Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Tanah Air kembali dirundung duka. Penyanyi legendaris Emilia Contessa meninggal dunia pada Senin, 27 Januari 2025, di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur. Ibunda dari penyanyi Denada ini tutup usia pada umur 67 tahun akibat gagal jantung yang dideritanya. Kabar kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan sejawat, dan para penggemarnya.
Emilia Contessa dikenal luas berkat suaranya yang khas dan sejumlah lagu hits di era 70-an seperti "Penasaran" dan "Layu Sebelum Berkembang". Selain berkarier di dunia tarik suara, ia juga sempat menjajal dunia politik dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2014-2019.
Kepergiannya menyisakan pelajaran penting tentang kesehatan jantung. Emilia meninggal akibat gagal jantung, kondisi medis yang sering disalahartikan dengan serangan jantung. Untuk memahami lebih jauh, berikut ulasannya, dirangkum Liputan6, Selasa (28/1).
Emilia Contessa sudah Mengeluh Sakit Sejak Minggu Malam
Pada Senin pagi, Emilia Contessa mengeluhkan rasa sakit yang semakin parah. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Blambangan di Banyuwangi sekitar pukul 07.00 WIB. Kondisi kesehatannya terus menurun meski sudah mendapat penanganan medis. Penyakit diabetes yang telah lama ia derita memperburuk keadaan hingga gula darahnya mencapai angka kritis di atas 500 mg/dL.
"Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluh sakit. Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi," ujar Adik bungsu dari mendiang Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa, dilansir dari ANTARA.
Tim dokter berusaha maksimal untuk menstabilkan kondisi Emilia. Namun, kondisi jantungnya semakin melemah, yang akhirnya mengakibatkan gagal jantung akut. Pada pukul 18.00 WIB, Emilia mengembuskan napas terakhir. Informasi kepergiannya pertama kali disampaikan oleh manajer Denada, Risna Ories, melalui media sosial, meminta doa untuk almarhumah.
"Mohon kirimkan doa Alfatihah untuk Ibu Emilia Contessa ya. Terima kasih atas kemurahan hati nya untuk mengirimkan doa untuk beliau," tulis Risna
Gagal Jantung yang Dialami Emilia Contessa
Gagal jantung adalah kondisi medis serius di mana jantung tidak mampu memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh. Emilia mengalami kondisi ini akibat diabetes kronis yang dideritanya. Gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat melemahkan otot jantung dan memicu komplikasi seperti edema paru, yaitu penumpukan cairan di paru-paru.
Gejala umum gagal jantung meliputi sesak napas, kelelahan ekstrem, dan detak jantung tidak teratur. Dalam kasus Emilia, penyakitnya memburuk dalam hitungan jam, menunjukkan betapa fatalnya kondisi ini jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
"Serangan jantung biasanya terjadi secara mendadak dan gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap orang, namun gejala gagal jantung biasanya berkembang dan memburuk secara perlahan," kata dr. Irene Cindy Sunur di laman alodokter.com.
Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung
Meski sering disamakan, gagal jantung dan serangan jantung memiliki perbedaan mendasar. Serangan jantung terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke otot jantung, biasanya disebabkan oleh plak di pembuluh darah koroner. Kondisi ini berlangsung mendadak dan memerlukan tindakan darurat.
Sebaliknya, gagal jantung adalah kondisi kronis di mana otot jantung melemah secara bertahap sehingga tidak mampu memompa darah dengan baik. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari hipertensi, diabetes, hingga kerusakan katup jantung. Serangan jantung dapat memicu gagal jantung, tetapi keduanya memerlukan penanganan yang berbeda. Berikut secara rinci perbedaan gagal jantung dan serangan jantung, dilansir dari berbagai sumber.
Penyebab:
Serangan Jantung: Disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah arteri koroner yang mengganggu aliran darah ke otot jantung.
Gagal Jantung: Terjadi karena otot jantung melemah atau kaku sehingga tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh.
Gejala:
Serangan Jantung: Gejalanya mendadak, seperti nyeri dada, sesak napas, dan mual.
Gagal Jantung: Gejalanya berkembang perlahan, seperti sesak napas kronis, bengkak pada kaki, dan mudah lelah.
Penanganan:
Serangan Jantung: Dapat memerlukan CPR, obat pengencer darah, atau tindakan PCI.
Gagal Jantung: Terapi obat-obatan, pengaturan diet, dan kadang memasang alat pacu jantung.
Cara Mencegah Gagal Jantung
Pencegahan adalah kunci untuk menghindari penyakit serius seperti gagal jantung. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
- Mengontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes.
- Menjaga tekanan darah tetap stabil melalui pola makan sehat dan olahraga.
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
- Mengelola stres dan menjaga berat badan ideal.
Dengan menjalani gaya hidup sehat, risiko gagal jantung dapat diminimalkan. Penting juga untuk mengenali gejala awal seperti sesak napas atau detak jantung tidak teratur agar dapat segera ditangani oleh tenaga medis.
Riwayat Hidup dan Karier Emilia Contessa
Dikutip dari Kapanlagi.com, Emilia Contessa lahir pada 27 September 1957. Ia memulai karier sebagai penyanyi dan mencapai puncak popularitas pada era 70-an. Lagu-lagunya seperti "Angin Malam" dan "Melati" menjadi ikon musik Indonesia hingga kini. Karier musiknya yang gemilang menjadikannya salah satu diva Indonesia di masanya.
Selain sukses di dunia hiburan, Emilia juga terjun ke dunia politik. Pada 2014, ia terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Jawa Timur. Dedikasinya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat menunjukkan sisi lain dari sosoknya yang inspiratif.
Semasa hidupnya, Emilia juga dikenal sebagai ibu yang penuh kasih, mendukung karier anaknya, Denada, di dunia hiburan. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia musik dan politik Indonesia.
Q: Apa saja penyebab utama gagal jantung?
A: Penyebab utama gagal jantung meliputi penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan kerusakan katup jantung.
Q: Bagaimana cara membedakan gejala serangan jantung dan gagal jantung?
A: Serangan jantung ditandai nyeri dada mendadak, sedangkan gagal jantung berkembang perlahan dengan gejala seperti sesak napas.
Q: Apakah gagal jantung bisa sembuh total?
A: Gagal jantung kronis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya bisa dikelola melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup.