Liputan6.com, Jakarta Hunian di desa tidak harus selalu terlihat konvensional. Kini, rumah-rumah di pedesaan mulai mengadaptasi konsep minimalis modern tanpa meninggalkan sentuhan alam yang tenang dan asri. Salah satu ciri khas rumah di desa yang semakin banyak diminati adalah teras terbuka yang luas serta taman mini yang membuat suasana rumah menjadi sejuk dan nyaman.
Kombinasi desain minimalis dengan elemen natural seperti tanaman hijau, pot tanah liat, bebatuan, dan furniture rotan menciptakan atmosfer yang harmonis. Rumah seperti ini tidak hanya nyaman untuk ditinggali, tetapi juga bisa menjadi ruang refleksi yang menenangkan di tengah aktivitas harian. Kehadiran teras dan taman juga memperluas fungsi ruang, baik sebagai tempat bersantai, menerima tamu, maupun bercocok tanam ringan.
Berikut ini adalah 8 model rumah minimalis di desa yang dilengkapi teras dan taman mini, lengkap dengan visualisasi dan nuansa yang bisa menjadi inspirasi renovasi atau pembangunan rumah impianmu.
1. Rumah Satu Lantai dengan Teras Beton dan Tanaman Tropis
Model rumah ini menampilkan desain sederhana namun tetap kuat secara visual. Terasnya dibuat dari lantai beton yang halus dan bersih, dilengkapi dua kursi kayu dan meja bundar kecil untuk bersantai. Atap teras menggunakan material seng minimalis dengan rangka baja ringan.
Di sekeliling teras, terdapat taman kecil yang ditata dengan tanaman tropis seperti palem kuning, lidah mertua, dan bunga kamboja mini. Taman ini dilengkapi jalan setapak batu alam yang membimbing langsung ke pintu utama rumah. Kombinasi warna abu-abu, putih, dan hijau tanaman menciptakan kesan segar namun tetap elegan.
Rumah seperti ini cocok untuk lahan terbuka yang banyak terkena sinar matahari. Selain mudah dirawat, desain ini juga fungsional untuk berkumpul keluarga atau menghabiskan waktu sore dengan segelas teh dan semilir angin desa.
2. Rumah Leter L dengan Teras Tengah Privat dan Taman Dalam
Rumah berbentuk L memungkinkan kamu memiliki area privat di tengah rumah yang bisa dijadikan teras. Teras diletakkan di sudut dalam bangunan, terlindung dari pandangan luar dan cocok untuk digunakan sebagai ruang baca atau relaksasi pagi hari.
Taman mini di sisi teras berisi rumput jepang, satu pohon kamboja, serta beberapa tanaman hias dalam pot tanah liat. Kombinasi ini memberikan rasa damai dan keintiman dalam rumah, seolah menghadirkan taman pribadi di tengah hunian.
Desain ini sangat ideal untuk kamu yang ingin memiliki ruang outdoor yang tenang tanpa harus berhadapan langsung dengan jalan atau tetangga. Tersedia pula ruang untuk menambahkan lampu taman atau kolam kecil sebagai pelengkap suasana.
3. Rumah Kayu Minimalis dengan Teras Gantung dan Pot Gantung
Rumah berbahan kayu tampil alami dan menyatu dengan lingkungan pedesaan. Model ini memiliki teras depan yang menjorok sedikit dari bangunan utama, menciptakan efek teras gantung. Struktur terbuat dari kayu jati atau meranti dengan finishing natural yang memperkuat nuansa etnik.
Di sepanjang atap teras digantung pot-pot kecil berisi sirih gading, petunia, atau tanaman hias gantung lainnya. Pot-pot ini memberikan warna dan dinamika vertikal pada fasad rumah yang sebenarnya sederhana. Area bawah teras juga bisa dihiasi bebatuan koral atau stepping stone.
Teras gantung ini sangat cocok bagi rumah yang berada di dataran tinggi atau tepi sawah. Selain memberi keindahan, desain ini juga meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami ke dalam rumah.
4. Rumah Minimalis Atap Miring dengan Taman Vertikal
Desain rumah atap miring memberi tampilan modern dan futuristik, bahkan di desa. Bagian depannya dilengkapi teras yang dinaungi atap setengah miring dan dinding beton putih minimalis. Lantai teras menggunakan keramik kasar anti-slip dengan sentuhan motif batu alam.
Salah satu sisi dinding teras dihiasi taman vertikal yang memanfaatkan rak besi susun berisi pot-pot kecil berisi lidah mertua, sirih, dan tanaman merambat. Ini membuat area kecil tetap terlihat hijau tanpa memakan banyak tempat.
Konsep taman vertikal ini sangat cocok untuk lahan sempit namun tetap ingin memiliki elemen hijau. Selain mempercantik tampilan, juga berfungsi sebagai penyejuk alami sekaligus pelindung dari sinar matahari langsung.
5. Rumah Bata Ekspos dengan Teras Panjang dan Taman Koral
Rumah ini menonjolkan elemen alami melalui penggunaan bata merah ekspos pada dinding luar. Teras memanjang sepanjang fasad depan, membuatnya ideal untuk kegiatan sosial seperti menerima tamu atau duduk santai bersama keluarga besar.
Taman mini di depan teras ditata menggunakan batu koral putih dan abu-abu, dipadukan dengan tanaman palem, aglaonema, dan bonsai kecil. Elemen ini menciptakan kontras alami yang tetap harmonis dengan tekstur bata ekspos.
Model rumah ini memberi nuansa hangat dan tradisional, sangat cocok untuk kamu yang ingin menggabungkan desain klasik dengan gaya hidup minimalis modern.
6. Rumah Panggung Semi Beton dengan Taman Herbal
Model rumah panggung memberikan sirkulasi udara lebih baik, cocok untuk iklim tropis pedesaan. Rumah ini berdiri setinggi satu meter dari tanah dan memiliki tangga kecil menuju teras yang cukup luas.
Teras menggunakan papan kayu dengan pegangan sederhana dari besi hollow. Di depannya, taman mini ditanami tanaman herbal seperti kemangi, mint, serai, dan daun pandan yang selain indah juga bermanfaat untuk dapur.
Desain seperti ini sangat ideal untuk kamu yang senang bercocok tanam ringan. Selain memberikan nuansa sejuk dan wangi alami, taman herbal juga mengajarkan gaya hidup sehat dan mandiri di rumah sendiri.
7. Rumah Putih Abu dengan Pilar Simetris dan Taman Tropis
Model rumah ini menampilkan tampilan bersih dan modern lewat kombinasi warna putih dan abu-abu muda. Di bagian depan terdapat dua pilar simetris yang memperkuat kesan formal namun tetap ramah.
Teras rumah diberi kursi rotan panjang dan meja kecil dari batu sintetis. Taman mini di sisi kanan dan kiri diisi tanaman tropis seperti pisang kipas, bougenville, dan kaktus dalam pot semen besar.
Desain ini cocok untuk kamu yang ingin rumah tampil elegan tanpa mengorbankan elemen natural. Kombinasi warna dan bentuknya membuat rumah terlihat lega dan tertata.
8. Rumah Tradisional Atap Limasan dengan Kolam Taman
Rumah limasan adalah model rumah khas Jawa yang bisa disulap menjadi hunian minimalis elegan. Teras dibuat terbuka dengan tiang-tiang kayu penyangga dan lantai dari batu alam.
Taman mini di bagian depan dihiasi kolam kecil berisi ikan koi dan air mancur sederhana. Gemericik air dari kolam menambah suasana damai dan menyegarkan, terutama saat pagi dan sore hari.
Rumah seperti ini cocok bagi kamu yang ingin mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam balutan desain yang rapi dan segar. Taman kolam juga bisa menjadi elemen healing yang alami di halaman sendiri.
FAQ
1. Apakah rumah minimalis cocok dibangun di desa?
Sangat cocok. Rumah minimalis hemat biaya, fungsional, dan menyatu dengan suasana alam desa yang tenang.
2. Bagaimana membuat taman mini di rumah desa?
Gunakan elemen alami seperti batu koral, tanaman lokal, pot tanah liat, dan tambahkan pencahayaan kecil agar taman tetap estetis di malam hari.
3. Apakah rumah panggung masih relevan di era sekarang?
Sangat relevan, apalagi di daerah tropis. Rumah panggung memberikan sirkulasi udara baik dan melindungi dari kelembaban.
4. Apakah kolam ikan wajib ada di taman mini?
Tidak wajib, namun kehadirannya memberi efek relaksasi alami. Jika lahan sempit, bisa diganti dengan air mancur mini atau pot air.