Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan antara dua insan, tetapi juga merupakan ibadah yang memiliki nilai pahala besar. Agar pernikahan berjalan dengan penuh keberkahan dan keharmonisan, Rasulullah SAW telah memberikan berbagai tuntunan berupa amalan sunnah yang dapat diamalkan oleh pasangan yang baru menikah.
Sunnah-sunnah ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat hubungan suami istri, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa amalan sunnah yang dianjurkan bagi pengantin baru:
1. Meletakkan Tangan di Ubun-ubun Istri
Setelah akad nikah, seorang suami dianjurkan untuk meletakkan tangan kanannya di atas ubun-ubun istrinya dan membacakan doa. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW:
"Jika salah seorang dari kamu menikahi perempuan atau membeli budak, peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah bismillah, serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan, ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang dia bawa. Dan, aku berlindung dari keburukannya dan keburukan tabiat yang dia bawa.” (HR. Al-Bukhari)
Amalan ini bertujuan untuk memohon keberkahan dalam pernikahan serta kebaikan dari pasangan yang telah Allah tetapkan sebagai pendamping hidup.
2. Mengadakan Walimah atau Resepsi Pernikahan
Islam menganjurkan pengantin baru untuk mengadakan walimah atau resepsi pernikahan sebagai bentuk rasa syukur atas pernikahan yang telah dilangsungkan. Walimah juga berfungsi untuk mengumumkan pernikahan kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan fitnah di kemudian hari.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Adakanlah walimah (resepsi pernikahan) sekalipun hanya dengan seekor kambing." (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i)
Dari hadis ini, dapat dipahami bahwa walimah tidak harus dilakukan dengan kemewahan. Yang terpenting adalah niatnya untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga serta masyarakat sekitar.
3. Memberi Salam sebelum Masuk Kamar
Salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah mengucapkan salam sebelum memasuki kamar pengantin. Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Ummu Salamah ra berkata bahwa ketika Rasulullah SAW menikahinya dan beliau hendak menggaulinya, beliau mengucapkan salam terlebih dahulu." (HR. Abu Syaikh)
Salam adalah doa dan bentuk penghormatan yang mendatangkan keberkahan dalam rumah tangga. Dengan membiasakan mengucapkan salam, suasana rumah tangga akan terasa lebih harmonis dan penuh ketenangan.
4. Bersiwak atau Menyikat Gigi
Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan mulut, merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW memiliki kebiasaan bersiwak setiap kali masuk ke rumahnya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:
"Aku bertanya kepada Aisyah, ‘Dengan tindakan apa Rasulullah SAW memulai jika masuk ke rumahnya?’ Dia menjawab, ‘Dengan bersiwak.” (HR. Muslim)
Bersiwak atau menyikat gigi dapat membuat pasangan merasa lebih nyaman satu sama lain, terutama bagi pengantin baru yang akan memulai kehidupan bersama.
5. Melaksanakan Sholat Sunnah Bersama Istri
Salah satu amalan yang dianjurkan bagi pengantin baru adalah melaksanakan sholat sunnah dua rakaat bersama setelah menikah. Amalan ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT serta memulai kehidupan rumah tangga dengan keberkahan.
Diriwayatkan bahwa beberapa sahabat Rasulullah SAW menganjurkan pengantin baru untuk melakukan sholat sunnah bersama. Sebagaimana dikatakan oleh para sahabat:
"Jika istrimu masuk menemuimu, sholatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah SWT dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukan istrimu. Setelah itu, urusannya terserah kamu dan istrimu."
Sholat sunnah ini bisa menjadi awal yang baik dalam membangun rumah tangga yang penuh dengan ketaatan kepada Allah SWT.
6. Bersikap Lembut kepada Istri
Rasulullah SAW selalu menunjukkan kelembutan dalam memperlakukan istrinya. Salah satu contoh dari kelembutan ini adalah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Asma binti Yazid ra:
"Aku merias Aisyah untuk Rasulullah SAW. Setelah itu, aku mendatangi dan memanggil beliau agar menghadiahkan sesuatu kepada Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping Aisyah. Ketika itu, Rasulullah diberikan segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau berikan kepada Aisyah. Namun, Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu. Aku menegur Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah SAW.’ Akhirnya, Aisyah meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.” (HR. Ahmad)
Hadis ini mengajarkan pentingnya kelembutan dan kasih sayang dalam pernikahan, terutama di awal kehidupan rumah tangga.
7. Melakukan Pemanasan sebelum Berhubungan
Rasulullah SAW menekankan pentingnya sikap lembut dan kasih sayang dalam hubungan suami istri. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
"Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti hewan. Hendaklah dia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu." (HR. At-Tirmidzi)
Pendekatan yang penuh kasih sayang akan menciptakan hubungan yang harmonis dan nyaman bagi pasangan suami istri.
8. Berdoa sebelum Berjima’
Dalam Islam, berdoa sebelum berhubungan suami istri adalah salah satu adab yang penting. Doa ini bertujuan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan setan dan memohon keturunan yang saleh:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."
9. Tidak Membocorkan Rahasia Hubungan Suami Istri
Menjaga privasi dalam hubungan suami istri adalah salah satu adab penting dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, di antara seburuk-buruk tempat manusia di sisi Allah pada hari Kiamat nanti adalah orang yang bersenang-senang (bersetubuh) dengan istrinya, demikian pula sebaliknya, lalu menyebarkan rahasia mereka berdua." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, pasangan suami istri harus menjaga kehormatan satu sama lain dan tidak menceritakan urusan pribadi kepada orang lain.