Bersahur dan Berbuka Menurut Sunnah Rasul: Meraih Keberkahan di Bulan Ramadhan

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, memahami dan mengamalkan bersahur dan berbuka menurut sunnah Rasul menjadi kunci untuk memaksimalkan ibadah puasa kita. Praktik bersahur dan berbuka menurut sunnah Rasul tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memiliki hikmah kesehatan yang telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern.

Mengikuti pedoman bersahur dan berbuka menurut sunnah Rasul merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dan mengikuti jejak Rasulullah SAW. Dengan menjalankan puasa sesuai tuntunan, kita dapat meraih keberkahan dan pahala yang berlipat ganda di bulan suci ini.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tata cara bersahur dan berbuka menurut sunnah Rasul, lengkap dengan dalil-dalil yang shahih dan penjelasan praktisnya. 

Mari kita pelajari bersama bagaimana menjalankan ibadah puasa sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, yang telah Liputan6.com rangkum berikut ini, pada Kamis (6/2).

Masyarakat Muslim di AS punya berbagai cara untuk menghidupkan suasana Ramadan. Salah satunya dengan buka bersama dan makan sahur di restoran halal. Tim VOA mengajak Anda ke sebuah restoran Pakistan, yang membawa kemeriahan Ramadan ke negeri Paman Sa...

Keutamaan dan Waktu Sahur yang Dianjurkan

Sahur memiliki kedudukan yang istimewa dalam ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan sahur, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Al Harits, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasaa`i dan Ahmad)

Waktu sahur yang paling utama adalah di akhir malam, menjelang waktu subuh. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Anas dari Zaid bin Tsabit:

"Para Sahabat Nabi Muhammad SAW adalah (mereka) yang paling cepat berbuka puasa dan paling lambat makan sahur."

Jarak ideal antara sahur dengan waktu adzan subuh adalah sekitar waktu membaca 50 ayat Al-Qur'an, atau sekitar 10-15 menit sebelum adzan subuh berkumandang. Hal ini memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mempersiapkan diri menghadapi puasa, sekaligus menghindari keraguan tentang masuknya waktu fajar.

Adab dan Menu Sahur yang Dicontohkan Rasulullah

Dalam menjalankan sahur, ada beberapa adab yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pertama, tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 31)

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kurma adalah makanan yang sangat baik untuk sahur. Dalam sebuah hadits disebutkan:

"Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi)

Selain kurma, air putih juga menjadi pilihan yang dianjurkan. Bahkan jika seseorang tidak memiliki makanan untuk sahur, minimal dianjurkan untuk minum seteguk air, karena terdapat keberkahan di dalamnya.

Tuntunan Berbuka Puasa yang Sesuai Sunnah

Dalam hal berbuka puasa, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa hal penting. Yang pertama adalah menyegerakan berbuka ketika waktu maghrib telah tiba. Allah Ta'ala berfirman dalam hadits qudsi:

"Hamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang menyegerakan waktu buka puasa."

Sebelum menyantap makanan berbuka, dianjurkan untuk membaca doa berbuka puasa:

"Dzahabazh zhoma-u wabtallatil uruuqu wa trabatal ajru in syaa allah."

Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta'ala"

Menu berbuka yang dicontohkan Rasulullah SAW dimulai dengan ruthob (kurma basah), atau tamr (kurma kering), dan jika tidak ada keduanya, maka dengan seteguk air. Hal ini memiliki hikmah kesehatan karena kurma mengandung gula alami yang dapat segera mengembalikan energi setelah berpuasa.

Keutamaan Berbagi Makanan Berbuka Puasa

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah memberi makan kepada orang yang berpuasa. Rasulullah SAW menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang melakukannya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikit pun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Ketika diundang berbuka puasa di rumah seseorang, Rasulullah SAW mengajarkan untuk mendoakan tuan rumah dengan doa:

"Afthara 'indakumus soo-imuuna wa akala tho'aamakumul abraaru wa shollat 'alaikumul malaa-ikah"

Artinya: "Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempatmu, orang-orang yang baik memakan makananmu, dan para malaikat bershalawat kepadamu."

Rasulullah SAW juga mengajarkan doa lain untuk orang yang telah memberi makan:

"Allahumma ath'im man ath'amani wasqi man saqoni"

Artinya: "Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku." (HR Muslim)

Adab-adab Khusus Setelah Berbuka Puasa

Setelah berbuka puasa, ada beberapa adab yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pertama, beliau menganjurkan untuk menunaikan shalat Maghrib terlebih dahulu sebelum makan makanan berbuka yang lebih banyak. Ini bertujuan agar tidak terlalu kenyang saat shalat yang bisa mengurangi kekhusyukan.

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam makan saat berbuka. Meskipun telah berpuasa seharian, tetap dianjurkan untuk makan dan minum secukupnya. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Miqdam bin Ma'dikarib, bahwa Nabi SAW bersabda:

"Ma mala'a adamiyyun wi'aan syarran min bathnin, bihasbi ibni adama ukulaatun yuqimna shulbahu"

Artinya: "Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya."

Anjuran Aktivitas Setelah Sahur dan Berbuka

Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak tidur setelah sahur, melainkan memanfaatkan waktu tersebut untuk beribadah hingga terbit fajar. Waktu ini merupakan waktu yang penuh keberkahan, sebagaimana disebutkan dalam doa Rasulullah SAW:

"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu Daud no. 2606)

Setelah berbuka puasa, Rasulullah SAW dan para sahabat biasanya memanfaatkan waktu untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah. Waktu antara berbuka dan isya merupakan waktu yang baik untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan menambah amalan-amalan sunnah lainnya.

Hikmah Dibalik Aturan Sahur dan Berbuka

Aturan sahur dan berbuka yang diajarkan Rasulullah SAW mengandung banyak hikmah, baik dari segi spiritual maupun kesehatan. Dari segi spiritual, mengikuti sunnah dalam sahur dan berbuka merupakan bentuk ketaatan dan upaya meraih keberkahan Ramadhan.

Dari segi kesehatan, mengakhirkan sahur membantu tubuh menyimpan energi lebih lama untuk menjalani puasa. Sementara menyegerakan berbuka mencegah tubuh dari kelelahan berlebihan. Pemilihan kurma sebagai menu berbuka juga sangat tepat karena kandungan fruktosa alaminya dapat segera diserap tubuh untuk mengembalikan energi.

Para ulama menjelaskan bahwa adab-adab ini juga mengandung pelajaran tentang kesederhanaan, keberkahan waktu, dan pentingnya berbagi dengan sesama. Semua ini menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam yang memperhatikan aspek ibadah sekaligus kemaslahatan umatnya.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|