Kenali Kepribadian Berdasarkan Warna Favorit, Ini Penjelasannya

5 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Tahukah kamu bahwa warna favorit bisa mencerminkan kepribadian dan cara pandang seseorang terhadap hidup? Dalam psikologi warna, setiap warna memiliki makna emosional dan simbolik yang dapat menggambarkan karakter, preferensi, hingga cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Tak heran jika banyak ahli meyakini bahwa pilihan warna bukan hanya soal selera, tapi juga cerminan bawah sadar dari siapa diri kita sebenarnya. 

Lewat artikel ini, kamu bisa mengetahui makna tersembunyi di balik warna-warna yang paling kamu sukai—mulai dari merah yang penuh semangat, biru yang tenang, hingga ungu yang misterius. Dengan memahami arti warna favorit, kamu tidak hanya bisa lebih mengenal diri sendiri, tapi juga memahami kepribadian orang lain dengan cara yang lebih menyenangkan dan intuitif. Siap menjelajah makna warna dalam hidupmu? 

1. Merah – Ekstrovert, Dominan, Penuh Energi 

Studi dari Frontiers in Psychology oleh Fetterman & Liu yang berjudul Exploring the Relationships Between Personality and Color Preferences: A Cluster Analytic Approach (2022) menyatakan bahwa preferensi terhadap warna merah secara signifikan berkorelasi dengan kepribadian ekstrovert, dominan, dan berani mengambil risiko. Warna ini diasosiasikan dengan gairah, dorongan tinggi untuk berkompetisi, dan kebutuhan akan kontrol. Individu yang menyukai merah cenderung memiliki kepercayaan diri tinggi dan mampu tampil sebagai pemimpin dalam lingkungan sosialnya. 

Selain itu, warna merah juga ditemukan dapat meningkatkan aktivitas fisiologis seperti detak jantung dan tekanan darah—menandakan bahwa penggemarnya memiliki respons emosional yang kuat terhadap rangsangan. Penelitian dari Malik & Aslam yang berjudul Color Preferences and Personality Traits (2021) dalam Preprints menambahkan bahwa mereka yang memilih merah cenderung memiliki tingkat neurotisisme yang lebih tinggi, artinya mereka mudah terstimulasi secara emosional, baik dalam bentuk semangat maupun amarah.  

2. Biru – Tenang, Terpercaya, Reflektif

Menurut studi berjudul The Relationship Between Color Preferences and Personality Traits karya Saito & Nakatsuka yang termuat dalam Journal of Color Science Association of Japan (2019), warna biru menunjukkan hubungan kuat dengan ciri-ciri kepribadian seperti stabilitas emosional, ketenangan, dan rasa tanggung jawab. Individu penyuka biru biasanya menghindari konflik, menyukai kedamaian, dan cenderung introspektif. Mereka juga dikenal sebagai pribadi yang setia, kooperatif, dan diplomatis dalam hubungan sosial.

Frontiers in Psychology (2022) juga ikut menyebutkan bahwa biru berasosiasi dengan tingkat kesadaran (conscientiousness) yang tinggi. Artinya, penggemar biru cenderung disiplin, terorganisir, dan dapat diandalkan dalam pekerjaan maupun relasi. Pilihan warna ini juga sering ditemukan pada orang yang menghargai stabilitas jangka panjang dan memiliki pendekatan hidup yang konservatif tapi suportif.

3. Hijau – Harmonis, Peduli, Pencari Keseimbangan

Warna hijau, menurut Frontiers in Psychology (2022), memiliki asosiasi kuat dengan kepribadian yang empatik dan seimbang. Individu penyuka hijau biasanya mendambakan harmoni dalam kehidupan sosial dan lingkungan. Mereka sering digambarkan sebagai pendengar yang baik, penyayang, dan memiliki kecenderungan untuk menengahi konflik.

Lebih lanjut, penelitian juga menunjukkan bahwa hijau berkorelasi dengan nilai-nilai keadilan, pertumbuhan pribadi, dan kestabilan psikologis. Dalam kerangka teori Big Five, preferensi terhadap hijau sering diasosiasikan dengan tinggi pada dimensi agreeableness dan emotional stability. Warna ini juga dianggap mencerminkan individu yang memiliki pandangan hidup jangka panjang dan cenderung berpikir logis dalam mengambil keputusan.  

4. Kuning – Optimis, Kreatif, Spontan 

Dalam studi The Relationship Between Color Preferences and Personality Traits (2019), warna kuning dikaitkan dengan kepribadian yang ceria, positif, dan penuh semangat. Penyuka kuning biasanya memiliki pandangan hidup yang optimis, mudah bergaul, dan menyukai hal-hal baru. Mereka juga dikenal memiliki kemampuan kreatif tinggi serta suka mengekspresikan ide secara spontan.

Penelitian lain dari International Journal of Indian Psychology (2014) yang berjudul Correlation Between Personality Types and Color Shade Preference karya Sinha & Singh juga mendukung bahwa warna kuning lebih disukai oleh individu ekstrovert dengan kecenderungan openness to experience yang tinggi. Artinya, mereka terbuka terhadap ide-ide baru, menyukai variasi, dan mampu beradaptasi dalam situasi dinamis. Dalam aspek sosial, mereka mudah menyesuaikan diri dan sering menjadi pusat perhatian yang positif.  

5. Ungu – Imajinatif, Sensitif, Independen

Menurut Frontiers in Psychology (2022), warna ungu banyak dipilih oleh individu dengan kecenderungan artistik, intuitif, dan reflektif. Mereka memiliki daya imajinasi tinggi, menyukai keindahan, dan sering mengekspresikan diri melalui seni atau simbol. Ungu juga mencerminkan spiritualitas dan pencarian makna dalam kehidupan yang lebih mendalam.

Penelitian dari Preprints (2021) menunjukkan bahwa penggemar ungu cenderung memiliki tingkat openness to experience yang tinggi dan kepribadian introvert. Mereka sering menikmati waktu sendiri untuk refleksi, namun tetap memiliki sensitivitas tinggi terhadap emosi orang lain. Karakter mereka cenderung mandiri, visioner, dan tidak takut berbeda dari arus utama.

6. Hitam – Mandiri, Kuat, Tertutup 

Warna hitam sering dikaitkan dengan kekuatan, formalitas, dan kedalaman emosi. Individu yang menyukai warna ini umumnya memiliki karakter kuat, penuh kendali, dan cenderung menjaga jarak emosional dengan orang lain. Dalam studi oleh Eysenck yang berjudul A Critical and Experimental Study of Colour Preferences dan diterbitan di The American Journal of Psychology (1941), hitam dianggap sebagai simbol otoritas dan perlindungan diri, mencerminkan kepribadian yang ingin tampil dominan namun tetap menjaga privasi.

Preferensi terhadap warna hitam juga dikaitkan dengan kebutuhan akan kontrol dan perfeksionisme. Menurut Saito & Nakatsuka (2019), penggemar warna ini sering menyimpan emosi dalam, dan lebih memilih menunjukkan sisi logis daripada emosional. Meski terkesan tertutup, mereka sangat berorientasi pada kualitas dan cenderung memiliki standar tinggi dalam hidup.  

7. Putih – Teratur, Jujur, Pencinta Kesederhanaan

Putih melambangkan kemurnian, kejujuran, dan ketertiban. Dalam psikologi warna, individu yang menyukai putih biasanya memiliki kepribadian yang mencintai keteraturan, kebersihan, dan kesederhanaan dalam hidup. Mereka cenderung mencari kedamaian dan kestabilan, baik secara emosional maupun sosial. 

Studi Frontiers in Psychology (2022) menunjukkan bahwa preferensi terhadap warna putih berkorelasi dengan kepribadian yang berhati-hati, berpikiran jernih, dan cenderung menghindari konflik. Mereka memiliki keinginan kuat untuk menciptakan ruang dan hidup yang terorganisir, dan sering tampil dengan sikap yang kalem, bersih, serta terkontrol.  

8. Abu-abu – Netral, Realistis, Introvert 

Warna abu-abu mencerminkan netralitas, keseimbangan, dan sikap hati-hati. Orang yang menyukai abu-abu cenderung berpikiran logis, tidak suka drama, dan lebih suka berada di “zona aman” dalam hidup maupun hubungan sosial. Menurut Malik & Aslam (2021) dalam studi Preprints, penggemar abu-abu cenderung memiliki kecenderungan introvert dan enggan mengambil risiko emosional. 

Mereka juga dinilai sebagai individu yang dewasa, bijaksana, dan mampu menahan diri dalam situasi yang menuntut stabilitas emosi. Warna ini menandakan kebutuhan akan kontrol dan keinginan untuk menjaga jarak dari tekanan emosional, serta cenderung lebih memilih jalur diplomatis dibanding konfrontatif dalam menyelesaikan konflik.

Pertanyaan Umum Seputar Topik

1. Apakah benar warna favorit bisa mencerminkan kepribadian seseorang?

Ya, beberapa studi psikologi warna seperti dari Frontiers in Psychology (2022) dan Journal of Color Science Association of Japan (2019) menunjukkan adanya korelasi antara warna favorit dan karakter seseorang. Warna mencerminkan preferensi bawah sadar yang berkaitan dengan emosi, cara berpikir, hingga perilaku sosial.

2. Apakah warna favorit bisa berubah seiring waktu?

Bisa. Perubahan warna favorit sering kali mencerminkan perkembangan kepribadian, perubahan fase hidup, atau kondisi emosional. Misalnya, seseorang yang dulunya menyukai merah mungkin mulai lebih menyukai biru saat ia memasuki masa yang lebih tenang dan stabil.

3. Apakah satu warna bisa mewakili seluruh kepribadian seseorang?

Tidak sepenuhnya. Warna favorit bisa memberi gambaran dominan tentang karakter, tapi kepribadian manusia kompleks dan dipengaruhi banyak faktor seperti pengalaman, lingkungan, dan genetika. Karena itu, warna hanyalah satu aspek reflektif, bukan penentu mutlak.

4. Apakah teori warna ini digunakan secara profesional dalam psikologi?

Psikologi warna digunakan dalam bidang-bidang seperti desain, pemasaran, terapi seni, dan bahkan seleksi kerja. Namun, penggunaannya dalam psikologi kepribadian masih bersifat pelengkap dan belum digunakan sebagai alat diagnosis utama karena sifatnya yang subjektif.

5. Bisakah saya menggunakan warna favorit untuk memahami orang lain?

Bisa, asalkan tidak dijadikan patokan tunggal. Memahami warna favorit orang lain bisa menjadi titik awal mengenal kepribadian mereka—misalnya untuk meningkatkan komunikasi atau menciptakan kenyamanan dalam lingkungan kerja. Namun, tetap perlu dikombinasikan dengan observasi perilaku nyata.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|