Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, doa memiliki kedudukan yang sangat istimewa sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Allah SWT. Di antara sekian banyak doa yang diajarkan dalam Islam, ada satu doa yang sangat disukai dan sering diamalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu doa sapujagat.
Doa sapujagat merupakan doa yang unik karena meskipun singkat, namun memiliki cakupan makna yang sangat luas dan mendalam. Doa ini tidak hanya memohon kebaikan untuk kehidupan dunia, tetapi juga mencakup permohonan kebaikan di akhirat dan perlindungan dari siksa api neraka.
Keistimewaan doa sapujagat tidak hanya terletak pada maknanya yang komprehensif, tetapi juga karena doa ini bersumber langsung dari Al-Quran, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 201. Hal ini menambah nilai kemuliaan doa ini sebagai bagian dari Kalamullah yang diabadikan dalam Al-Quran.
Untuk memahami lebih dalam tentang doa sapujagat, simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (5/12/2024).
Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah.
Bacaan Doa Sapujagat
Sebagai doa yang sangat istimewa dan sering diamalkan Rasulullah SAW, sangat penting bagi kita untuk mengetahui bacaan doa sapujagat dengan benar. Doa ini termasuk doa yang singkat dan mudah dihafal, namun memiliki makna yang sangat dalam dan luas. Untuk memastikan pengamalan yang tepat, mari kita pelajari bacaannya dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qina 'adzaban-nar
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Dalam mengamalkan doa sapujagat ini, penting untuk memperhatikan ketepatan bacaan terutama pada makhraj huruf dan tajwidnya. Meskipun terlihat sederhana, setiap kata dalam doa ini memiliki makna yang mendalam dan saling terkait. Kesalahan dalam pengucapan mungkin tidak mengubah keabsahan doa, namun memahami dan mengucapkan dengan benar akan menambah kekhusyukan dan keberkahan dalam berdoa. Sebaiknya, kita juga berusaha memahami makna setiap kata agar dapat menghayati doa ini dengan lebih baik saat mengamalkannya.
Mengapa Disebut Doa Sapujagat?
Setiap doa dalam Islam memiliki nama atau sebutan yang mencerminkan makna atau karakteristik khususnya. Doa sapujagat merupakan sebutan yang unik dan menarik untuk dipahami lebih dalam, karena nama ini mengandung filosofi yang mencerminkan keluasan dan kedalaman maknanya.
Istilah "sapujagat" berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu "sapu" yang berarti membersihkan atau mencakup segala sesuatu, dan "jagat" yang berarti alam semesta atau dunia. Penggunaan istilah ini menggambarkan bagaimana doa ini mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Layaknya sapu yang membersihkan seluruh permukaan, doa ini mencakup seluruh kebutuhan dan harapan seorang hamba kepada Tuhannya.
Keluasan makna doa sapujagat tercermin dalam tiga komponen utama yang terkandung di dalamnya. Pertama, permohonan kebaikan di dunia, yang mencakup segala aspek kehidupan duniawi seperti kesehatan, rezeki, keluarga, dan ketentraman hidup. Kedua, permohonan kebaikan di akhirat, yang meliputi kemudahan dalam perhitungan amal, syafaat Rasulullah SAW, dan kenikmatan surga. Ketiga, permohonan perlindungan dari siksa neraka, yang merupakan bentuk harapan akan keselamatan di akhirat.
Para ulama menjelaskan bahwa kata "hasanah" (kebaikan) yang disebutkan dalam doa ini memiliki makna yang sangat luas. Menurut Imam Ibnu Katsir, kebaikan di dunia mencakup berbagai hal seperti rumah yang nyaman, pasangan yang saleh, rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang nyaman, pujian yang baik dari sesama, dan ketenangan hidup. Sementara kebaikan di akhirat meliputi kemudahan hisab, keberhasilan melewati shirat, dan kenikmatan surga yang kekal.
Penggunaan istilah sapujagat untuk doa ini sangat tepat mengingat karakteristiknya yang komprehensif dalam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Meskipun lafaznya singkat dan mudah diingat, doa ini memuat permohonan yang lengkap dan menyeluruh, mencerminkan kebutuhan mendasar setiap muslim dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan kehidupan akhirat. Dengan memahami mengapa doa ini disebut sapujagat, kita dapat lebih menghayati maknanya dan mengamalkannya dengan lebih khusyuk dalam kehidupan sehari-hari.
Dalil tentang Doa Sapujagat
Sebagai bagian dari ajaran Islam, setiap amalan ibadah termasuk doa harus memiliki landasan atau dalil yang kuat dari Al-Quran dan Hadits. Doa sapujagat memiliki keistimewaan tersendiri karena dalilnya bersumber langsung dari Al-Quran dan diperkuat dengan berbagai hadits yang menunjukkan pengamalannya oleh Rasulullah SAW.
Dalil utama tentang doa sapujagat terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 201, di mana Allah SWT berfirman: "Dan di antara mereka ada yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.'" Ayat ini tidak hanya menjadi sumber lafaz doa sapujagat, tetapi juga menunjukkan bahwa doa ini merupakan contoh permohonan yang baik dari hamba-hamba Allah yang bertakwa.
Keistimewaan doa ini semakin diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Anas menuturkan: "Kebanyakan doa yang dibaca Nabi SAW adalah: 'Allahumma rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qina 'adzaban-nar.'" Hadits ini menunjukkan bahwa di antara banyaknya doa yang ada, Rasulullah SAW paling sering mengamalkan doa sapujagat ini.
Para ulama juga menjelaskan bahwa pengamalan doa sapujagat oleh Rasulullah SAW tidak hanya dalam situasi tertentu, tetapi di berbagai kesempatan. Imam Al-Hasan Al-Bashri menyebutkan bahwa doa ini sering dibaca Rasulullah SAW ketika melakukan thawaf di Ka'bah, menunjukkan kedudukannya yang istimewa dalam ibadah. Bahkan, beberapa sahabat seperti Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Abbas juga sering mengamalkan doa ini, mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Kekuatan dalil-dalil ini memberikan keyakinan kepada umat Islam bahwa doa sapujagat bukan sekadar doa biasa, tetapi merupakan doa pilihan yang memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Bersumber langsung dari Al-Quran dan diperkuat dengan praktik Rasulullah SAW yang terekam dalam hadits sahih, doa sapujagat menjadi salah satu warisan berharga dalam khazanah doa Islam yang patut diamalkan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaan Doa Sapujagat
Dalam khazanah doa Islam, doa sapujagat memiliki kedudukan yang istimewa. Selain bersumber langsung dari Al-Quran dan sering diamalkan Rasulullah SAW, doa ini juga memiliki berbagai keutamaan yang menjadikannya sangat dianjurkan untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari doa sapujagat:
1. Doa yang Paling Sering Dibaca Rasulullah SAW
Salah satu keutamaan terbesar doa sapujagat adalah statusnya sebagai doa yang paling sering diamalkan oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW senantiasa membaca doa ini dalam berbagai kesempatan. Keistimewaan ini menunjukkan bahwa doa sapujagat memiliki nilai khusus dalam pandangan Rasulullah SAW. Sebagai umat Islam, mengikuti amalan yang dicontohkan Rasulullah merupakan bentuk ketaatan dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Mencakup Kebaikan Dunia dan Akhirat
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa doa sapujagat memiliki cakupan makna yang sangat luas dan komprehensif. Kebaikan dunia yang dimohon mencakup berbagai aspek seperti kesehatan fisik dan mental, rezeki yang halal dan berkah, ilmu yang bermanfaat, pasangan dan keturunan yang saleh, serta kehidupan yang tenteram. Sementara kebaikan akhirat meliputi kemudahan dalam hisab, keselamatan di hari kiamat, syafaat Rasulullah, dan kenikmatan surga yang kekal. Keluasan cakupan ini menjadikan doa sapujagat sebagai doa yang sangat efektif untuk memohon segala kebaikan.
3. Mudah Dihafal namun Mendalam Maknanya
Meskipun tergolong singkat dan mudah dihafal, doa sapujagat memiliki makna yang sangat dalam. Para ulama menjelaskan bahwa setiap kata dalam doa ini memiliki makna yang padat dan mencakup berbagai dimensi kehidupan. Kemudahan dalam menghafal menjadikan doa ini sangat praktis untuk diamalkan, sementara kedalaman maknanya memberikan dampak spiritual yang signifikan bagi pengamalnya. Ini menjadikan doa sapujagat sangat sesuai untuk semua kalangan, baik yang baru belajar maupun yang sudah mendalam ilmunya.
4. Memiliki Efek Perlindungan
Bagian akhir dari doa sapujagat yang memohon perlindungan dari siksa neraka memiliki efek perlindungan yang komprehensif. Para ulama menafsirkan bahwa permohonan ini tidak hanya tentang perlindungan di akhirat, tetapi juga mencakup perlindungan dari hal-hal yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka selama di dunia. Ini termasuk perlindungan dari berbagai bentuk maksiat, kesesatan, dan hal-hal yang dapat merusak iman. Efek perlindungan ini menjadikan doa sapujagat sebagai benteng spiritual dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Berbagai keutamaan doa sapujagat ini menunjukkan betapa istimewanya doa ini dalam ajaran Islam. Selain merupakan warisan langsung dari Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW, doa ini juga memberikan manfaat yang menyeluruh bagi kehidupan dunia dan akhirat pengamalnya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk menjadikan doa sapujagat sebagai bagian dari amalan rutin dalam kehidupan sehari-hari, dengan pemahaman dan penghayatan yang mendalam terhadap maknanya.
Cara Mengamalkan Doa Sapujagat
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari doa sapujagat, penting untuk mengetahui cara pengamalan yang tepat. Sebagai doa yang memiliki kedudukan istimewa dan sering diamalkan Rasulullah SAW, ada beberapa panduan dan adab yang sebaiknya diperhatikan saat mengamalkan doa ini. Berikut adalah cara-cara mengamalkan doa sapujagat yang bisa menjadi pedoman:
1. Waktu yang Dianjurkan
Meskipun doa sapujagat bisa diamalkan kapan saja, ada beberapa waktu yang dianggap lebih utama dan mustajab untuk berdoa. Waktu setelah shalat fardhu merupakan momen yang sangat baik karena hati masih dalam keadaan bersih dan khusyuk setelah menunaikan ibadah. Selain itu, waktu antara adzan dan iqamah juga sangat dianjurkan karena merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Sepertiga malam terakhir, terutama saat melaksanakan tahajud, juga merupakan waktu istimewa dimana Allah SWT berjanji mengabulkan doa hamba-Nya. Saat berpuasa, khususnya menjelang berbuka, juga merupakan waktu yang baik untuk mengamalkan doa ini.
2. Adab Membaca Doa
Dalam mengamalkan doa sapujagat, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas dan keberkahan doa. Pertama, usahakan untuk berdoa dalam keadaan suci, baik dari hadats kecil maupun besar. Kedua, menghadap kiblat saat berdoa menunjukkan penghormatan dan kesungguhan dalam memohon kepada Allah SWT. Ketiga, berdoa dengan khusyuk dan penuh penghayatan, merenungkan setiap kata yang diucapkan. Keempat, memahami makna doa agar hati benar-benar terhubung dengan permohonan yang dipanjatkan.
3. Pengamalan Rutin
Konsistensi dalam mengamalkan doa sapujagat sangat penting untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal. Menjadikannya sebagai wirid harian, terutama setelah setiap shalat wajib, merupakan cara yang efektif untuk membiasakan diri dengan doa ini. Pengamalan rutin juga bisa dilakukan dengan membacanya setiap kali mendapat kesempatan, seperti saat dalam perjalanan, sebelum memulai aktivitas penting, atau ketika menghadapi situasi yang membutuhkan pertolongan Allah SWT. Istiqomah dalam pengamalan akan membentuk hubungan spiritual yang lebih kuat dengan Allah SWT.
4. Menggabungkan dengan Amal Saleh
Pengamalan doa sapujagat sebaiknya dibarengi dengan amal saleh dan upaya nyata untuk mendapatkan kebaikan yang dimohon. Ini mencakup berusaha mencari rezeki yang halal, menuntut ilmu yang bermanfaat, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi maksiat yang dapat menghalangi terkabulnya doa. Allah SWT telah menjanjikan bahwa Dia akan mengabulkan doa hamba-Nya yang sungguh-sungguh dalam memohon dan berusaha.
5. Menjaga Kesinambungan Niat
Dalam mengamalkan doa sapujagat, penting untuk selalu menjaga keikhlasan dan kemurnian niat. Niat utama dalam berdoa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharap ridha-Nya. Meskipun kita memohon kebaikan dunia, hendaknya tidak melupakan bahwa tujuan akhir adalah kebaikan di akhirat dan perlindungan dari api neraka. Menjaga keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat dalam niat akan membuat pengamalan doa ini lebih bermakna.
Dengan memperhatikan dan mengamalkan panduan-panduan di atas, diharapkan doa sapujagat yang kita panjatkan akan lebih berkualitas dan berpeluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Penting untuk diingat bahwa pengamalan doa ini bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan bentuk komunikasi spiritual dengan Allah SWT yang memerlukan kesungguhan hati dan konsistensi dalam pengamalannya. Dengan demikian, kita dapat meraih manfaat dan keberkahan dari doa yang istimewa ini, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Doa sapujagat adalah doa yang sangat istimewa dalam Islam, mencakup permohonan kebaikan dunia dan akhirat dalam lafaz yang singkat namun padat makna. Mengamalkan doa ini secara rutin dengan pemahaman yang baik dapat membawa keberkahan dalam kehidupan dan membantu kita mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.