Liputan6.com, Jakarta Kelayakan sebuah hunian bukan semata dinilai dari ukuran bangunannya, tetapi lebih pada bagaimana rumah itu dirancang secara efisien dan memperhatikan aspek penting seperti pencahayaan alami, ventilasi dan sistem sanitasi. Dalam merancang rumah sederhana layak huni, elemen-elemen tersebut perlu direncanakan secara menyeluruh agar menciptakan suasana tinggal yang sehat, aman dan menyenangkan untuk seluruh anggota keluarga.
Di berbagai wilayah, terutama daerah pinggiran kota atau pedesaan, kebutuhan akan hunian yang terjangkau semakin meningkat. Oleh karena itu, pembangunan rumah sederhana layak huni menjadi solusi strategis untuk menjawab keterbatasan lahan dan sumber daya. Dengan pemilihan material lokal dan desain hemat ruang, hunian sederhana tetap bisa memberikan kenyamanan yang memadai bagi penghuninya.
Keberadaan rumah yang layak secara struktural, memiliki sanitasi baik, serta ventilasi cukup akan berdampak besar terhadap kualitas hidup jangka panjang. Maka dari itu, mengembangkan konsep rumah sederhana layak huni bukan sekadar pilihan teknis, melainkan juga bentuk komitmen terhadap kehidupan yang lebih sehat, tertata dan penuh kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggal.
Berikut beberapa rekomendasi model rumah sederhana layak huni yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/7/2025).
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memamerkan rumah contoh tipe 36 yang dibangun dalam 15 hari menggunakan semen hijau berbahan dasar limbah proyek IKN.
1. Rumah Tipe 36 Satu Lantai dengan Dua Kamar Tidur
Desain rumah tipe 36 satu lantai menjadi pilihan ideal untuk keluarga kecil yang tinggal di lingkungan kampung. Dengan dua kamar tidur yang cukup untuk orang tua dan anak, rumah ini mampu memenuhi kebutuhan dasar sebuah hunian yang nyaman.
Ruang tamu dirancang terbuka tanpa sekat, menyatu secara alami dengan dapur sederhana yang berada di bagian belakang. Untuk memastikan sirkulasi udara berjalan baik, rumah ini dapat dilengkapi dengan jendela berukuran besar dan ventilasi silang di berbagai sisi bangunan. Desain seperti ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga menciptakan suasana sejuk dan terang secara alami.
2. Rumah Minimalis dengan Teras Depan dan Taman Sederhana
Hunian mungil dengan konsep minimalis akan terasa lebih hidup jika dilengkapi teras depan yang fungsional dan taman kecil yang asri. Teras berfungsi sebagai tempat bersantai atau menerima tamu, sementara taman mini memberikan sentuhan alami dan menciptakan kesegaran di lingkungan rumah.
Rumah seperti ini sangat cocok dibangun di kampung atau pinggiran kota, di mana udara masih bersih dan suasana masih tenang. Meskipun tidak memiliki lahan luas, keberadaan elemen hijau dan area duduk di depan rumah memberikan nilai tambah baik dari segi estetika maupun kenyamanan.
3. Rumah Panggung Sederhana Menggunakan Kayu Lokal
Untuk wilayah yang memiliki kontur tanah lembap atau rawan banjir, rumah panggung menjadi solusi yang sangat tepat. Dengan struktur yang ditinggikan dari tanah, rumah ini lebih aman dari genangan air dan serangan hama. Menggunakan material kayu lokal seperti papan kelapa, bambu, atau kayu sengon menjadikan biaya pembangunan lebih hemat.
Selain itu, rumah panggung juga terasa lebih sejuk karena memiliki ruang kosong di bawah bangunan yang membantu mendinginkan suhu udara. Asalkan dirancang dengan struktur yang kuat dan memiliki ventilasi memadai, rumah panggung kayu tetap bisa memenuhi syarat sebagai rumah sederhana layak huni.
4. Rumah Bata Ekspos Tanpa Lapisan Plester
Salah satu desain rumah sederhana yang kini digemari adalah penggunaan dinding bata merah ekspos. Model ini membiarkan permukaan dinding tetap terlihat alami tanpa dilapisi semen atau cat, sehingga memberikan kesan rustic dan unik.
Tidak hanya hemat dari sisi biaya finishing, tampilan bata ekspos juga memperkuat karakter rumah dan membuatnya terlihat lebih artistik. Desain ini sangat cocok dibangun di kawasan pinggiran kota atau desa, terutama bagi Anda yang menginginkan hunian sederhana namun tetap bergaya.
5. Rumah Petak Ukuran 5x6 Meter dengan Denah Multifungsi
Dengan luas bangunan hanya sekitar 30 meter persegi, rumah petak ini tetap bisa mengakomodasi berbagai kebutuhan dasar. Denahnya dapat mencakup satu kamar tidur utama, ruang tamu kecil yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga, dapur terbuka di sudut belakang, serta kamar mandi minimalis.
Untuk memaksimalkan kenyamanan, penggunaan furnitur lipat atau multifungsi sangat disarankan. Meskipun sempit, dengan perencanaan tata ruang yang baik, rumah mungil ini tetap terasa lapang dan layak ditempati.
6. Rumah Tipe 21 dengan Konsep Dapur Semi Terbuka
Desain dapur semi terbuka menjadi solusi cerdas untuk menghemat ruang dan menciptakan suasana memasak yang lebih sejuk. Dalam konsep ini, dapur diletakkan di bagian belakang rumah, terhubung langsung dengan area luar yang terlindung atap ringan.
Hal ini membuat rumah menjadi lebih lega di bagian dalam, sekaligus memungkinkan ventilasi dapur berjalan lancar. Rumah tipe 21 dengan dapur semi terbuka sangat cocok untuk masyarakat di kampung yang menginginkan hunian kecil namun tetap fungsional.
7. Rumah Minimalis Modern dengan Atap Pelana Tinggi
Rumah dengan bentuk atap pelana menjadi salah satu desain klasik yang tetap relevan hingga kini. Model ini tidak hanya mudah dibangun, tetapi juga memiliki kemampuan alami untuk membuang air hujan secara cepat. Ketika dikombinasikan dengan desain minimalis dan atap pelana yang tinggi, rumah menjadi lebih sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Kesan modern tetap dapat ditampilkan melalui pemilihan warna netral dan bukaan jendela besar. Rumah seperti ini sangat cocok untuk pinggiran kota yang membutuhkan desain sederhana namun tahan lama.
8. Rumah Kecil dengan Pencahayaan Alami Maksimal
Desain rumah sederhana akan terasa lebih luas dan hidup apabila dirancang dengan pencahayaan alami yang baik. Penggunaan jendela besar, pintu kaca, serta skylight kecil di bagian atap sangat membantu memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan sepanjang hari.
Selain mengurangi penggunaan listrik, pencahayaan alami juga memberikan manfaat kesehatan seperti mengurangi kelembapan dan meningkatkan suasana hati penghuni. Rumah seperti ini sangat cocok dibangun di kampung yang masih memiliki pemandangan terbuka dan udara bersih.
9. Rumah Modular atau Precast yang Efisien dan Tahan Lama
Dalam beberapa tahun terakhir, rumah modular atau rumah berbahan beton precast mulai banyak digunakan untuk mengatasi kebutuhan hunian cepat dan terjangkau. Rumah jenis ini dibangun dengan sistem panel beton yang dicetak di pabrik lalu dirakit di lokasi, mempercepat proses pembangunan.
Struktur modular ini cukup kuat untuk jangka panjang dan bisa dikembangkan sewaktu-waktu. Cocok untuk daerah pinggiran yang membutuhkan solusi praktis, rumah modular juga dapat dikombinasikan dengan desain minimalis agar tetap menarik secara visual.
FAQ Seputar Topik
1. Apa kriteria utama yang menjadikan sebuah rumah tergolong layak huni meskipun sederhana?
Kriteria utamanya meliputi struktur bangunan yang kokoh, ventilasi dan pencahayaan alami yang cukup, sistem sanitasi yang sehat, serta ruang-ruang yang mendukung aktivitas dasar penghuni. Rumah tidak perlu besar, namun harus memenuhi unsur kenyamanan, keamanan, dan kebersihan.
2. Apakah rumah kecil bisa tetap memenuhi syarat sebagai rumah sederhana layak huni?
Tentu bisa. Ukuran tidak menjadi patokan utama dalam kelayakan sebuah hunian. Selama denahnya efisien, memiliki ventilasi memadai, sanitasi layak, dan memberikan rasa aman bagi penghuni, rumah kecil tetap bisa dinilai sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat.
3. Bagaimana cara merancang rumah sederhana agar tetap nyaman meskipun dibangun dengan anggaran terbatas?
Gunakan material lokal, pilih desain minimalis, dan optimalkan pencahayaan serta ventilasi alami. Fokus pada kebutuhan esensial seperti ruang tidur, dapur, kamar mandi, serta tempat berkumpul keluarga. Dengan perencanaan tepat, rumah tetap nyaman tanpa biaya berlebihan.
4. Apa dampak dari tinggal di rumah yang tidak layak huni terhadap kesehatan?
Rumah tidak layak huni berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan akibat ventilasi buruk, penyakit kulit karena sanitasi tidak memadai, serta gangguan psikologis akibat kondisi lingkungan yang tidak nyaman atau berdesakan.
5. Apakah rumah sederhana layak huni bisa dibangun secara bertahap?
Bisa. Banyak masyarakat membangun rumah secara bertahap mulai dari struktur utama seperti kamar tidur dan kamar mandi, kemudian menambah ruangan lain sesuai kemampuan finansial. Asalkan tahap awal sudah mencakup kebutuhan dasar, rumah tetap bisa ditempati dengan nyaman.
6. Bagaimana peran pemerintah dalam penyediaan rumah sederhana layak huni?
Pemerintah memiliki peran penting melalui program bantuan perumahan subsidi, pembangunan rumah susun, serta penyediaan lahan dan fasilitas umum. Upaya ini bertujuan menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap dapat memiliki hunian yang layak dan aman.