Liputan6.com, Jakarta Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam dan dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Puasa ini dikenal sebagai "hari-hari putih" karena bertepatan dengan saat bulan purnama bersinar terang di malam hari.
Anjuran menjalankan puasa Ayyamul Bidh berasal dari sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa berpuasa tiga hari setiap bulan akan mendapat pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Selain memiliki keutamaan spiritual, puasa ini juga dikaitkan dengan sejarah Nabi Adam AS serta manfaat kesehatan yang luar biasa.
Lantas, bagaimana asal-usul Puasa Ayyamul Bidh? Mengapa disebut "hari-hari putih"? Apa saja keutamaannya bagi umat Islam? Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (12/2/2025), berikut penjelasan lengkapnya.
Asal-usul Nama Ayyamul Bidh
Terdapat beberapa versi mengenai asal-usul nama Ayyamul Bidh atau hari-hari putih. Salah satu riwayat yang populer, seperti yang dikutip dari Ibnu Abbas, menghubungkannya dengan kisah Nabi Adam AS. Setelah diturunkan ke bumi, tubuh Nabi Adam AS terbakar matahari hingga menghitam. Allah SWT kemudian memerintahkannya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah). Setiap hari puasanya, sebagian tubuhnya menjadi putih, hingga akhirnya seluruh tubuhnya kembali putih setelah tiga hari. Oleh karena itu, hari-hari tersebut dinamakan Ayyamul Bidh, merujuk pada pemutihan tubuh Nabi Adam AS.
Versi lain mengaitkan nama tersebut dengan kecerahan bulan purnama yang terjadi pada malam ke-13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Dikarenakan kecerahan bulan tersebut, hari-hari ini disebut 'hari-hari putih'. Rasulullah SAW sendiri sering berpuasa pada hari-hari ini, dan beliau senang berpuasa di malam-malam yang cerah.
Makna di Balik Penamaan Ayyamul Bidh
Kedua versi asal-usul nama Ayyamul Bidh menunjukkan bahwa penamaan tersebut berkaitan dengan cahaya dan kesucian, baik secara fisik (pemutihan tubuh Adam AS) maupun metaforis (kecerahan bulan purnama). Meskipun terdapat perbedaan riwayat, inti dari kedua versi tersebut sama-sama menekankan pentingnya puasa sunnah Ayyamul Bidh sebagai amalan yang dianjurkan dalam Islam.
Cahaya dalam Islam melambangkan petunjuk dan kebenaran, sementara kesucian melambangkan kebersihan spiritual. Dengan berpuasa pada Ayyamul Bidh, seorang Muslim berusaha menyucikan diri, baik secara fisik maupun rohani, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa ini juga merupakan bentuk ketaatan kepada sunnah Rasulullah SAW yang sering melakukannya.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun." Hadits ini menunjukkan keutamaan besar yang terkandung dalam puasa Ayyamul Bidh.
Selain itu, puasa Ayyamul Bidh juga dapat menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa tiga hari setiap bulan dan puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu."
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Tata cara puasa ini sama seperti puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
1. Niat Puasa Ayyamul Bidh
- Niat dapat dilakukan pada malam hari sebelum fajar atau pagi hari sebelum waktu Dzuhur jika belum makan atau minum.
- Lafaz niat puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta'ala
(Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala.)
2. Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Seperti puasa lainnya, umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga matahari terbenam.
3. Berbuka Puasa saat Maghrib
Dianjurkan berbuka dengan makanan yang manis seperti kurma, sesuai sunnah Rasulullah.
People Also Ask
1. Apa yang dimaksud dengan Ayyamul Bidh?
Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, bertepatan dengan bulan purnama.
2. Mengapa disebut "hari-hari putih"?
Pasalnya pada tanggal tersebut, bulan purnama bersinar terang, dan juga berdasarkan kisah Nabi Adam AS yang tubuhnya kembali putih setelah berpuasa selama tiga hari.
3. Apakah Puasa Ayyamul Bidh wajib?
Tidak. Puasa ini bersifat sunnah tetapi sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan.
4. Apa keutamaan puasa ini?
Puasa Ayyamul Bidh memberikan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun, meningkatkan ketakwaan, dan memiliki manfaat kesehatan.
5. Bagaimana jika lupa atau tidak bisa puasa pada tanggal 13-15?
Jika tidak sempat melaksanakan pada tanggal tersebut, tidak ada kewajiban untuk menggantinya karena puasa ini bukan puasa wajib.