Liputan6.com, Jakarta Seekor bayi simpanse berusia delapan bulan di Kebun Binatang Hutan Hesheng, Qinyang, Henan, Tiongkok, bikin heboh jagat maya. Simpanse bernama Qixi itu tampil mengenakan gaun mungil dan rambut dikepang layaknya anak perempuan. Fenomena ini viral dalam beberapa pekan terakhir dan langsung menuai kontroversi.
Melansir dari South China Morning Post, video Qixi yang mengenakan pakaian anak dan duduk di kereta dorong ramai beredar di media sosial Tiongkok. Ia terlihat digendong, berjabat tangan dengan pengunjung, bahkan memegang boneka seolah bayi manusia sungguhan.
Banyak pengunjung menyebut Qixi sangat lucu dan menggemaskan. Namun tak sedikit pula yang menilai aksi tersebut sebagai bentuk eksploitasi hewan.
Pakar hewan memperingatkan bahwa hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental simpanse. Kebun binatang pun harus memberikan klarifikasi atas reaksi publik yang terus berkembang.
Perdebatan ini menjadi lebih panas setelah muncul pernyataan berbeda dari penjaga kebun binatang dan lembaga perlindungan hewan. Berikut Liputan6.com merangkum fenomena viral ini dari berbagai sumber, Selasa (15/4/2025).
Didandani Bak Anak Perempuan
Qixi menjadi perhatian publik setelah videonya tampil dengan gaun anak dan rambut kepang tersebar luas. Dalam beberapa klip, ia tampak berada di ranjang bayi lengkap dengan mainan, boneka, dan kereta dorong. Aksinya dianggap lucu sekaligus kontroversial oleh warganet. Beberapa pengunjung menyebut penampilan Qixi sangat menghibur dan tak jauh beda dari bayi manusia.
Mereka bahkan mengajak berfoto, menggendong, dan berinteraksi langsung dengannya. “Qixi kecil sangat lucu. Kebun binatang sangat perhatian dalam menjaganya tetap hangat,” tulis seorang pengguna internet.
Namun, reaksi tak semuanya positif. Banyak pula yang mempertanyakan apakah tindakan ini aman bagi kesehatan mental simpanse. Pengamatan terhadap ekspresi Qixi dalam video pun memicu kekhawatiran tersendiri di kalangan pecinta hewan.
Klarifikasi Pihak Kebun Binatang
Pihak Kebun Binatang Hutan Hesheng buka suara atas hebohnya video Qixi. Seorang penjaga mengungkap bahwa Qixi didandani untuk menjaga kehangatan dan tampil lebih rapi.
“Lagipula, bulunya sangat panjang hingga menutupi matanya,” ujar pekerja yang tidak disebutkan namanya. Penjaga juga menegaskan bahwa Qixi dirawat dengan penuh perhatian dan kebersihan.
“Kami sering membawanya untuk berjemur di bawah sinar matahari. Selama berinteraksi dengan pengunjung, kami akan menyemprotkan disinfektan kepada pengunjung,” jelasnya.
“Kami juga akan memandikan Qixi dua hari sekali. Jadi, harap yakinlah bahwa Qixi dirawat dengan baik,” tambahnya. Pernyataan ini menjadi upaya menjawab kritik keras dari pecinta hewan dan netizen yang khawatir dengan kondisi Qixi.
Pakaian Hewan jadi Tren atau Ancaman
Pakar dari World Animal Protection Tiongkok memperingatkan bahwa mendandani simpanse dapat membahayakan. Sun Quanhui menyatakan, “Mengenakannya dengan pakaian, mengepang rambutnya, dan mengaturnya agar sering menyentuh pengunjung dapat membahayakan hewan tersebut dan juga menyampaikan pesan bahwa hewan itu menghibur.”
Menurutnya, simpanse memiliki rambut lebat alami yang membantu mengatur suhu tubuh. Memberi mereka pakaian justru bisa mengganggu mekanisme alami tersebut. Selain itu, hidup sendirian dan terus-menerus berinteraksi dengan manusia bisa memicu stres dan gangguan mental.
Organisasi hewan seperti PDSA Inggris juga menyebut pentingnya memastikan pakaian hewan tidak membatasi gerak, komunikasi, atau menyebabkan stres. Pakaian lucu mungkin menarik perhatian media sosial, tapi bisa merugikan hewan.