7 Inspirasi Contoh Desain Label Makanan Kekinian untuk Branding Produkmu

5 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Memilih desain label makanan yang tepat itu penting banget, lho! Bayangkan, di antara ratusan produk di rak supermarket, label makanan adalah "salesperson" bisu yang pertama kali dilihat konsumen. Desain yang menarik bisa jadi penentu apakah produk Anda dilirik atau terabaikan. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa 70% konsumen memutuskan membeli produk karena tertarik dengan desain labelnya. 

Tren desain label makanan selalu berubah seiring waktu. Dulu, label cenderung sederhana dan informatif. Sekarang, desain label makanan lebih kreatif, personal, dan memperhatikan estetika. Label makanan bukan hanya sekadar wadah informasi, tapi juga media branding yang kuat. Dalam hitungan detik, konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak. Oleh karena itu, desain label yang tepat bisa meningkatkan loyalitas brand dan penjualan produk Anda.

Desain label makanan yang efektif harus mampu menyampaikan informasi produk secara jelas dan menarik. Elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan meliputi logo dan identitas brand, skema warna yang tepat, tipografi yang mudah dibaca, visual dan ilustrasi yang relevan, informasi produk yang lengkap dan akurat, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Selain itu, material dan finishing label juga perlu diperhatikan agar tampilannya semakin premium.

Berikut adalah 7 inspirasi contoh desain label makanan yang sedang tren di 2025, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/4/2025).

Perkembangan zaman membuat banyak makanan dari luar negeri berakulturasi dengan rasa dan kemasan budaya kita. Salah satunya sebuah warung di Panglima Polim, Jakarta, yang mengawinkan mi ramen asal Jepang dengan mi ayam.

1. Die-Cut Label yang Artistik

Die-cut label adalah label dengan bentuk custom yang dipotong sesuai kontur desain atau elemen visual produk. Teknik ini memberikan kesan premium dan perhatian pada detail, membuat produk lebih mudah dikenali di rak, dan menciptakan pengalaman unboxing yang unik. Contohnya, label cookies dengan bentuk label mengikuti bentuk kue, label saus dengan bentuk label menyerupai bentuk bahan utama, atau label kopi dengan bentuk label yang unik dan eye-catching.

Untuk mengimplementasikan die-cut label, pastikan bentuknya melengkapi bentuk kemasan dan pertimbangkan aspek produksi serta biayanya. Fokuslah pada bentuk yang menonjolkan produk dan tetap mudah dibaca. Jangan sampai bentuk yang unik justru mengalahkan informasi penting pada label.

Keunggulan die-cut label terletak pada kemampuannya untuk menarik perhatian konsumen. Bentuk yang tidak biasa membuat produk Anda lebih mudah diingat dan dibedakan dari kompetitor. Namun, pastikan desain tetap relevan dengan produk dan target pasar.

Contoh desain label makanan dengan teknik die-cut bisa berupa label keripik dengan bentuk label yang menyerupai keripik, atau label cokelat dengan bentuk label yang menyerupai batangan cokelat.

2. Label Transparan atau Clear Background

Label transparan atau clear background memungkinkan konsumen melihat produk di dalamnya. Keunggulannya adalah menunjukkan transparansi dan kejujuran brand, memperlihatkan warna dan tekstur produk asli, serta menciptakan desain minimalis yang elegan. Contohnya, label selai dengan label transparan yang menampilkan buah asli, label granola dengan visibilitas bahan-bahan, atau label minuman dengan efek layering.

Saat menggunakan label transparan, pilih material label yang berkualitas tinggi dan pertimbangkan visibilitas teks di atas produk. Kombinasikan dengan elemen grafis yang subtle agar tidak terlalu ramai dan tetap memberikan informasi penting.

Label transparan cocok untuk produk makanan yang ingin menonjolkan kualitas dan keaslian bahan bakunya. Desain ini memberikan kesan modern dan bersih, sehingga sesuai untuk produk makanan premium.

Contoh lain adalah label madu dengan background transparan yang menampilkan madu asli di dalamnya, atau label teh dengan label transparan yang menampilkan daun teh.

3. Desain Label dengan Pola (Pattern)

Desain label dengan pola (pattern) menggunakan pengulangan motif atau pola yang mencerminkan karakteristik produk. Keunggulannya adalah menciptakan identitas visual yang kuat dan mudah diingat, menambah dimensi dan tekstur pada kemasan, serta menyampaikan pesan tentang produk melalui visual. Contohnya, label teh dengan pola daun atau bunga, label keripik dengan pola bahan baku, atau label roti dengan pola gandum atau biji-bijian.

Pilih pola yang relevan dengan produk atau filosofi brand. Pertimbangkan ukuran dan repetisi pola agar tidak terlalu ramai. Jaga keseimbangan antara pola dan informasi produk agar tetap mudah dibaca.

Pola pada label dapat memperkuat kesan brand dan meningkatkan daya tarik produk. Pilih pola yang unik dan sesuai dengan target pasar.

Contoh lainnya adalah label permen dengan pola yang ceria dan menarik, atau label biskuit dengan pola yang klasik dan elegan.

4. Label dengan Bentuk Geometris dan Abstrak

Label dengan bentuk geometris atau abstrak menciptakan visual modern dan eye-catching. Keunggulannya adalah menciptakan tampilan kontemporer dan minimalis, lebih mudah diingat karena keunikannya, dan menarik perhatian dengan bentuk non-konvensional. Contohnya, label cokelat dengan elemen geometris, label snack dengan bentuk abstrak, atau label madu dengan bentuk heksagonal.

Sesuaikan bentuk dengan target audiens dan kategori produk. Pertimbangkan kesederhanaan untuk keterbacaan dan gunakan kontras warna untuk menonjolkan bentuk.

Bentuk geometris dan abstrak memberikan kesan modern dan inovatif. Desain ini cocok untuk produk makanan yang ingin tampil beda dan menargetkan konsumen muda.

Contoh lain adalah label minuman dengan bentuk segitiga atau lingkaran, atau label kue dengan bentuk yang unik dan artistik.

5. Label Bergaya Vintage dan Retro

Label bergaya vintage dan retro mengingatkan pada era lampau. Keunggulannya adalah membangkitkan rasa nostalgia dan kehangatan, menyampaikan kesan resep turun-temurun dan tradisional, serta menciptakan diferensiasi di tengah tren modern. Contohnya, label kue dan biskuit dengan nuansa tahun 50-an, label saus dan bumbu dengan gaya label klasik, atau label alkohol dengan sentuhan art deco.

Riset era spesifik untuk referensi otentik dan kombinasikan elemen vintage dengan sentuhan modern. Perhatikan tipografi era yang dipilih agar sesuai dengan tema.

Gaya vintage memberikan kesan klasik dan elegan. Desain ini cocok untuk produk makanan yang ingin menyampaikan pesan tentang kualitas dan sejarah.

Contoh lainnya adalah label kopi dengan desain vintage yang menampilkan gambar petani kopi, atau label teh dengan desain vintage yang menampilkan gambar bunga.

6. Label dengan Kontras Warna yang Bold

Label dengan kombinasi warna kontras yang berani dan eye-catching menciptakan dampak visual yang kuat di rak, mempermudah identifikasi varian produk, dan menarik segmen demografis tertentu (seperti Gen Z). Contohnya, label jus dengan warna-warna cerah, label kopi dengan kombinasi hitam dan aksen warna terang, atau label es krim dengan palet warna vibrant.

Gunakan warna yang sesuai dengan kategori produk dan pastikan kontras tidak mengganggu keterbacaan. Pertimbangkan psikologi warna dalam keputusan pembelian.

Warna yang bold dan kontras dapat meningkatkan daya tarik visual produk. Pilih kombinasi warna yang tepat untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Contoh lainnya adalah label permen dengan kombinasi warna merah dan kuning, atau label snack dengan kombinasi warna biru dan hijau.

7. Label Ilustratif dan Hand-Drawn

Label dengan ilustrasi tangan atau elemen yang tampak hand-drawn memberikan kesan artisanal. Keunggulannya adalah menciptakan kesan handcrafted dan personal, menceritakan kisah melalui visual, dan memberikan diferensiasi dan karakter unik. Contohnya, label organik dengan ilustrasi tanaman, label artisanal dengan sketsa proses pembuatan, atau label makanan tradisional dengan ilustrasi budaya.

Pilih gaya ilustrasi yang sesuai dengan karakter produk dan pertimbangkan keseimbangan antara ilustrasi dan teks. Gunakan ilustrasi untuk menggambarkan bahan atau proses pembuatan.

Ilustrasi hand-drawn memberikan kesan unik dan personal. Desain ini cocok untuk produk makanan yang ingin menyampaikan pesan tentang kualitas dan keaslian.

Contoh lainnya adalah label selai dengan ilustrasi buah-buahan, atau label roti dengan ilustrasi proses pembuatan roti.

Kesimpulannya, memilih contoh desain label makanan yang tepat sangat penting untuk kesuksesan produk Anda. Eksplorasi berbagai gaya dan jangan takut bereksperimen! Yang terpenting adalah konsistensi brand dan desain label yang tidak hanya menarik, tetapi juga fungsional dan informatif. Terapkan inspirasi desain yang sesuai dengan karakter produk makanan Anda dan lihat bagaimana penjualan Anda meningkat!

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|