Liputan6.com, Jakarta Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur kini memiliki ikon baru yang memukau: Istana Garuda, desain Istana Negara terbaru. Presiden Joko Widodo telah menyetujui rancangan karya seniman Nyoman Nuarta ini pada Januari 2022. Istana megah ini berbentuk burung Garuda yang sedang mengepakkan sayap, terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di area seluas 100 hektar yang meliputi kompleks kepresidenan.
Proses pemilihan desain Istana Negara baru ini melalui sayembara yang diikuti oleh banyak arsitek ternama. Nyoman Nuarta, dengan desain ikoniknya yang terinspirasi dari burung Garuda, berhasil memikat perhatian Presiden Jokowi. Desain ini bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga perwujudan visi Indonesia yang bersatu dan berdaulat.
Artikel ini akan membahas secara detail desain Istana Negara baru, mulai dari filosofi di baliknya, spesifikasi teknis, material yang digunakan, hingga kontroversi yang sempat muncul. Kita akan mengupas bagaimana desain ini menjadi simbol kebanggaan Indonesia dan menjadi ikon baru di IKN Nusantara.
Simak lebih lanjut tentang desain Istana Negara baru IKN berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/4/2025).
Setelah sempat mengalami pemblokiran anggaran, kini dana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali dibuka.
Konsep Istana Garuda: Simbol Persatuan Indonesia
Istana Garuda, nama resmi desain Istana Negara baru, merupakan perwujudan dari filosofi persatuan Indonesia. Bentuk burung Garuda dipilih sebagai simbol yang kuat, mewakili keberagaman suku, adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang ada di Indonesia. Nyoman Nuarta, sang desainer, dengan bijak menghindari penggunaan elemen spesifik dari suku tertentu untuk mencegah kecemburuan antar daerah.
Desain ini juga dipandang sebagai "sesosok rumah" yang berasosiasi dengan burung Garuda. Lebih dari sekadar landmark, Istana Garuda merepresentasikan sinergi antara seni, sains, dan teknologi, sebuah perpaduan yang sering ditemukan pada bangunan-bangunan ikonik dunia. Konsep ini bertujuan menciptakan bangunan yang estetis, fungsional, dan bermanfaat bagi kemajuan pariwisata Indonesia.
Presiden Jokowi akan berkantor di Istana Garuda, seolah berada di garis depan memimpin bangsa menuju cita-cita keadilan sosial dan kemakmuran bersama. Secara simbolis, Istana ini mewakili keindahan, keramahtamahan, keteduhan, kemandirian, dan kewibawaan pemimpin bangsa yang besar. Bangunan ini diharapkan menjadi tempat seluruh rakyat Indonesia mereguk nilai-nilai keadaban, perdamaian, persaudaraan, dan persatuan.
Istana Garuda dirancang sebagai simbol persatuan dalam keberagaman, merefleksikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pemilihan bentuk Garuda yang gagah dan megah juga melambangkan kekuatan dan kejayaan Indonesia di mata dunia. Dengan desain yang unik dan penuh makna, Istana Garuda diharapkan dapat menginspirasi dan menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
Spesifikasi Teknis Istana Negara Baru
Istana Garuda terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di atas lahan seluas 55,7 hektare dengan luas tapak 334.200 meter persegi. Bangunan utama terdiri dari empat lantai, dengan hanya 8% area yang terbangun, sementara 92% sisanya dikhususkan untuk ruang terbuka hijau. Bangunan Istana Garuda sendiri menempati posisi tertinggi di kawasan tersebut.
Desain ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Luas area hijau yang signifikan bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menciptakan lingkungan yang asri. Pemilihan material dan teknologi konstruksi juga mempertimbangkan aspek ramah lingkungan.
Dengan luas site terbangun sekitar 3,5 Ha, Istana Garuda dirancang untuk menjadi ikon baru bagi IKN Nusantara. Tidak hanya sebagai tempat Presiden berkantor dan beraktivitas, tetapi juga sebagai magnet bagi dunia pariwisata Indonesia. Bangunan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kalimantan Timur.
Lokasi strategis Istana Garuda di IKN Nusantara juga mempertimbangkan aspek keamanan dan aksesibilitas. Kawasan ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan bagi Presiden dan para pejabat negara. Aksesibilitas yang baik juga menjadi pertimbangan penting dalam desain ini.
Material dan Teknologi Istana Garuda
Struktur utama Istana Garuda menggunakan kerangka baja yang kokoh dan tahan lama. Cangkang luarnya akan dilapisi dengan material modern seperti tembaga, kuningan, dan galyalum, serta kaca. Tembaga dan kuningan akan mengalami proses oksidasi alami, sehingga menghasilkan warna hijau tosca yang matang dan indah seiring berjalannya waktu.
Pemilihan material ini mempertimbangkan aspek estetika, daya tahan, dan perawatan. Material yang dipilih diharapkan dapat bertahan lama dan tetap terlihat indah meskipun terpapar cuaca tropis Indonesia. Proses oksidasi alami juga memberikan nilai tambah estetika pada bangunan.
Dalam pembangunannya, Istana Garuda juga menerapkan teknologi pembuatan patung yang telah dipatenkan. Teknologi ini memungkinkan pembangunan struktur yang rumit dan detail dengan presisi tinggi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menerapkan inovasi teknologi di proyek pembangunan nasional.
Penggunaan material dan teknologi modern ini tidak hanya meningkatkan kualitas bangunan, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menerapkan inovasi dan teknologi berkelanjutan. Desain ini juga mempertimbangkan aspek efisiensi energi dan pemeliharaan lingkungan.
Kontroversi dan Tanggapan Desain Istana Negara Baru
Desain Istana Garuda sempat menuai kritik di media sosial. Beberapa pihak menilai bentuknya mirip kelelawar dan warnanya terlalu suram. Namun, Nyoman Nuarta membela desainnya dengan menekankan filosofi persatuan dan menghindari representasi suku tertentu.
Pemerintah menanggapi kritik tersebut dengan bijak. Mereka membuka ruang dialog dan diskusi untuk menjelaskan filosofi dan detail desain Istana Garuda. Penjelasan yang komprehensif diharapkan dapat meredam kontroversi dan meningkatkan pemahaman publik.
Meskipun ada kritik, Presiden Jokowi tetap mempertahankan desain Istana Garuda. Keputusan ini menunjukkan kepercayaan Presiden terhadap visi dan kreativitas Nyoman Nuarta dalam menciptakan ikon baru bagi Indonesia.
Kontroversi yang muncul justru menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap pentingnya desain bangunan yang bermakna dan merepresentasikan identitas bangsa. Desain Istana Garuda diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana sebuah bangunan dapat menjadi simbol persatuan dan kebanggaan nasional.
Dampak terhadap Pariwisata dan Ekonomi
Istana Garuda berpotensi menjadi ikon wisata baru yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Keunikan desain dan nilai sejarahnya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Pembangunan Istana Garuda juga akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Proyek ini akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur.
Dengan menjadikannya sebagai ikon wisata, diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kalimantan Timur, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga perlu menyiapkan infrastruktur pendukung untuk menunjang sektor pariwisata.
Proyeksi jumlah kunjungan wisatawan ke Istana Garuda masih perlu dikaji lebih lanjut. Namun, dengan promosi dan pengelolaan yang tepat, Istana Garuda berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Proses Pembangunan Desain Istana Negara Baru
Meskipun informasi mengenai timeline pembangunan Istana Garuda masih terbatas, diharapkan proyek ini akan selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan kelancaran proses pembangunan.
Beberapa pihak yang terlibat dalam pembangunan Istana Garuda antara lain Kementerian PUPR, tim arsitek, dan kontraktor. Kerjasama yang baik antar pihak sangat penting untuk memastikan kualitas dan kelancaran proyek.
Tantangan dalam pembangunan Istana Garuda antara lain kondisi geografis Kalimantan Timur dan ketersediaan material. Pemerintah perlu menyiapkan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.
Target penyelesaian proyek Istana Garuda diharapkan dapat tercapai sesuai rencana. Pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi proses pembangunan untuk memastikan proyek ini selesai tepat waktu dan sesuai standar kualitas.
Istana Garuda dan Konsep IKN Berkelanjutan
Desain Istana Garuda selaras dengan konsep Ibu Kota Negara (IKN) yang berkelanjutan. Integrasi dengan konsep smart city dan green city tercermin dalam luas area hijau yang signifikan.
Botanical garden yang direncanakan di sekitar Istana Garuda akan berfungsi sebagai paru-paru kota, memberikan udara segar dan mengurangi polusi udara. Pengelolaan energi dan sumber daya juga menjadi pertimbangan penting dalam desain ini.
Aspek keberlanjutan lingkungan menjadi prioritas utama dalam pembangunan IKN. Desain Istana Garuda diharapkan dapat menjadi contoh bagi pembangunan bangunan-bangunan lain di IKN.
Dengan mengutamakan aspek keberlanjutan, Istana Garuda diharapkan dapat menjadi contoh bagi pembangunan kota-kota di masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peran Nyoman Nuarta
I Nyoman Nuarta, seorang seniman patung dan desainer ternama Indonesia, telah menciptakan desain Istana Garuda yang mengagumkan. Karya-karyanya yang lain juga telah dikenal luas di Indonesia dan internasional.
Proses kreatif Nyoman Nuarta dalam merancang Istana Garuda melibatkan riset mendalam, perencanaan matang, dan kolaborasi dengan tim arsitek dan insinyur. Ia berhasil menerjemahkan visi Presiden Jokowi menjadi desain yang unik dan bermakna.
Tantangan dalam menerjemahkan visi menjadi desain nyata tentu tidak mudah. Namun, Nyoman Nuarta berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan kreativitas dan keahliannya.
Peran Nyoman Nuarta dalam menciptakan desain Istana Negara baru sangat penting. Ia telah berhasil menciptakan ikon baru bagi Indonesia yang merepresentasikan persatuan, kekuatan, dan kemegahan bangsa.
Kesimpulannya, desain istana negara baru di IKN, Istana Garuda, merupakan karya monumental yang sarat makna dan simbolisme. Bangunan ini bukan hanya sekadar tempat kerja Presiden, tetapi juga simbol persatuan dan kebanggaan Indonesia. Semoga Istana Garuda dapat menjadi ikon nasional yang menginspirasi dan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.