Liputan6.com, Jakarta Memilih lantai dapur minimalis yang tahan lama adalah investasi penting untuk rumah Anda. Dapur merupakan area yang sering digunakan dan rentan terhadap tumpahan, kelembapan, serta aktivitas memasak sehari-hari.
Beberapa pilihan lantai dapur yang umum digunakan antara lain kayu keras (hardwood), linoleum, vinil, batu alam, dan keramik. Material-material ini dikenal memiliki daya tahan yang cukup baik serta tampilan estetis yang dapat menambah nilai visual ruangan.
Selain itu, ada juga dapur yang menggunakan lantai beton, bata, bambu, dan gabus. Namun, tidak semua bahan ini cocok untuk dapur karena tantangan lingkungan seperti panas, kelembapan, noda, dan benturan yang bisa merusak lantai jika bahannya tidak memadai.
Untuk memastikan lantai dapur tahan lama, penting memilih material yang menggabungkan gaya, fungsi, dan kenyamanan. Simak juga kelebihan dan kekurangannya.
Berikut ini 9 pilihan lantai dapur yang kuat tahan lama dan minim perawatan, cocok untuk area rumah yang paling sering digunakan. Dilansir Liputan6.com dari thespruce, Selasa (1/7/2025).
Peralatan dapur kini nggak lagi sebatas alat masak. Dari kompor handmade hingga kulkas retro puluhan juta, semua jadi simbol baru status sosial dan lifestyle mewah. Yuk, simak dalam Fimela Update berikut ini! #fimelaupdate #fimelahariini #fmlmmd
1. Keramik
Kelebihan: Keramik merupakan salah satu pilihan lantai dapur paling awet dan populer. Terbuat dari tanah liat alami yang dibakar pada suhu tinggi, keramik sangat tahan terhadap air, noda, panas, dan benturan ringan. Tersedia dalam berbagai warna, motif, serta tekstur yang bisa menyerupai kayu atau batu, membuatnya mudah disesuaikan dengan gaya dapur apa pun.
Kekurangan: Sifatnya yang keras bisa membuat kaki cepat lelah saat berdiri lama. Jika pemasangan tidak sempurna, ubin bisa retak.
Cocok untuk: Dapur yang membutuhkan lantai tahan air, panas, dan aktivitas berat.
2. Beton
Kelebihan: Beton merupakan pilihan kokoh dan tahan lama, cocok untuk rumah tanpa basement dan dapur di lantai dasar. Meski sederhana, beton bisa dipoles, diwarnai, atau diberi motif agar tampil modern dan estetik. Perawatannya mudah dan sangat cocok untuk dapur bergaya industrial atau minimalis.
Kekurangan: Beton berpori, sehingga harus disegel secara rutin agar tidak mudah menyerap air atau noda. Selain itu, permukaannya keras dan dingin saat diinjak. Tampilan industrialnya mungkin tidak disukai semua orang.
Cocok untuk: Gaya modern, dapur kreatif, dan ketahanan jangka panjang.
3. Batu Alam
Kelebihan: Tampilannya yang alami dan mewah menjadikan batu alam favorit untuk dapur premium. Granit, slate, travertine, hingga marmer bisa memberikan nuansa eksklusif dan tahan lama jika dirawat dengan benar. Beberapa jenis seperti granit dan slate sangat kuat dan tahan gores, cocok untuk dapur sibuk.
Kekurangan: Sifat pori-porinya membuat batu alam rawan menyerap cairan dan noda. Butuh penyegelan rutin setahun sekali agar tetap awet. Beberapa jenis seperti marmer juga mudah tergores.
Cocok untuk: Dapur elegan yang mengutamakan keindahan dan daya tahan tinggi.
4. Bata
Kelebihan: Lantai dari bata memberikan kesan hangat dan tampilan rustic atau industrial yang khas. Material ini sangat tahan panas dan tahan terhadap benturan, cocok untuk dapur aktif. Umurnya panjang, menjadikannya pilihan yang kuat dan unik.
Kekurangan: Bata bersifat menyerap, sehingga harus disegel secara berkala agar tahan terhadap air dan noda.
Cocok untuk: Dapur bergaya vintage atau industrial dengan kebutuhan lantai kuat dan tahan lama.
5. Bambu
Kelebihan: Bambu adalah alternatif ramah lingkungan yang tampil seperti kayu namun lebih keras dan tahan lembap. Ada tiga jenis: strand woven (paling kuat), engineered (dengan lapisan pelindung), dan solid bamboo (alami tapi kurang tahan air). Cocok untuk dapur yang ingin tampilan alami tapi tahan uji waktu.
Kekurangan: Perbedaan tampilan warna dan pola bisa cukup mencolok. Jenis bambu solid kurang cocok di area lembap seperti dekat wastafel.
Cocok untuk: Penyuka tampilan kayu dengan perlindungan ekstra terhadap air dan goresan.
6. Kayu Solid (Hardwood)
Kelebihan: Kayu selalu jadi pilihan klasik karena tampil hangat dan mewah. Kini, dengan pelapis modern, kayu bisa lebih tahan lembap dibandingkan dulu. Kayu juga bisa dipoles ulang jika mulai kusam, dan sangat nyaman dipijak.
Kekurangan: Rentan terhadap air, noda, dan goresan. Harga dan pemasangan pun cukup mahal.
Cocok untuk: Dapur yang menonjolkan estetika alami dan kenyamanan.
7. Vinil
Kelebihan: Vinil adalah pilihan lantai dapur yang sangat praktis. Anti air, anti noda, murah, dan mudah dipasang. Luxury vinyl flooring (LVF) bahkan bisa menyerupai kayu atau batu dengan tampilan yang sangat realistis. Umurnya bisa mencapai 20 tahun dengan perawatan baik.
Kekurangan: Meski mudah dirawat, vinil akan aus dan memudar dalam 10–15 tahun, terutama di dapur yang sibuk.
Cocok untuk: Keluarga aktif yang butuh lantai tahan noda dan air, dengan biaya terjangkau.
8. Gabut (Cork)
Kelebihan: Cork menawarkan kenyamanan maksimal karena teksturnya yang empuk dan fleksibel. Cocok untuk dapur tempat banyak berdiri. Selain itu, cork juga ramah lingkungan karena berasal dari bahan alami yang dapat diperbarui.
Kekurangan: Mudah penyok, tergores, dan menyerap air. Perlu dilapisi ulang tiap 1–2 tahun agar tetap awet.
Cocok untuk: Dapur yang mengutamakan kenyamanan, gaya natural, dan keberlanjutan lingkungan.
9. Linoleum
Kelebihan: Linoleum kembali populer karena ramah lingkungan, mudah dibersihkan, dan tersedia dalam beragam warna serta desain klasik. Terbuat dari bahan alami seperti minyak biji rami, cocok untuk dapur sederhana atau retro.
Kekurangan: Kurang tahan air; jika terkena lembap berlebih, ujung-ujungnya bisa melengkung.
Cocok untuk: Dapur hemat biaya yang tetap ingin tampil bergaya dan mudah dirawat.
Menentukan Material Lantai Dapur yang Tepat
1. Ketahanan (Durability): Saat memilih lantai dapur yang tahan lama, pertimbangkan gaya hidup penghuni rumah. Jika ada anak kecil, hewan peliharaan, atau sering terjadi kekacauan, pilih lantai yang mudah dibersihkan dan dirawat, seperti vinil. Jenis ini sangat cocok untuk aktivitas harian yang sibuk dan intens.
2. Kenyamanan (Comfort): Jika kenyamanan saat berdiri lama di dapur menjadi prioritas, pilih lantai yang empuk dan fleksibel seperti gabus (cork), vinil, linoleum, atau kayu. Hindari bahan keras seperti batu alam atau bata yang bisa membuat kaki cepat lelah.
3. Estetika (Aesthetics): Sesuaikan pilihan lantai dengan gaya interior rumah dan selera pribadi. Material seperti keramik, kayu, atau batu alam menawarkan tampilan beragam yang bisa disesuaikan dengan tema dapur, baik modern, klasik, atau alami.
4. Tahan Air (Water Resistance): Beberapa bahan, seperti batu alam, membutuhkan perawatan khusus seperti penyegelan tahunan untuk tahan terhadap air. Jika tidak ingin repot dengan perawatan rutin, pilih material yang lebih praktis seperti keramik atau kayu berlapis pelindung.
5. Biaya (Cost): Terakhir, pertimbangkan anggaran. Vinil dan linoleum adalah opsi ekonomis untuk renovasi yang hemat biaya. Sebaliknya, batu alam dan material premium lainnya bisa meningkatkan total biaya secara signifikan.
Q&A Populer Seputar Lantai Dapur Minimalis Tahan Lama
Apa jenis lantai dapur yang paling mudah dirawat?
Lantai vinil biasanya merupakan jenis lantai yang paling mudah dirawat karena tahan noda, tahan air, dan tidak berpori.
Material lantai mana yang paling tahan air?
Material lantai terbaik untuk ketahanan air adalah keramik, meskipun lantai vinil juga pilihan bagus jika keluarga Anda sering menumpahkan cairan.
Jenis lantai mana yang paling sedikit memperlihatkan kotoran?
Secara umum, warna lantai terbaik untuk menyamarkan debu dan kotoran adalah abu-abu muda atau cokelat muda. Lantai berwarna putih cerah akan sangat menonjolkan kotoran, sedangkan debu cenderung mudah terlihat di lantai berwarna gelap.
Apa lantai dapur yang paling populer?
Sebenarnya tidak ada satu pilihan yang paling populer, tetapi keramik, vinil, dan kayu keras adalah jenis lantai yang umum digunakan.
Apa lantai dapur yang paling tahan lama?
Secara umum, lantai vinil dianggap sebagai pilihan lantai dapur yang paling tahan lama.