Bahaya Tidak Tertib Minum Obat Diabetes, Pahami Cara yang Benar dan Jenis Obat

11 hours ago 6

Pengobatan diabetes tipe 2 umumnya dimulai dengan obat-obatan oral. Berbagai golongan obat tersedia, masing-masing dengan mekanisme kerja yang berbeda. Penting untuk memahami jenis dan cara kerja obat diabetes yang diresepkan dokter agar pengobatan efektif dan aman.

Berikut ini beberapa golongan obat diabetes oral yang umum digunakan:

1. Golongan Biguanid

Metformin adalah obat utama dalam golongan ini. Metformin bekerja dengan cara mengurangi produksi glukosa di hati, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Dosis metformin bervariasi tergantung kondisi pasien, biasanya 500 mg hingga 850 mg, 2-3 kali sehari.

Efek samping yang mungkin terjadi meliputi mual, diare, dan penurunan berat badan. Metformin juga memiliki manfaat tambahan, seperti perlindungan terhadap penyakit jantung dan ginjal. Namun, metformin perlu dihindari pada pasien dengan gangguan ginjal berat.

Metformin terbukti efektif dalam menurunkan produksi glukosa di hati, sehingga membantu mengontrol kadar gula darah. Penggunaan metformin harus sesuai anjuran dokter dan dipantau secara berkala, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal.

Pasien dengan gangguan ginjal perlu berhati-hati dalam penggunaan metformin, karena obat ini diekskresikan melalui ginjal. Dokter akan menyesuaikan dosis atau bahkan menghentikan penggunaan metformin jika fungsi ginjal terganggu.

Pemantauan fungsi ginjal secara rutin sangat penting bagi pasien yang mengonsumsi metformin untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan.

2. Golongan Sulfonilurea

Golongan ini meliputi glimepirid, glibenklamid, gliclazid, dan glipizid. Sulfonilurea bekerja dengan merangsang pankreas untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Obat ini sebaiknya dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan untuk memaksimalkan penyerapan dan efektivitasnya.

Stimulasi sekresi insulin oleh sulfonilurea membantu menurunkan kadar gula darah, terutama setelah makan. Namun, obat ini memiliki risiko hipoglikemia (gula darah rendah), terutama jika dikonsumsi tanpa makan atau dosisnya terlalu tinggi.

Hipoglikemia dapat menyebabkan gejala seperti lemas, pusing, berkeringat, dan pandangan kabur. Penting untuk selalu makan teratur dan memantau kadar gula darah saat menggunakan sulfonilurea.

Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan dosis yang tepat dan memantau efek samping sulfonilurea.

3. Golongan Meglitinide

Repaglinide dan nateglinide termasuk dalam golongan meglitinide. Mirip dengan sulfonilurea, obat ini merangsang pelepasan insulin dari pankreas, tetapi kerjanya lebih singkat. Meglitinide sebaiknya dikonsumsi 30 menit sebelum makan.

Meglitinide menstimulasi pelepasan insulin secara cepat, sehingga efektif dalam mengontrol kadar gula darah setelah makan. Namun, risiko hipoglikemia juga perlu diwaspadai.

Dibandingkan sulfonilurea, meglitinide memiliki risiko hipoglikemia yang lebih rendah, tetapi tetap perlu dipantau kadar gula darah secara teratur.

Pemilihan antara meglitinide dan sulfonilurea bergantung pada kondisi pasien dan respons terhadap pengobatan. Konsultasi dengan dokter sangat penting.

4. Golongan Penghambat Alfa-Glukosidase

Acarbose adalah contoh obat dalam golongan ini. Acarbose bekerja dengan menghambat penyerapan glukosa di usus, sehingga memperlambat peningkatan kadar gula darah setelah makan. Obat ini sebaiknya dikonsumsi saat suapan pertama makan.

Dengan menghambat enzim alfa-glukosidase, acarbose mencegah pemecahan karbohidrat kompleks menjadi glukosa, sehingga mengurangi penyerapan glukosa ke dalam darah.

Efek samping acarbose seringkali berupa gangguan pencernaan seperti kembung, diare, dan gas. Efek samping ini biasanya ringan dan dapat berkurang seiring waktu.

Penggunaan acarbose perlu dipertimbangkan dengan kondisi pasien dan respons terhadap pengobatan. Konsultasi dengan dokter sangat penting.

5. Golongan Penghambat SGLT-2

Dapagliflozin dan empagliflozin termasuk dalam golongan ini. Penghambat SGLT-2 bekerja dengan mencegah ginjal menyerap kembali glukosa ke dalam darah, sehingga glukosa diekskresikan melalui urin. Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makan.

Mekanisme kerja penghambat SGLT-2 membantu menurunkan kadar gula darah dan juga memiliki manfaat tambahan dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Efek samping yang mungkin terjadi meliputi peningkatan risiko infeksi saluran kemih dan dehidrasi. Penting untuk tetap terhidrasi dengan baik saat mengonsumsi obat ini.

Penghambat SGLT-2 dapat menjadi pilihan yang baik untuk pasien dengan risiko penyakit jantung tinggi.

6. Golongan Penghambat DPP-4

Sitagliptin dan vildagliptin adalah contoh obat dalam golongan ini. Penghambat DPP-4 bekerja dengan meningkatkan kadar hormon inkretin, yang membantu meningkatkan pelepasan insulin dan mengurangi produksi glukosa di hati. Obat ini relatif aman untuk pasien dengan gangguan ginjal.

Dengan mempertahankan kadar hormon inkretin, penghambat DPP-4 membantu meningkatkan kontrol gula darah tanpa risiko hipoglikemia yang signifikan.

Efek samping yang mungkin terjadi relatif ringan, seperti nyeri kepala, mual, dan batuk. Obat ini umumnya ditoleransi dengan baik.

Penghambat DPP-4 dapat menjadi pilihan yang baik untuk pasien dengan gangguan ginjal ringan hingga sedang.

7. Golongan Glitazone

Pioglitazone adalah obat utama dalam golongan ini. Glitazone meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Namun, obat ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan peningkatan risiko gagal jantung. Penggunaan perlu dipertimbangkan dengan kondisi pasien.

Peningkatan sensitivitas insulin oleh pioglitazone membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efektif. Namun, efek samping peningkatan berat badan dan risiko gagal jantung perlu dipertimbangkan.

Pasien dengan riwayat gagal jantung atau masalah jantung lainnya perlu berhati-hati dalam penggunaan pioglitazone. Konsultasi dengan dokter sangat penting.

Penggunaan pioglitazone perlu dipantau secara ketat untuk mencegah efek samping yang serius.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|