa anak takkan pernah lelah,
Untuk ibu tercinta sepanjang zaman.
5. Langit cerah tanpa mendung,
Burung beterbangan mencari makan.
Doa kami mengiringi langkahmu,
Ibu sehat dalam lindungan Tuhan.
Pantun Cinta tentang Pengorbanan Ibu Sejak Dini
Pantun menjadi refleksi atas pengorbanan ibu yang sering luput dari perhatian sehari-hari.
6. Pagi hari menanak nasi,
Sambil menyapu halaman rumah.
Ibu berkorban tanpa henti,
Demi anak tumbuh penuh berkah.
7. Menyusuri sungai mencari ikan,
Air dingin menyentuh kaki.
Kasih ibu tak terucapkan,
Mengalir tulus sepanjang hari.
8. Menjahit kain hingga larut,
Demi baju anak tercinta.
Lelah ibu tak pernah surut,
Meski raga meminta jeda.
9. Matahari tenggelam di barat,
Malam datang penuh cerita.
Pengorbanan ibu takkan tamat,
Hingga anak dewasa sempurna.
10. Membawa air dari sumur tua,
Meski bahu terasa berat.
Ibu jalani semua duka,
Agar anak hidup bermartabat.
Pantun Ungkapan Terima Kasih untuk Ibu
Pantun menjadi cara halus menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam.
11. Membaca buku di sore hari,
Ditemani angin yang sepoi.
Terima kasih ibu tercinta,
Atas kasih yang tak terganti.
12. Jalan pagi menyusuri taman,
Bunga mekar aneka warna.
Tanpa ibu aku takkan paham,
Arti cinta yang sesungguhnya.
13. Memetik buah di kebun tua,
Hasil kerja penuh kesabaran.
Terima kasih atas segalanya,
Ibu cahaya dalam kehidupan.
14. Menyusun kata menjadi cerita,
Ditulis dengan hati yang jujur.
Rasa syukur tak cukup kata,
Untuk ibu penuh ketulusan luhur.
15. Menyambut senja di tepi pantai,
Ombak datang silih berganti.
Terima kasih ibu tak terhingga,
Jasamu abadi di relung hati.
Pantun Cinta tentang Ketulusan Kasih Ibu
Kasih ibu sering digambarkan sebagai cinta tanpa syarat.
16. Air hujan jatuh perlahan,
Menyuburkan tanah gersang.
Kasih ibu tulus tanpa alasan,
Menguatkan jiwa sepanjang zaman.
17. Bintang bersinar di langit malam,
Menerangi jalan yang sepi.
Cinta ibu selalu mendalam,
Menuntun anak dalam sunyi.
18. Menyimpan benih di tanah subur,
Dirawat penuh kesabaran.
Kasih ibu begitu jujur,
Tak berharap balasan.
19. Pagi cerah menyapa hari,
Udara segar menenangkan.
Ibu mencintai tanpa pamrih,
Dalam diam penuh pengorbanan.
20. Pelita kecil di ruang gelap,
Menjadi terang penuntun arah.
Cinta ibu tak pernah lenyap,
Meski waktu terus melangkah.
Pantun Harapan Anak untuk Kebahagiaan Ibu
Pantun juga menjadi media menyampaikan harapan akan kebahagiaan ibu.
21. Pergi ke ladang memetik padi,
Hasil panen disimpan rapi.
Semoga ibu selalu bahagia,
Menjalani hari penuh harmoni.
22. Jalan setapak menuju desa,
Dihiasi pepohonan rindang.
Harapanku ibu selalu ceria,
Hidup tenang tanpa bimbang.
23. Menyusun bunga dalam vas kaca,
Terlihat indah menyejukkan.
Semoga senyum ibu terjaga,
Dalam setiap langkah kehidupan.
24. Angin sepoi membawa damai,
Menyentuh wajah dengan lembut.
Bahagia ibu jadi doa kami,
Tak pernah luput dari niat tulus.
25. Mentari pagi menyinari bumi,
Membuka hari penuh asa.
Harapan anak sederhana ini,
Ibu bahagia sepanjang masa.
Pantun Cinta Ibu sebagai Sumber Kekuatan Anak
Ibu kerap menjadi sumber kekuatan di masa sulit.
26. Mendaki bukit penuh batu,
Nafas terengah namun bertahan.
Doa ibu jadi penguatku,
Saat hidup penuh ujian.
27. Menyusuri malam yang sunyi,
Bulan setia menemani.
Nasihat ibu selalu mengisi,
Menguatkan hati yang goyah ini.
28. Perahu kecil di laut luas,
Ombak datang silih berganti.
Ibu adalah jangkar terkuat,
Penjaga arah dalam hidup ini.
29. Menanam pohon di tanah kering,
Disiram harapan tiap hari.
Kata ibu selalu mengiring,
Menguatkan langkah anaknya berdiri.
30. Cahaya pagi menyibak gelap,
Memberi harapan baru.
Ibu hadir sebagai penopang tetap,
Dalam setiap jatuh dan bangun hidupku.
Pantun Rindu Anak kepada Ibu
Pantun menjadi sarana menyalurkan rindu yang terpendam.
31. Burung terbang ke ranting tua,
Hinggap sejenak melepas lelah.
Rindu anak pada ibunya,
Tak lekang meski jarak memisah.
32. Menatap foto di meja kayu,
Kenangan hadir mengalun perlahan.
Ibu selalu dalam rinduku,
Meski waktu terus berjalan.
33. Jalan jauh penuh cerita,
Langkah kaki terasa sepi.
Rindu ini untuk ibu tercinta,
Menyapa hati setiap hari.
34. Menyusun surat penuh kata,
Ditulis dengan perasaan dalam.
Rindu ibu tak pernah sirna,
Meski terpisah ruang dan malam.
35. Senja datang membawa sunyi,
Langit jingga penuh makna.
Rindu pada ibu kembali mengisi,
Menghangatkan jiwa yang merana.
Pantun Nasihat Ibu dalam Kehidupan Anak
Pantun mencerminkan nasihat ibu yang membentuk karakter anak.
36. Meniti jalan penuh duri,
Langkah pelan tetap dijaga.
Pesan ibu selalu di hati,
Menjadi pedoman sepanjang usia.
37. Membaca tanda di langit biru,
Cuaca berubah tanpa aba.
Nasihat ibu menuntunku,
Menghadapi hidup apa adanya.
38. Menyusun batu jadi jembatan,
Agar mudah menyeberang sungai.
Ibu ajarkan kesabaran,
Saat rintangan datang bertubi-tubi.
39. Menanam padi di musim hujan,
Menunggu waktu penuh sabar.
Nasihat ibu penuh kebaikan,
Menjadi bekal menghadapi dunia lebar.
40. Jalan panjang menuju tujuan,
Langkah mantap tanpa ragu.
Petuah ibu jadi pegangan,
Saat aku mencari arah hidupku.
Pantun Cinta Ibu dalam Kehidupan Sehari-hari
Pantun menggambarkan peran ibu yang dekat dengan keseharian anak.
41. Pagi hari menyeduh teh,
Harumnya menenangkan jiwa.
Sentuhan ibu sederhana,
Namun penuh cinta bermakna.
42. Menyiapkan bekal sebelum berangkat,
Senyum ibu mengiringi doa.
Kasih ibu hadir begitu dekat,
Dalam rutinitas penuh makna.
43. Membersihkan rumah bersama,
Tawa kecil menemani kerja.
Cinta ibu terasa nyata,
Dalam hal kecil sehari-hari saja.
44. Menunggu anak pulang petang,
Di depan rumah dengan sabar.
Ibu setia tanpa pamrih,
Menjadi pelabuhan paling benar.
45. Menutup hari dengan cerita,
Duduk bersama penuh hangat.
Cinta ibu sederhana,
Namun kuat dan tak tergantikan.
Pantun Doa Anak agar Ibu Selalu dalam Lindungan Tuhan
46. Pantun penutup berisi doa sebagai bentuk pengharapan tertinggi.
Menatap langit penuh bintang,
Malam hening penuh makna.
Doaku hanya satu tentang ibu,
Selalu dilindungi Yang Maha Kuasa.
47. Menyusuri waktu yang terus berjalan,
Hari berganti tanpa henti.
Semoga ibu dalam perlindungan Tuhan,
Kini dan sampai akhir nanti.
48. Menyimpan harap dalam doa,
Dipanjatkan dengan penuh iman.
Ibu selalu dalam rahmat-Nya,
Aman dan tenteram sepanjang zaman.
49. Cahaya lilin di ruang sunyi,
Menyala perlahan penuh arti.
Doa anak tulus mengiringi,
Langkah ibu setiap hari.
50. Menutup mata sebelum terlelap,
Nama ibu terucap lirih.
Semoga Tuhan selalu menjaga,
Ibu tercinta penuh kasih.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Pantun Cinta untuk Ibu
1. Apa makna pantun cinta untuk ibu?
Pantun cinta untuk ibu merupakan ungkapan kasih, doa, dan penghormatan anak kepada ibu dalam bentuk sastra berima.
2. Kapan pantun untuk ibu biasanya digunakan?
Pantun sering digunakan saat Hari Ibu, acara keluarga, atau momen refleksi untuk menyampaikan perasaan secara halus.
3. Mengapa pantun efektif menyampaikan rasa cinta pada ibu?
Karena pantun menggabungkan keindahan bahasa, emosi, dan pesan moral dalam bentuk yang mudah diterima.
4. Apakah pantun untuk ibu harus formal?
Tidak. Pantun dapat bersifat sederhana, santai, atau menyentuh selama pesan kasih tersampaikan.
5. Apakah pantun ibu masih relevan di era digital?
Ya. Pantun tetap relevan sebagai bentuk ekspresi budaya yang dapat dibagikan secara digital maupun lisan.

23 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417775/original/018109600_1763546370-pexels-minan1398-793012.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452333/original/070580300_1766396382-ide_kebun_cantik_meski_jarang_disiram.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452417/original/009848000_1766398954-ide_jualan_tahun_baru__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452167/original/061722600_1766388177-Jualan_di_depan_SD__Gemini_AI_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5452596/original/012323500_1766409712-PSBS_Biak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452580/original/004529800_1766407339-1001796530.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342854/original/002615400_1757402192-barba.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/2239150/original/012381600_1528187204-20180606IQ_Indonesia_Vs_Thailand_26.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452203/original/051408700_1766390409-Gemini_Generated_Image_n68ooln68ooln68o_2.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5449796/original/035480200_1766115641-20251218BL_Thailand_Vs_Vietnam_Final_Sepak_Bola_SEA_Games_2025-14.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444094/original/039150600_1765771005-Gemini_Generated_Image_75ioxz75ioxz75io.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452313/original/004893400_1766395479-Gemini_Generated_Image_fue90wfue90wfue9_2.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450737/original/033432100_1766158004-IMG_3186.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452307/original/012031900_1766394893-ide_jualan__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4342385/original/051470200_1677661353-miguel-bautista-2Q0oMf2crnE-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452251/original/043479300_1766392209-model_gelang_emas_stacking__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452458/original/026186800_1766400662-Futsal_Indonesia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452551/original/056547600_1766405638-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_19.00.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452210/original/033920800_1766390775-model_kebun_sayur_di_rumah__12_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452515/original/092964200_1766403899-ATK_BOLANET_BRI_SUPER_LEAGUE_BIG_MATCH.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)