Liputan6.com, Jakarta - Daun singkong merupakan salah satu bahan pangan tradisional yang banyak dikonsumsi di berbagai daerah di Indonesia. Rasanya yang khas serta kandungan gizinya yang tinggi membuat daun singkong sering diolah menjadi berbagai masakan rumahan. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa daun singkong mengandung racun alami yang perlu dihilangkan sebelum dikonsumsi.
Racun pada daun singkong berasal dari senyawa sianida yang dapat membahayakan kesehatan jika tidak diolah dengan benar. Konsumsi daun singkong yang masih mengandung racun dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga keracunan ringan. Oleh karena itu, proses pengolahan yang tepat menjadi hal yang sangat penting.
Banyak orang menghindari daun singkong karena khawatir akan kandungan racunnya. Padahal, dengan teknik sederhana dan mudah dilakukan di rumah, daun singkong bisa diolah menjadi makanan yang aman dan lezat. Kunci utamanya terletak pada proses pembersihan dan pemasakan yang benar.
Dengan memahami cara menghilangkan racun secara tepat, daun singkong tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga tetap nikmat saat diolah. Berikut tujuh trik efektif menghilangkan racun pada daun singkong agar aman dan tetap lezat saat disajikan, Minggu (28/12/2025).
1. Memilih Daun Singkong Muda dengan Tekstur yang Lebih Lunak
Pemilihan daun singkong menjadi langkah awal yang sangat menentukan. Daun singkong muda umumnya memiliki kandungan racun yang lebih rendah dibandingkan daun yang sudah tua. Selain itu, teksturnya lebih lunak sehingga lebih mudah diolah.
Daun muda juga memiliki rasa yang tidak terlalu pahit. Hal ini memudahkan proses pengolahan tanpa perlu teknik yang terlalu rumit. Dengan memilih daun yang tepat sejak awal, risiko racun berlebih dapat diminimalkan.
Ciri daun singkong muda biasanya berwarna hijau cerah dan tangkainya masih lentur. Daun seperti ini lebih aman dan menghasilkan masakan yang lebih enak.
2. Mencuci Daun Singkong dengan Air Mengalir hingga Benar-Benar Bersih
Mencuci daun singkong tidak boleh dilakukan secara asal. Proses pencucian bertujuan menghilangkan kotoran, getah, dan sebagian zat berbahaya yang menempel di permukaan daun. Gunakan air mengalir agar sisa getah benar-benar hilang.
Cuci daun satu per satu sambil diremas ringan. Cara ini membantu membuka pori-pori daun sehingga racun lebih mudah keluar saat dimasak. Pastikan tidak ada bagian daun yang terlewat saat dicuci.
Proses pencucian yang baik akan memengaruhi hasil akhir masakan. Daun singkong yang bersih akan lebih aman dan tidak meninggalkan rasa pahit berlebih.
3. Merebus Daun Singkong dengan Air Banyak dan Api Besar
Merebus merupakan tahap paling penting untuk menghilangkan racun pada daun singkong. Gunakan air dalam jumlah banyak agar racun larut sempurna ke dalam air rebusan. Rebus dengan api besar agar proses penguapan racun berjalan maksimal.
Saat merebus, biarkan panci terbuka tanpa penutup. Hal ini penting agar uap racun dapat keluar dan tidak kembali mengendap pada daun. Rebus daun hingga teksturnya empuk dan warnanya berubah lebih gelap.
Air rebusan pertama wajib dibuang dan tidak boleh digunakan kembali. Racun yang larut dalam air akan ikut terbuang sehingga daun singkong lebih aman dikonsumsi.
4. Menambahkan Garam atau Daun Aromatik saat Perebusan
Menambahkan garam ke dalam air rebusan dapat membantu menarik keluar racun dari daun singkong. Garam juga membantu mengurangi rasa pahit alami pada daun. Penggunaan garam sebaiknya secukupnya agar tidak memengaruhi rasa akhir masakan.
Selain garam, daun aromatik seperti daun salam atau serai juga bisa ditambahkan. Bahan ini membantu menetralisir aroma langu yang sering muncul pada daun singkong. Hasilnya, daun singkong menjadi lebih sedap saat diolah.
Kombinasi air panas, garam, dan daun aromatik membuat proses penghilangan racun lebih efektif. Daun singkong pun siap diolah menjadi berbagai hidangan.
5. Memeras dan Membilas Ulang Daun Singkong Setelah Direbus
Setelah direbus, daun singkong sebaiknya diperas dengan lembut untuk mengeluarkan sisa air rebusan. Langkah ini membantu mengurangi sisa racun yang mungkin masih tertinggal. Jangan memeras terlalu keras agar tekstur daun tidak rusak.
Setelah diperas, bilas kembali daun singkong dengan air bersih. Proses ini memastikan tidak ada sisa racun atau aroma pahit yang tertinggal. Daun singkong pun menjadi lebih netral dan siap dimasak.
Langkah ini sering dianggap sepele, tetapi sangat berpengaruh pada rasa dan keamanan. Daun singkong akan terasa lebih ringan dan tidak pahit.
6. Mengolah Daun Singkong dengan Teknik Masak yang Tepat
Pengolahan lanjutan juga memengaruhi keamanan daun singkong. Teknik memasak seperti ditumis, dimasak santan, atau dijadikan gulai membantu memastikan daun matang sempurna. Proses pemanasan lanjutan membantu menghilangkan sisa racun yang mungkin masih ada.
Hindari mengolah daun singkong setengah matang. Pastikan daun benar-benar matang agar aman dikonsumsi. Penggunaan bumbu yang cukup juga membantu memperkaya rasa daun singkong.
Teknik masak yang tepat tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga meningkatkan kelezatan hidangan. Daun singkong bisa menjadi menu favorit keluarga jika diolah dengan benar.
7. Tidak Menyimpan Daun Singkong Mentah Terlalu Lama
Daun singkong mentah sebaiknya tidak disimpan terlalu lama. Semakin lama disimpan, kandungan racun dan getahnya bisa meningkat. Jika tidak langsung diolah, sebaiknya daun direbus terlebih dahulu sebelum disimpan.
Daun singkong yang sudah direbus dapat disimpan di lemari pendingin dalam wadah tertutup. Cara ini lebih aman dibandingkan menyimpan daun mentah. Saat akan digunakan, daun tinggal diolah kembali.
Penyimpanan yang tepat membantu menjaga kualitas dan keamanan daun singkong. Dengan begitu, daun tetap aman dan siap digunakan kapan saja.
Pertanyaan Umum yang Sering Diajukan
1. Apakah semua daun singkong mengandung racun?
Ya, semua daun singkong mengandung racun alami, namun kadarnya berbeda tergantung usia daun dan cara pengolahan.
2. Apakah daun singkong bisa langsung dimasak tanpa direbus?
Tidak disarankan karena perebusan adalah langkah utama untuk menghilangkan racun.
3. Berapa lama waktu merebus daun singkong agar aman?
Umumnya 10–15 menit dengan api besar dan air banyak sudah cukup untuk mengurangi racun.
4. Apakah air rebusan daun singkong boleh digunakan kembali?
Tidak, air rebusan harus dibuang karena mengandung racun yang larut.

10 hours ago
12
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456616/original/032009200_1766910014-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4981525/original/090926300_1730042570-Mees.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456636/original/063628600_1766912661-pot3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456623/original/053931500_1766911637-unnamed_-_2025-12-28T154512.442.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456598/original/074748100_1766907300-Gemini_Generated_Image_dnzo83dnzo83dnzo_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3360412/original/099753900_1611719068-asian-woman-squeezing-pimples-her-face-skin-care-lifestyle-concept_2034-2023.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448953/original/045259600_1766043029-young-woman-applying-anti-dandruff-product.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303803/original/004567900_1754127311-anna-barabanova-D2RlVIBazeY-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429809/original/092733700_1764645012-000_32RQ793.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400184/original/044015200_1762068222-InShot_20251102_134540718.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4028933/original/005013400_1653055495-front-close-view-white-flour-with-wooden-spoon-inside-outside-brown-bowl-gray-background.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4035208/original/006769000_1653635186-pinjol_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427463/original/032259100_1764389259-Tomas_Trucha_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3205096/original/047971700_1597119165-Tarik_Tunai_GoPay_di_ATM_BCA__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307861/original/026520700_1754487526-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_20.27.15.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429073/original/001791400_1764572941-John_Herdman.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355482/original/010492400_1758338914-q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456433/original/076534600_1766886064-1000740809.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438395/original/049115500_1765287524-Lebah.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)