Amerika Serikat sebagai Negara Adidaya, Mengapa Pengaruhnya Masih Dominan?

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat sering disebut sebagai negara adidaya yang paling berpengaruh di dunia modern. Peran negara ini tidak hanya terlihat dalam dinamika politik internasional, tetapi juga dalam ekonomi global, keamanan, teknologi, dan budaya populer. Hampir setiap keputusan strategis Amerika Serikat memiliki dampak yang luas bagi negara lain.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Amerika Serikat berada di pusat tatanan dunia internasional. Negara ini memimpin pembentukan berbagai institusi global, mengembangkan jaringan aliansi militer, serta menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dan inovasi teknologi. Keunggulan tersebut menjadikan Amerika Serikat berada pada posisi yang sulit ditandingi.

Meski dalam beberapa dekade terakhir muncul kekuatan baru seperti China dan Rusia, banyak pengamat dan akademisi menilai bahwa Amerika Serikat masih mempertahankan statusnya sebagai negara adidaya utama. Penilaian ini didasarkan pada kombinasi kekuatan ekonomi, militer, demografi, geografis, dan institusional yang relatif unggul dibanding negara lain. Berikut ulasan Liputan6.com, Senin (29/12/2025).

Amerika Serikat disebut sebagai negara adidaya karena memiliki keunggulan komprehensif di hampir semua indikator utama kekuatan nasional. Dalam kajian akademik yang dipublikasikan oleh Tufts University melalui laman Tufts Now, profesor ilmu politik Michael Beckley menyebut Amerika Serikat sebagai satu-satunya sole superpower di dunia saat ini. Menurutnya, Amerika Serikat memiliki jarak kekuatan yang sangat besar dibandingkan para pesaingnya, terutama China dan Rusia.

Dari sisi ekonomi, Amerika Serikat masih menjadi ekonomi terbesar dunia dengan kontribusi sekitar seperempat dari total kekayaan global. Keunggulan ini tidak hanya terletak pada besarnya Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga pada kualitas ekonomi yang ditopang oleh inovasi, produktivitas tenaga kerja, dan dominasi perusahaan multinasional. Banyak perusahaan paling bernilai dan berpengaruh di dunia berasal dari Amerika Serikat, khususnya di sektor teknologi, keuangan, dan industri pertahanan.

Secara geografis, Amerika Serikat memiliki posisi yang sangat strategis. Negara ini diapit oleh Samudra Atlantik dan Pasifik yang berfungsi sebagai benteng alami dari ancaman militer langsung. Selain itu, Amerika Serikat kaya akan sumber daya alam, memiliki jaringan sungai dan pelabuhan yang sangat mendukung perdagangan domestik dan internasional. Faktor geografis ini memberikan keuntungan besar yang sulit ditiru oleh negara lain.

Dari sisi demografi, Amerika Serikat juga unggul. Menurut analisis Beckley, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara besar yang memiliki populasi relatif muda, terdidik, dan masih akan terus bertambah sepanjang abad ini. Hal ini kontras dengan China dan Rusia yang menghadapi tantangan penuaan penduduk dan penurunan jumlah tenaga kerja produktif.

Secara militer, Amerika Serikat memiliki kekuatan paling dominan di dunia. Anggaran pertahanan Amerika Serikat jauh melampaui negara lain, bahkan lebih besar dibanding gabungan beberapa kekuatan besar. Amerika Serikat juga memiliki ratusan pangkalan militer di berbagai belahan dunia, memungkinkan proyeksi kekuatan yang cepat dan efektif. Keunggulan teknologi militer, termasuk di bidang udara, laut, luar angkasa, dan siber, semakin memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

Menurut materi pendidikan dari Council on Foreign Relations (education.cfr.org), Amerika Serikat tidak selalu menjadi kekuatan global. Pada awal berdirinya, negara ini cenderung menghindari keterlibatan internasional dan fokus pada pembangunan domestik. Kebangkitan Amerika Serikat sebagai kekuatan global dimulai pada akhir abad ke-19, terutama setelah Perang Spanyol-Amerika tahun 1898.

Perang Dunia I dan Perang Dunia II menjadi titik balik utama. Keterlibatan Amerika Serikat dalam dua perang besar tersebut tidak hanya menentukan hasil perang, tetapi juga mengubah keseimbangan kekuatan global. Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai negara dengan ekonomi terkuat, militer terbesar, dan mata uang paling berpengaruh, yaitu dolar AS.

Amerika Serikat kemudian memimpin pembentukan tatanan dunia pascaperang melalui pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, serta aliansi militer seperti NATO. Langkah ini memperkuat pengaruh Amerika Serikat dalam politik, ekonomi, dan keamanan global.

Dalam perbandingan kekuatan global, Amerika Serikat, Rusia, dan China sering disebut sebagai tiga aktor utama. Namun, terdapat perbedaan signifikan di antara ketiganya.

Amerika Serikat unggul dalam hampir semua aspek utama. Dari sisi ekonomi, Amerika Serikat masih memiliki kekayaan total yang jauh lebih besar dibanding China, meskipun PDB China terus tumbuh pesat. Beckley mencatat bahwa Amerika Serikat memiliki kekayaan sekitar tiga kali lipat China dan kemampuan militer sekitar lima kali lebih besar dalam hal proyeksi kekuatan global.

China memang menjadi pesaing terdekat Amerika Serikat, terutama di bidang ekonomi dan teknologi. Namun, China menghadapi tantangan internal seperti penuaan penduduk, ketimpangan kualitas pendidikan tenaga kerja, serta keterbatasan institusi politik yang sentralistis. Selain itu, secara geografis China dikelilingi banyak negara dengan potensi konflik wilayah.

Sementara itu, Rusia memiliki kekuatan utama pada senjata nuklir dan kemampuan militernya di kawasan tertentu. Namun, ekonomi Rusia relatif kecil, bahkan lebih kecil dibanding beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Populasi Rusia juga diproyeksikan menurun drastis dalam beberapa dekade ke depan. Menurut analisis Tufts Now, Rusia tidak memiliki basis ekonomi dan demografi yang cukup untuk menjadi negara adidaya global seperti era Uni Soviet.

Dalam konteks modern, Amerika Serikat juga terus beradaptasi dengan tantangan baru, termasuk keamanan siber. Pemerintah Amerika Serikat melalui lembaga seperti CISA bahkan mempersiapkan perekrutan besar-besaran tenaga keamanan siber untuk menghadapi potensi konflik digital dengan China, menunjukkan keseriusan Amerika Serikat dalam mempertahankan dominasinya di era teknologi.

Pengaruh Amerika Serikat tidak hanya terbatas pada militer dan ekonomi, tetapi juga budaya, pendidikan, dan teknologi. Bahasa Inggris menjadi lingua franca dunia, sistem hukum dan keuangan Amerika Serikat banyak diadopsi negara lain, serta budaya populer Amerika Serikat mendominasi industri hiburan global.

Kunjungan pemimpin dunia ke Washington, termasuk dari kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, menunjukkan bahwa Amerika Serikat masih dipandang sebagai mitra strategis utama dalam isu keamanan dan persenjataan canggih. Hal ini menegaskan posisi Amerika Serikat sebagai aktor sentral dalam diplomasi global.

1. Mengapa Amerika Serikat disebut negara adidaya?

Amerika Serikat disebut negara adidaya karena memiliki kombinasi kekuatan ekonomi, militer, teknologi, demografi, dan pengaruh global yang unggul dibanding negara lain.

2. Apakah China bisa menyaingi Amerika Serikat?

China merupakan pesaing terdekat Amerika Serikat, tetapi masih menghadapi tantangan internal yang signifikan sehingga belum mampu melampaui Amerika Serikat secara menyeluruh.

3. Bagaimana posisi Rusia dibanding Amerika Serikat?

Rusia kuat secara militer dan nuklir, tetapi lemah dari sisi ekonomi dan demografi, sehingga tidak dianggap sebagai pesaing adidaya global setara Amerika Serikat.

4. Apakah Amerika Serikat akan kehilangan status adidaya?

Beberapa akademisi menilai risiko terbesar berasal dari masalah internal seperti polarisasi politik dan ketimpangan ekonomi, bukan dari ancaman eksternal.

5. Apa keuntungan Amerika Serikat sebagai negara adidaya?

Keuntungannya meliputi keamanan nasional yang tinggi, kebebasan bertindak di panggung global, dominasi ekonomi, serta pengaruh besar dalam pembentukan aturan internasional.